Peran Organisasi Perempuan Dalam Pemberdayaan Perempuan

69 Gambar 3 Kantor Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Medan

3.2 Peran Organisasi Perempuan Dalam Pemberdayaan Perempuan

Dalam perkembangan organisasi perempuan yang telah terjadi di Indonesia terdapat kemajuan hingga kini. Organisasi perempuan yang telah banyak didirikan di Indonesia memiliki misi masing-masing untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. Dari masing-masing organisasi perempuan memiliki tanggapan dan pemikiran tersendiri terhadap isu-isu perempuan dan pembangunan. Dengan banyaknya didirikan organisasi perempuan di Indonesia bukan menjadi tercapainya keinginan sebagaimana cita-cita kaum perempuan karena masing-masing organisasi memiliki perbedaan orientasi untuk memperbaiki harkat dan martabat perempuan dengan caranya masing-masing dilihat dari landasan organisasi tersebut. Hal ini juga membentuk sebuah pandangan terhadap sebuah organisasi perempuan yang merasa lebih unggul dibandingkan organisasi 70 perempuan lainnya. Dampak dari itu bisa dinilai sebagai dinamika yang dibangun dan dapat mempengaruhi gerakan perempuan di Indonesia. Organisasi perempuan yang didirikan punya maksud yang jelas untuk kaum perempuan yang tujuan utamanya ialah memperjuangkan hak-hak kaum perempuan. Organisasi perempuan juga memberikan wadah bagi perempuan untuk berekegiatan langsung ke ranah publik. Dalam hal kedudukan perempuan di sebuah negara, perempuan berhak ikut serta dalam sebuah pembangunan di dalam negaranya. Pendekatan yang dilakukan mengalami perubahan dari mulanya WID Wowen In Development yaitu perempuan dalam pembangunan yang menekankan sisi produktif kerja dan tenaga perempuan khususnya penghasilan pendapatan dengan mengabaikan sisi reproduktifitasnya. Kemudian, pendekatan selanjutnya WAD Women And Develoment yaitu perempuan dan pembangunan yang berasumsi bahwa posisi perempuan akan lebih baik selama dan ketika struktur internasional menjadi lebih adil. Pendekatan WAD menitikberatkan posisi perempuan dengan kegiatan yang mendatangkan pendapatan dan kurang mengidahkan tenaga perempuan yang diperuntukkan kepada keluarga. Selanjutnya, pendekatan yang melihat segala aspek kehidupan perempuan ialah GAD Gender And Development yakni gender dan pembangunan. Pendekatan ini menggunakan cara melihat nilai perempuan melalui pemberdayaan. Pemberdayaan perempuan dilakukan oleh sejumlah feminis untuk mencapai tujuan feminisme itu sendiri. Pemberdayaan adalah menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kualiatas diri yang baik dan memberikan mereka kesempatan untuk melakukan 71 perubahan. Menurut Prijono 1996:201, pemberdayaan merupakan konsep yang mengandung makna perjuangan bagi mereka yang terlibat dalam perjuangan tersebut, yaitu perjuangan perempuan. Pemberdayaan perempuan tidak dapat dilakukan sebelum ada proses penyadaran di dalam diri perempuan. Proses penyadaran ini dilakukan untuk mendorong perempuan agar paham kondisi perempuan yang sekarang. Penyadaran berupa memberikan pemahaman megenai nilai-nilai perempuan dan tugas perempuan di dalam masyarakat serta suatu kondisi yang menjerumuskan kaum perempuan menjadi subordinasi dari kaum laki-laki, penyadaran ini disebut dengan penyadaran gender. Pemberdayaan perempuan dimulai dengan tidak membiarkan perempuan bodoh dan perempuan harus mendapatkan informasi untuk menambah kapasitas intelektualiatas perempuan tersebut. Kaum perempuan juga harus sadar bahwa kontruski budaya patriarkhi yang meletakkan posisi perempuan menjadi lemah. Perempuan direkayasa menjadi manusia yang lemah dan harus dilindungi dan hal inilah yang harus disadarkan kepada kaum perempuan untuk mencapai pemberdayaan perempuan yang diinginkan. Masalah yang terjadi adalah masalah persepsi yang muncul di dalam masyarakat, maka itu yang harus dirubah adalah persepsi masyarakat baik laki-laki maupun perempuan mengenai pandangan gender. Pemberdayaan perempuan dilakukan untuk memberikan sebuah kesempatan kepada kaum perempuan untuk melakukan perubahan, hal ini untuk mengubah posisi perempuan. Pemberdayaan perempuan dapat dilakukan melalui organisasi perempuan, karena organisasi salah satu alat untuk perempuan 72 berkegiatan di publik dengan memberikan pemikiran-pemikiran perempuan untuk sebuah pembanguan. Organisasi perempuan memberikan wadah bagi perempuan untuk perubahan diri dan aktualisasi diri untuk sebuah pembangunan. Wadah ini yang mengisi perempuan-perempuan untuk memperjuangkan hak perempuan dengan semestinya. Organisasi perempuan tidak hanya memberikan wadah perempuan untuk merubah kulaitas diri, namun organisasi perempuan juga sebagai sarana perempuan menyuarakan masalah-masalah perempuan seperti pelacuran, kekerasan terhadap perempuan dan diskriminasi terhadap perempuan. Dengan wadah organisasi perempuan, perempuan dapat bergerak dan berusaha besar untuk menyadarkan masayarakat tentang kondisi yang terjadi terhadap perempuan. Organisasi perempuan Aisyiyah, dewasa ini telah melakukan pemberdayaan dengan tidak membiarkan masyarakat sekitar lingkungan Aisyiyah buta huruf dengan mengadakan kegiatan belajar tulis dan membaca untuk perempuan ibu-ibu yang belum dapat membaca, hal ini masih dilakukan oleh Pimpinan Cabang Aisyiyah Sei Kambing. Selain itu dalam pengajian yang berlangsung, Aisyiyah juga memberikan kesempatan untuk perempuan- perempuan belajar berbicara atau mengeluarkan pendapatnya di depan orang lain. 73

3.3 Partisipasi Perempuan Di Dalam Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Medan