Dinamika Organisasi Pimpinan Daerah Asiyiyah Kota Medan Pola Perekrutan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Medan

80 Keterkaitan organisasi perempuan seperti Aisyiyah dengan pemerintahan harus punya hubungan yang baik dalam melakukan pemberdayaan perempuan, karena pemberdayaan perempuan dilakukan oleh partisipasi orang banyak agar tercapai keseimbangan laki-laki dengan perempuan.

a. Dinamika Organisasi Pimpinan Daerah Asiyiyah Kota Medan

Dalam sebuah kelompok maupun organisasi, terdapat dinamika organisasi yang terjadi. Dinamika organisasi merupakan hal yang lumrah yang terdapat disetiap organisasi. Dalam definisinya, dinamika organisasi merupakan sebuah konsep yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah 40 Dalam Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Medan yang pengurusnya terdiri dari berbagai Cabang Aisyiyah yang ada di Kota Medan terdapat konflik yang terjadi. Konflik ini terlihat dari pengurus Daerah ketika akan mengadakan rapat yang dilakukan setiap seminggu sekali di hari Kamis. Pengurus yang berhadir belum maksimal, dan sebagian pengurus yang telah berhadir membicarakan pengurus yang belum berhadir. Dalam mengadakan rapat mingguan yang . Idealnya, dinamika organisasi merupakan sesuatu kondisi yang membangun organisasi dengan saling anggota organisasi saling interaksi dan kerjasama. Namun, dalam prakteknya, menjalankan organisasi ada hal yang tidak dapat dipungkiri di dalamnya yaitu konflik, konflik ini dapat berdampak perubahan kepribadian individu dengan munculnya rasa dendam, benci dan rasa curiga antar sesama dalam sebuah organisasi. 40 “https:kyfi.wordpress.com20091124dinamika-organisasi ” akses 4 Mei 2015 81 diadakan setiap hari Kamis, penulis tidak diperbolehkan mengikuti keberlangsungan rapat. Alasannya yang diberikan oleh pengurus tidak begitu jelas. 82 BAB IV KADERISASI DI ORGANISASI AISYIYAH

4.1 Pola Perekrutan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Medan

Aisyiyah adalah organisasi perempuan yang anggotanya adalah perempuan Muhammadiyah. Syarat menjadi anggota Aisyiyah ialah yang telah menikah dan juga perempuan Nasyiatul Aisyiyah yang sudah menginjak usia 40 tahun tetapi belum menikah serta mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pimpinan Pusat dengan mengisi formulir disertai kelengkapan syarat-syarat melalui Pimpinan Ranting. Selain itu, calon anggota harus mengikuti pengajian di Pimpinan Ranting secara rutin untuk syarat menjadi anggota Aisyiyah. Sebagian besar anggota Pimpinan Daerah PD Aisyiyah kota Medan, awal mula mengenal Aisyiyah dari keluarga sebagaimana dinyatakan oleh Ibu Irmanetty Harahap yang merupakan ketua Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Daerah Aisyiyah kota Medan yakni: “Warisan, keturunan dari orang tua otomatis masuk ke Aisyiyah. Saya disekolahkan di SD Muhammadiyah, mulai dari situ saya sudah masuk ke Muhammadiyah. Dari tahun 59 saya sudah masuk ke dalam organanisasi IPM Ikatan Pelajar muhammadiyah. Setelah itu saya masuk ke organisasi Nasyiatul Aisyiyah. Setelah menikah saya masuk ke Aisyiyah.” wawancara tanggal 06 November 2014 83 Pimpinan Daerah Aisyiyah kota Medan melakukan perekrutan anggota melalui keluarga, namun ada pengakuan dari salah satu ketua Pimpinan Cabang di kota Medan yakni Pimpinan Cabang Sei Kambing ialah Ibu Meldawati Adnan bahwa meskipun keluarga Ibu tersebut adalah keluarga Muhammadiyah, Ibu Meldawati Adnan tetap mencari organisasi terbaik menurutnya, dan Ia mengatakan bahwa: “Pertamanya saya masuk ke Aisyiyah tadinya karena orang tua, sudah turun-temurun. Saya dulunya aktivis HMI di Jogja, setelah saya selesai kuliah, saya mengikuti pengajian di HMI dan pengajian dimana-mana, saya lebih tertarik di Aisyiyah.” wawancara tanggal 07 November 2014 Pola perekrutan yang diberikan Aisyiyah sangat menarik untuk berlangsungnya proses regenerasi organisasi yang baik. Anggota Pimpinan Daerah Aisyiyah kota Medan pada umumnya diambil dari anak-anak yang Ibundanya adalah anggota Aisyiyah tersebut. Anggota Aisyiyah diwajibkan merekrut minimal satu anak perempuan di dalam keluarganya untuk masuk ke Nasyiatul Aisyiyah yang nantinya ketika menikah akan menjadi anggota Aisyiyah. Keterangan ini diungkapkan oleh Ibu Indarsih Darmawani yang berjabatan sebagai ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah kota Medan bahwa: “Aisyiyah melakukan perekrutan dimulai dari kelurga dengan mewajibkan anak-anak Aisyiyah minimal 1 satu anak perempuan menjadi anggota Nasyiatul Aiyiyah agar terus ada organisasi ini, meskipun cara yang lain masih ada. Dan keluarga memudahkan kita untuk memberikan nilai-nilai Aisyiyah.” Wawancara 27 November 2014 Kemudian Aisyiyah juga menggunakan perekrutan dengan cara lain, Aisyiyah memiliki Taman Kanak-kanak yang diberi nama TK Bustanul Athfal. 84 Pengajar TK Bustanul Athfal harus mengikuti kegiatan Aisyiyah dan pengajar ini akan menjadi anggota Aisyiyah, karena pengajar ini harus menjadi anggota Aisyiyah. Anak-anak didik TK Bustanul Athfal juga dikenalkan dengan Aisyiyah oleh para pengajar, agar mereka tahu kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan oleh Aisyiyah di dalam masyarakat. Hal ini dijelaskan oleh Ibu Nurhana Lubis bahwa: “Para Guru TK Bustanul Athfal dikenalkan dengan Aisyiyah dan mereka harus menjadi anggota Aisyiyah terus mereka juga nantinya mengenalkan Aisyiyah kepada murid-murid TK” Wawancara 21 November 2014 Dengan kondisi dimana perempuan kurang peka terhadap kaumnya sendiri bahkan tidak peka manfaat dari keterlibatannya dalam sebuah organisasi, maka harus ada cara untuk memperbaiki kondisi seperti ini. Pimpinan Daerah Aisyiyah kota Medan tidak semata-mata hanya merekrut anggota Aisyiyah melalui keluarga, Pimpinan Daerah Aisyiyah kota Medan membuka sebesar-besarnya peluang para perempuan yang ikut bergabung dengan Aisyiyah menyebarkan ajaran Islam melalui perempuan. Pimpinan Daerah Aisyiyah kota Medan membuat sebuah kebijakan yang tak tertulis untuk merekrut anggota melalui keluarga, karena keluargalah cara yang efektif untuk mempertahankan proses regenerasi di Aisyiyah dengan kasus banyak Pimpinan Ranting diketuai oleh Ibu- ibu yang usianya terlampau tua karena anggota di Ranting tersebut tidak menyukupi secara kuantitas. Pimpinan Ranting adalah hirarki yang terkecil di Aisyiyah dan disinilah memulai jejak karir seseorang berorganisasi dan secara semangat yang harus dibangun adalah semangat-semangat dari para perempuan- perempuan muda. 85

4.2 Perkaderan Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Medan