Gross BC adalah perhitungan yang menunjukkan tingkat perbandingan antara jumlah penerimaan kotor dengan jumlah biaya kotor yang diperhitungkan
nilainya saat ini.
Payback Period PP atau disebut juga periode kembali modal adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan
untuk mengembalikan modal investasi proyek dan diukur dalam satuan tahun.
Analisis titik impas yang disebut juga analisis Break Event Point BEP adalah titik pulang dimana total revenue sama dengan nol 0, dengan kata lain
disebut dengan keadaan suatu perusahaan yang jumlah total penerimaan besarnya sama dengan jumlah jumlah total biaya.
Analisis sensitivitas adalah suatu perhitungan yang bertujuan melihat
kepekaan suatu proyek terhadap suatu perubahan atau kesalahan dalam perhitungan manfaat dan biaya. Analisis sensitivitas menganalisis kembali apa
yang akan terjadi pada proyek tersebut apabila ada sesuatu yang sesuai dengan rencana. Analisis sensitivitas mencoba melihat realitas analisis suatu proyek
didasarkan pada kenyataan bahwa proyeksi atau rencana suatu proyek sangat dipengaruhi unsur ketidakpastian mengenai apa yang akan terjadi.
B. Penentuan Lokasi, Responden dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua sistem pengembangan yaitu
sistem intensif kandang dan tradisional digembalakan. Lokasi secara Intensif dilakukan di Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu dengan
jumlah populasi ternak 8.846 dan lokasi secara tradisional dilakukan di Kecamatan Ambarawa dengan jumlah populasi 18.056.
Responden pada penelitian ini berjumlah 2 dua orang yang masing-masing
menggunakan sistem intensif dan sistem tradisional. Usaha ternak itik secara intensif dilakukan di Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu, sedangkan
untuk sistem tradisional dilakukan di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive
dengan pertimbangan bahwa di daerah ini terdapat pengembangan usaha peternakan itik secara produktif.
Pertimbangan lain dengan dipilihnya Kecamatan Ambarawa untuk
pengembangan itik secara tradisional adalah bahwa usaha peternakan itik dekat dengan areal persawahan yang cukup luas, untuk memenuhi pakan
alternatif selain yang diperoleh dari pabrik, sedangkan pemilihan lokasi pada Kecamatan intensif adalah di Kecamatan ini banyak peternak yang telah
beralih dari sistem tradisional ke sistem intensif. Responden dalam penelitian ini adalah peternak yang mengusahakan ternak
itik dengan jumlah itik yang cukup tinggi dibandingkan dengan ternak itik yang lain yaitu 2.000 ekorpeternak. Proses pengambilan data dari responden
dengan menggunakan media kuisioner dengan tujuan agar pertanyaan yang diajukan terstruktur dan lengkap. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan
April 2010.
C. Metode Penelitian dan Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang didapat secara langsung oleh
pengumpul dan diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan pemilik peternak itik di Kecamatan Ambarawa dan Gadingrejo. Selain wawancara,
teknik pengumpulan data primer yang juga dilakukan adalah dengan membuat kuisioner daftar pertanyaan sekaligus melakukan pengamatan observasi
langsung di lapangan. Data sekunder diperoleh melalui pencatatan dari berbagai kepustakaan data yang didapat secara tidak langsung oleh pengumpul
data, melainkan melalui perantara baik lembaga maupun pustaka dan data sekunder diperoleh dari instansi terkait dan literatur sebagai tambahan yang
berkaitan dengan penelitian ini.
D. Metode Pengolahan dan Analisis Data