F. Teknik Penulisan
Adapun tekhnik penulisan yang digunakan dalam penulisan ini adalah buku “pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012”.
G. Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari 5 lima bab, dengan pokok pembahasan di masing- masing bab. Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini memuat latar belakang masalah, identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review
terdahulu, teknik penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORITIS
Bab ini membahas mengenai landasan teori yang digunakan sebagai teori pendukung penelitian. Pertama menjelaskan tentang asuransi.
Kedua mengenai teori operasional variabel. Ketiga mengenai pengetahuan produk, proses klaim asuransi dan kualitas pelayanan.
Keempat mengenai teori efektivitas Kelima mengenai produk AJP Mikro Sakinah.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai metode penelitian dalam penelitian ini. Kemudian, bab ini juga menjelaskan mengenai ruang
lingkup penelitian, jenis penelitian, teknik sampel dan teknik analisis data pada produk AJP Mikro Sakinah.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam Bab ini berisi mengenai pokok daripada penelitian ini yakni mengenai analisis deskriptif efektivitas produk AJP Mikro Sakinah.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini penulis akan menyimpulkan dari semua pembahasan yang dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang
dapat penulis sampaikan dalam penulisan skripsi.
13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teori Asuransi Syariah dan Asuransi Mikro
1. Asuransi Syariah
Dalam bahasa Arab, asuransi disebut at-
ta’min نىمأتلأ , diambil dari kata نم آ
yang artinya memberikan perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan terbebas dari rasa takut.
8
Asuransi jika dilihat secara syariah pada hakikatnya adalah suatu bentuk kegiatan saling memikul risiko di antara sesama manusia sehingga antara satu dengan
lainnya menjadi penanggung atas risiko yang lainnya. Saling pikul risiko itu dilakukan atas dasar saling tolong menolong dalam kebaikan, dengan cara masing-
masing mengeluarkan dana ibadah tabarru’ yang ditunjukkan untuk menanggung
risiko tersebut. Dengan kata lain asuransi syariah adalah sistem dimana para peserta menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk
membayar klaim, jika terjadi musibah yang dialami oleh sebagian peserta. Prinsip dasar asuransi syariah adalah mengajak kepada setiap peserta untuk
saling menjalin sesama peserta terhadap sesuatu yang meringankan terhadap bencana yang menimpa mereka sharing of risk.
9
Menurut Fatwa DSN. No.21DSN- MUIX2001 Asuransi Syariah
Ta’min, Takaful atau Tadhamun adalah usaha saling
8
Khoirul Anwar, Asuransi Syariah, Halal Maslahat, Solo: Tiga Serangkai, 2007, hlm, 19.
9
Abdullah Amrin, Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah, Jakarta: PT Ellex Media Komputindo, 2011, hlm,36.
melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orangpihak melalui investasi dalam bentuk asset danatau
tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad perikatan yang sesuai dengan syariah.
Asuransi merupakan salah satu lembaga keuangan modern yang melakukan manajemen risiko yang mungkin dihadapi di masa yang akan datang. Hal ini sangat
menarik, mengingat kemungkinan adalah suatu ketidakpastian uncertainty. Mengantisipasi sesuatu yang masih berupa kemungkinan bisa jadi bagi sebagian
orang sebagai sebuah tindakan yang sia-sia dan tidak bermanfaat sama sekali, tetapi bagi yang lain mungkin sebuah tindakan yang sangat efektif untuk menghindari
kerugian yang mungkin ditimbulkannya.
10
Sebagaimana dikemukakan pada Surat Al- Hasyr 59 ayat 18:
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah dibuatnya untuk hari esok
akhirat, dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
2. Asuransi Mikro Syariah
Asuransi Mikro Syariah atau Microtakaful adalah skema perlindungan terhadap masyarakat berpenghasilan rendah. Tidak kurang 50 atau lebih dari 100
juta penduduk Indonesia hidup dalam keadaan miskin. Data tersebut diperoleh DPD
10
Andri Soemitra, Bank Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana, 2009, hlm. 252.