Seluruh kegiatan itik, mulai dari makan, minum, bertelur dilakukan di dalam kandang. Dengan ukuran kandang 3 x 3 meter. Sepanjang hari
itik benar-benar dikurung tanpa pernah keluar kandang. Dalam mempersiapkan kandang itik lantai yang digunakan oleh
peternak yaitu jerami yang diambil dari masyarakat sekitar. Pembersihan lantai kandang akan dilakukan dalam 1 kali produksi
3 tahun sekali, yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk pupuk kandang. Kebersihan kandang sangat diperhatikan untuk
mencegah penyakit. Sisa makanan yang tercecer dan tidak cepat dibersihkan dapat menyebabkan bahaya keracunan dan kematian itik.
c. Peralatan
Peralatan yang digunakan oleh peternak itik didaerah penelitian termasuk sederhana, karena menggunakan peralatan yang sering
digunakan, seperti untuk pakan menggunakan baskom dan untuk minumnya sendiri menggunakan ember.
d. Bibit Itik Petelur
Pembibitan itik diperoleh dari pembelian yang berasal dari pulau Jawa Cirebon. Bibit itik yang digunakan berumur 1 minggu, dimana
penggunaan bibit pada umur 1 minggu dapat menghemat biaya untuk membeli bibit itik, mengurangi kerugian saat diangkut ke lokasi
peternakan serta menghematkan biaya transportasi, dikarenakan pengangkutan bibit pada umur 1 minggu dapat menampung sekitar
900 ekor mobil dengan biaya bibit Rp 8.000ekor, sedangkan untuk pengangkutan itik pada umur 5 bulan hanya dapat menampung 300
ekor mobil dengan harga 47.000ekor.
Itik akan bertelur pada umur 5 bulan, sehingga pada umur 1 minggu itik tidak akan menghasilkan telur, bahkan akan menambah biaya
pakan. Pada awal pemeliharaan akan mengalami kerugian untuk biaya pakan, tetapi setelah 5 bulan akan menghasilkan telur yang meningkat,
srhingga akan dapat menutup pengeluaran sebelum itik bertelur. Perawatan itik yang sedang bertelur harus diperhatikan, jika perawatan
dilakukan secara asal khususnya pemberian pakan, maka produksi akan menjadi rusak, sehingga itik akan mengalami rontok bulu secara
dini. Ketenangan itik masa bertelur ini harus dijaga, sebab akan menyebabkan itik menjadi stres dan produksi telur akan menjadi
terhambat. Persentase kematian itik setiap tahunnya yaitu 1
e. Penggunaan Bibit itik
Jenis itik yang digunakan adalah Itik Tegal. Penggunaan bibit itik ini didasari oleh kemampuan produksi telur yang lebih tinggi. Penggunaan
bibit itik harus memperhatikan kualitas itik yang baik, adapun syarat itik yang baik antara lain :
1 Badannya berbentuk langsing, tegak, seperti botol. 2 Bentuk leher kecil, panjang dan bulat seperti rotan.
3 Kepalanya kecil, mata terang dan terletak di bagian atas kepala.
4 Sayap menutup rapat di badan dengan ujungnya terlihat rapi dapangkal ekor.
5 Bulu tumbuh rata, halus dan berkilau tidak suram. 6 Kaki berdiri kokoh
7 Tidak terdapat luka.
Penggunaan bibit di peternakan ini berjumlah 2.000 ekor dengan harga pembelian Rp 8.000 per ekor. Bibit ini selanjutnya dipelihara hingga
umur 3 tahun. Pada saat itik berumur 3 tahun, itik mengalami penurunan produksi, sehingga dapat dijadikan itik afkir untuk
dimanfaatkan dagingnya. Harga itik afkir ini sendiri sebesar Rp 25000- 32000 per ekor. Pada tahun 2010 harga itik afkir sebesar Rp 32.000 per
ekor. Itik mulai bertelur umumnya pada umur 5 – 6 bulan. Pada
pemeliharaan awal, produksi telur masih belum stabil, dikarenakan itik baru belajar untuk bertelur. Pada umur 5 bulan, produksi telur akan
makin meningkat dan tetap stabil.
f. Rontok Bulu