dengan perkiraan waktu panen. Setiap melakukan perpindahan lokasi, pada hari sebelumnya peternak telah mensurvei lokasi yang akan
dijadikan tempat gembalaan.
b. Pakan dan Tingkat Kematian Itik
Pada musim panen, produksi telur itik tegal dapat mencapai 80 dari total populasi, paling sedikit 60. Pada usaha peternakan itik secara
tradisional produksi telur itik di Kecamatan Ambarawa sebesar 60 dari total produksi. Sebab seluruh kebutuhan nutrisi itik tercukupi dari
lahan penggembalaan, seperti karbohidrat dan protein nabati. Nutrisi untuk itik telah tercukupi dari sisa-sisa padi yang rontok sehabis
dipanen. Protein hewani akan tercukupi dari siput, anak kodok dan cacing. Area persawahan tersebut juga terdapat gulma seperti genjer
dan semanggi, yang akan memenuhi kebutuhan serat kasar, vitamin dan mineral bagi itik. Walaupun kebutuhan akan pangan telah
tercukupi, tetapi itik mempunyai beberapa resiko di daerah pengembalaannya yaitu itik mengalami keracunan pestisida,
mengalami keracunan bangkai binatang dan mengalami banyak gangguan dari lingkungan dikejar anjing, hilang dan pada saat
penggangkutan yang jaraknya cukup jauh, itik dapat mengalami mabuk kendaraan, sehingga menyebabkan itik lemas dan mati. Tingkat
kematian itik dengan sistem tradisional selama 15 tahun yaitu 20. Dengan jumlah telur yang dihasilkan dari sebanyak 4.398.807 butir 15
tahun 1 tahun adalah 366.567,25 butir. Harga telur itik saat ini
sebesar Rp 1.200 per butir Harga telur tetap stabil dari tahun 2005 sampai sekarang
Selain itu musim mempengaruhi mortalitas kematian, misalnya pada
saat musim kemarau itik tidak dapat memproduksi telurnya dengan baik dan dapat mengalami kematian, dikarenakan itik mengalami
kekurangan air di masa produksinya Itik memiliki ketergantungan air yang cukup banyak untuk memproduksi telunya, sehingga dapat
mengalami rontok bulu sebelum waktunya dan menyebabkan produksi telur tidak ada. Setiap terjadi perpindahan itik akan mengalami
penurunan produksi telur, karena itik memerlukan adaptasi terhadap lingkungan yang baru, setelah itu produksi telur akan kembali seperti
semula. Penurunan produksi telur di Kecamatan Ambarawa dapat menurun hingga 20.
c. Pengelompokkan itik