28
Wawancara dilakukan dengan cara berkomunikasi langsung dengan informan. Tujuan wawancara dalam penelitian yakni mendapatkan
keterangan secara lisan dari informan dengan menggunakan metode tanya jawab yang terbuka, informan dapat menjawab pertanyaan dan
bercerita. 3.
Pengembangan Rapport Dalam penelitian, membangun rapport sangat diperlukan agar tercipta
hubungan yang baik dengan informan. Hubungan baik yang tercipta oleh peneliti dengan informan nantinya akan menguatkan data-data
yang fakta yang dihasilkan.
1.6.2.2 Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh langsung dari objek penelitian. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara :
1. Penelitian Kepustakaan, yaitu dengan cara mengumpulkan data melalui
buku-buku ilmiah, tulisan, karangan ilmiah yang berkaitan dengan penelitian.
2. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
catatan dan gambar yang diambil di lokasi penelitia serta sumber-sumber pendukung lainnya yang relevan dengan objek penelitian.
1.6.3 Informan Penelitian
Informan adalah orang-orang yang memberikan informasi dan data mengenai penelitian yang terkait. Informan yang memberikan informasi salah
29
satunya dikenal dengan informan kunci. Informan kunci merupakan orang yang dapat bercerita secara mudah, paham terhadap informasi yang dibutuhkan, dan
dengan gembira memberikan informasi kepada peneliti. Informan kunci adalah orang-orang yang memiliki hubungan erat dengan hormat dan berpengetahuan
dalam langkah awal penelitian. Spradley 1997 mengatakan bahwa ada lima syarat dalam menentukan
informan yaitu: 1 Enkulturasi penuh, artinya mengetahui budaya miliknya dengan baik, 2 Keterlibatan langsung, 3 Suasana budaya yang tidak dikenal,
biasanya akan semakin menerima tindak budaya sebagaimana adanya, dia tidak akan basa basi, 4 Memiliki waktu yang cukup, 5 Non-Analitis. Tentu saja, lima
syarat ini merupakan ideal, sehingga kalaupun peneliti hanya mampu memenuhi dua sampai tiga syarat adalah sah-sah saja. Apalagi, ketika memasuki lapangan,
peneliti juga masih menduga-duga siapa yang pantas menjadi informan yang tepat sesuai penelitiannya.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dimana penelitian ini melihat situasi dari tempat, pelaku dan aktivitas yang saling berkaitan. Dan di
dalam penelitian ini terbagi menjadi 3 tiga macam informan yang diteliti yaitu : 1.
Informan Kunci merupakan tokoh yang memiliki andil yang besar terhadap informasi-informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Dalam hal ini
peneliti menentukan informan kunci yaitu Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah kota Medan dan Sekretaris I Pimpinan Daerah Aisyiyah kota
Medan.
30
2. Informan Biasa merupakan orang yang terlibat langsung dalam aktivitas
mereka sendiri, aktivitas ini yang merupakan salah satu objek penelitian. Dalam hal ini koordinator Majelis dan Lembaga Pimpinan Aisyiyah kota
Medan sebagai informan biasa. 3.
Informan Tambahan merupakan orang yang ikut dalam aktivitas, namun tidak terlibat langsung sebagai pelaku dalam aktivitas. Dalam hal ini ketua
Pimpinan Cabang Aisyiyah dan anggotanya yang menjadi informan tambahan.
1.6.4 Pengalaman Penelitian