risiko bahaya atau lainnya. Jenis, tujuan, dan model kerjanya pun beragam sesuai dengan jenis risiko bahaya yang di-cover-nya.
6
Tujuan asuransi adalah untuk mengadakan persiapan dalam menghadapi kemungkinan kesulitan yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupan, seperti dalam
kegiatan perdagangan mereka. Sebenarnya, bahaya kerugian itulah yang mendorong manusia berupaya dengan bersungguh-sungguh untuk mendapatkan cara-cara yang
aman untuk melindungi diri dan kepentingan mereka.
7
Maka TAKMIN Working Group – Peramu sebagai LSM yang konsen
terhadap masalah diatas, bekerja sama dengan Lembaga Asuransi Syariah berupaya membuka akses masyarakat kurang mampu agar dapat saling-tolong menolong bila
terjadi musibah, dengan mekanisme asuransi syariahtakaful. Pemberdayaan masyarakat kurang mampu merupakan suatu tindakan yang
bernilai bagi masyarakat itu sendiri dan Allah, dimana kebanyakan orang mampu sekarang ini tidak akan bergerak jika tidak ada suatu organisasi yang mau
mengkoordinir bantuan mereka. Oleh karena itu keberadaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah seperti KBMT, BPRS, dan lembaga sejenisnya merupakan suatu
jembatan antara masyarakat lemah dan orang yang berlebih atas hartanya. Dalam pemberdayaan masyarakat
mustadh’afiin, harus banyak elemen pendukung untuk dapat menopang kegiatan tersebut. Elemen-elemen tersebut harus
bersinergi dalam memberdayakan dhuafa. Dimulai dari sumber pendanaannya,
6
Husain Husain Syahatah, Asuransi Dalam Persfektif Syariah, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2006, hlm. 4.
7
Mohammad Muslehuddin, Asuransi Dalam Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, hlm. 3.
kemudian pembinaannya, dan penjaminannya. Yang dimaksud penjamin disini adalah sesuatu yang dapat membantu mereka meminimalisir risiko yang ada ketika terjadi
musibah pada mereka, karena seringkali terjadi pada dhuafa yang ikut dalam program pembiayaan, mereka tidak dapat mengembalikan pinjaman yang diberikan karna
meninggal atau ada salah satu keluarganya yang sakit. Oleh karena itu, maka hadirlah TAKMIN Unit PT Asyki Sarana Sejahtera
yang menggegas lahirnya Asuransi Mikro Syariah Syariah Microinsurance di Indonesia yang memberikan perlindungan bagi keluarga masyarakat miskin
berpenghasilan rendah atas risiko keuangan yang menimpa mereka, seperti kematian, kecelakaan, sakit, kehilangan asset dan hari tua.
Salah satu program asuransi yang digagas TAKMIN Unit PT Asyki Sarana Sejahtera bersama-sama dengan beberapa lembaga Asuransi Syariah seperti PT
Asuransi Jiwa Syariah Amanah Giri Artha PT AJS Amanah Giri Artha dan PT Asuransi Takaful Keluarga ATK telah meluncurkan Program Asuransi Mikro yaitu
Asuransi Jiwa Pembiayaan Mikro Sakinah AJP Mikro Sakinah, Takaful Ukhuwah Mikro dan Program Keluarga Mu’awwanah. Berbeda dengan kebanyakan asuransi
jiwa kredit credit life insurance. Takaful Mikro Sakinah di disain sesuai dengan keperluan dan kondisi Lembaga Keuangan Mikro Syariah LKMS dan mitraanggota
dan bagi ahli warisnya. Apabila nasabah LKMS Lembaga Keuangan Mikro Syariah mengalami musibah kematian dan mereka masih mempunyai kewajiban yang harus
dibayarkan, maka melalui dana tolong menolong Tabar ru’ mereka di bebaskan dari
sisa seluruh kewajibanhutang.
Dengan hal tersebut perlu adanya peninjauan untuk menganalisis efektivitas produk AJP Mikro Sakinah dari aspek pengetahuan produk, proses klaim dan kualitas
pelayanan bagi ahli waris. Dengan demikian, dapat dilihat bagaimana manfaat program asuransi mikro syariah bagi ahli waris dan efektivitas produk asuransi mikro
syariah tersebut bagi ahli waris. Berdasarkan pemaparan diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
yang berjudul:
“EFEKTIVITAS PRODUK ASURANSI JIWA PEMBIAYAAN AJP MIKRO SAKINAH PADA TAKMIN Unit PT Asyki Sarana Sejahtera.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang dapat diidentifikasi penulis adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan masyarakat akan pembiayaan sekarang ini semakin tinggi.
2. Selama ini masyarakat berpenghasilan menengah kebawah dan UMKM
terkendala akses pendanaan ke lembaga keuangan formal. 3.
