6. Sebagai salah satu pengurus PP Muslimat NU, apakah arti khittah NU
1926 menurut Ibu ?
Menurut saya khittah 1926 itu sudah hanya dalam tulisan saja, kenyataanya sudah tidak ada. Sekarang banyak yang orang-orang NU dan Banom-Banomnya yang
duduk di partai politik. Artinya bahwa khittah 1926 sudah tidak digubris lagi.
7. Sejauh mana pengaruh nilai khittah 1926 terhadap organisasi
Muslimat NU menurut Ibu ?
Banyak sekali orang-orang NU dan khusunya Muslimat NU yang duduk di partai politik. namun pengaruh terhadap Muslimat dalam segi ini tidak ada. Sebaliknya,
keuntungan untuk Muslimat sendiri begitu besar. Karena orang-orang yang duduk di parlemen selalu membantu muslimat secara berkala.
8. Apa pendapat Ibu mengenai keterlibatan Muslimat NU dalam politik
praktis?
Banyak dari NU dan Banomnya, bahkan di pemerintahan Jokowi sekarang ini lebih dari 50 orang-orang NU ada di dalamnya. Mungkin karena sudah
dipercaya. Hanya tinggal meningkatkan kwalitasnya saja.
9. Sejauh yang Ibu ketahui, seperti apakah keterlibatan Muslimat NU di
politik praktis diatur dalam ADART ?
Sudah tidak diatur dalam ADART.
10. Bagaimana tanggapan Ibu terhadap Ketua Umum PP Muslimat NU
yang pernah mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Jawa Timur ?
Saya merupakan salah satu tim suksesnya, dan itu bagus sekali. Karena sangat banyak pertimbangan untuk Jawa Timur. Kalau saya yang terjun ke sana, Jawa
Timur itu ibarat Timur Tengah. Kenapa para Nabi di turunkan di Timur Tengah, karena kondisi Timur Tengah yang justru tidak baik dan lebih banyak kejahatan.
Sama halnya dengan Jawa Timur, banyak Kiai-kiai besar di Jawa Timur tapi tingkat kejahatan di Jawa Timur justru semakin tinggi. Maka bagus jika Ibu
Khofifah dapat memimpin Jawa Timur. Artinya bahwa ada Imam yang bagus yang memang menegakkan syariat agama.
11. Bagaimana tanggapan Ibu mengenai keterlibatan Ketua PP Muslimat
NU sebagai juru bicara dalam kampanye politik Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kala ?
Semula kenapa Muslimat itu berpihak kepada Jokowi bukan Prabowo, ialah karena ada Jusuf Kalla. Jusuf Kalla itu Imam masjid di NU, bahkan sebagai orang
yang kaya Jusuf Kala banyak memberikan zakatnya kepada Muslimat. Setiap Idul Fitri, bertruk-truk Zakat Jusuf Kala yang diberikan ke Muslimat dan disalurkan ke
seluruh wilayah di Indonesia. Sehingga seperti itu, karena melihat Jusuf Kala maka Muslimat mendukung Jokowi.
12. Setelah Ketua Umum PP Muslimat NU menjabat sebagai menteri