Lembaga Keuangan Mikro Syariah LKMS saat ini menjadi solusi dari kendala akses pendanaan yang sulit diperoleh masyarakat miskin muslim di Indonesia.
4. Setiap lembaga keuangan yang melakukan pembiayaan tentunya tidak terlepas
dari risiko pembiayaan. 5.
Risiko tersebut dapat diminimalisir dengan kerjasama antara LKMS dengan perusahaan asuransi.
6. Apakah manfaat produk AJP Mikro Sakinah efektiv bagi ahli waris dalam
melunasi hutang peserta ketika meninggal dunia?
C. Pembatasan dan Rumusan Masalah
Berdasarkan konteks pada latar belakang masalah diatas, dengan sangat luasnya pembahasan yang akan diteliti, maka penulis membatasi permasalahan hanya
sebatas pada :
1. Bagaimana efektivitas produk Asuransi Jiwa Pembiayaan AJP Mikro
Sakinah bagi ahli waris? 2.
Tolak ukur efektivitas hanya dibatasi pada kegunaan, efektivitas biaya, akuntabilitas dan ketepatan waktu.
3. Responden adalah ahli waris dari peserta produk AJP Mikro Sakinah Pada
Koperasi Baytul Ikhtiar.
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis efektivitas produk AJP
Mikro Sakinah yang dirasakan oleh ahli waris. Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini antara lain :
1. Manfaat bagi Penulis
Skripsi ini merupakan sebuah karya untuk menuangkan gagasan dan aktualisasi keilmuan serta sarana menambah pengetahuan dan pemahaman industri
asuransi khususnya asuransi mikro syariah.
2. Manfaat bagi Kalangan Akademis
Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu informasi dari berbagai informasi dan sebagai bahan referensi atau kajian pustaka untuk menambah informasi bagi
penelitian selanjutnya atau penelitian lainnya yang terkait khususnya yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan asuransi syariah.
3. Manfaat bagi Perusahaan atau Lembaga Keuangan Mikro Syariah LKMS
Sebagai bahan informasi untuk lebih meningkatkan manfaat dan inovasi produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat muslim menengah kebawah di
Indonesia. 4.
Manfaat bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan bagi masyarakat
akan pentingnya proteksi diri bagi kehidupan melalui asuransi sehingga masyarakat dapat mengikutsertakan dirinya sebagai peserta asuransi mikro.
5. Manfaat bagi Pemerintah
Penelitian ini diharapkan menjadi informasi dalam mengembangkan asuransi mikro syariah dan sebagai sarana yang efektif dalam meminimalisir risiko pada
masyarakat berpenghasilan rendah.
E. Tinjauan Review Kajian Terdahulu
Penulis menyertakan review hasil studi terdahulu mengenai Efektivitas Asuransi Mikro Syariah. Ada sejumlah studi yang membahas tema yang berkaitan
dengan Efektivitas Asuransi Mikro Syariah, diantaranya :
1. Jurnal Microtakaful as an Islamic Financial Instrumen, For Poverty Alleviation
in Iraq, 2014. Penelitian ini membahas alasan penetrasi asuransi rendah di negara muslim dan lebih baik memberikan jaminan sosial berupa asuransi mikro syariah
daripada penjatahan langsung kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam menurunkan tingkat kemiskinan di Iraq.
2. Desmadi Saharuddin, Asuransi Syariah dalam Praktik, Jurnal Bisnis dan
Manajemen volume 4, No.3, 2014. Dalam jurnal ini peneliti membahas bahwasanya perusahaan asuransi industri sebagai bentuk dari industri bisnis
semata, akan tetapi merupakan salah satu intrumen finansial kesejahteraan dan ketentraman terutama bagi nasabahnya. Tujuan utama yang harus dimiliki
perusahaan asuransi syariah dalam konsep operasional dalam mencari profit adalah tolong-menolong untuk kebaikan dan ketaqwaan.
3. I Gde Kajeng Baskara, Lembaga Keuangan Mikro Di Indonesia, Jurnal Buletin
Studi Ekonomi volume 18, No. 2, Agustus 2013. Dalam jurnal ini memaparkan bagaimana keberadaan lembaga keuangan mikro di Indonesia serta telaah terkait
lembaga keuangan mikro dari perspektif Undang-Undang No.1 tahun 2013 tentang lembaga keuangan mikro.
4. Muhammad Ade Ridwan. Konsentrasi Asuransi Syariah, Program Studi
Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013. Judul Skripsi Efektivitas Produk Asuransi Mikro Syariah Terhadap
Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah UKM Pada PT Takmin Working Group Bogor. Penelitian ini membahas mengenai tingkat efektivitas produk