menjadi tanggungan asuransi. Manfaat asuransi mikro secara sosial mencoba memberikan perlindungan sosial ekonomi masyarakat sedangkan manfaat secara
bisnis yaitu segmen market yang dilayani akan berkembang dan akan membutuhkan asuransi dengan mempunyai investasi di awal dengan brand image.
13
B. Teori Variabel Operasional
Lembaga keuangan adalah salah satu lembaga yang memiliki peran penting dalam upaya peningkatan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, terutama di
negara berkembang seperti Indonesia. Mobilitas dana masyarakat terhadap pembiayaan sektor produktif menjadi main goal lembaga keuangan agar tercipta
masyarakat yang inklusif dengan akses atau layanan permodalan yang tinggi dan penuh. Keuangan mikro adalah lembaga keuangan yang secara khusus berorientasi
dalam upaya pengembangan usaha mikro dan pemberdayaan aktivitas ekonomi masyarakat. Lembaga Keuangan Mikro dikenalkan dengan berbagai macam jasa atau
penggadaian dan lain sebagainya. Salah satu Lembaga Keuangan Mikro LKM dalam konsep asuransi memiliki
tujuan yaitu berusaha memperbaiki struktur perekonomian dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah. Jika
regulasi mengenai pelayanan asuransi lebih diintensifkan maka keuangan mikro memiliki peranan penting dalam sektor keuangan. Pertumbuhan asset dari perusahaan
asuransi mampu menjadi implus devisa negara melalui sektor keuangan mikro
13
Penasebi Blogspot, “Asuransi Syariah melindungi Usaha UMKM” artikel diakses pada 5
April 2015 dari http:penasebi.blogspot.com201303asuransi-syariah-melindungi-usaha-umkm.html
Indonesia, sehingga perusahaan asuransi mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dalam aktifitas pasar, setiap lembaga
keuangan akan berlomba-lomba menciptakan inovasi instrumen atau layanan keuangan sehingga mampu meningkatkan permintaan dan jumlah nasabah serta
mampu menumbuhkan tingkat kesadaran diri masyarakat akan pentingnya asuransi. Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar, masyarakat
Indonesia masih kurang peka terhadap arti pentingnya keberadaan lembaga keuangan dalam aktivitas perekonomian, kepercayaan masyarakat, utamanya pada lembaga
keuangan mikro dalam konsep asuransi dinilai masih rendah. Hal tersebut mampu menjadi faktor penghambat terwujudnya masyarakat yang inklusif.
Adapun kelemahan yang ada pada perusahaan asuransi Indonesia adalah lemahnya pembiayaan atau dana yang tersedia, mengingat bahwa sumber dana dari
perusahaan asuransi diperoleh dari setoran modal nasabah, premi asuransi, komisi atas pembagian premi yang diasuransikan dan hasil investasi. Dari seluruh sumber
dana perusahaan asuransi tersebut masih relatif rendah, mengingat masyarakat masih belum sepenuhnya memahami manfaat yang akan diperoleh dari perusahaan
asuransi.
14
Ketua Umum Asuransi Syariah Adi Praman mengatakan masalah mengembangkan asuransi mikro syariah tidak hanya pada distribusi namun juga pada
14
http:www.kompasiana.comwww.kompasiana.santi.combunga-rampai-asuransi- indonesia_556fc7b18efdfd163950931c
artikel diakses pada 3 Juli 2015.
masalah klaim dan pengaduan. Masyarakat yang membeli produk asuransi mikro di koperasi seharusnya juga dapat melakukan klaim dan pengaduan di koperasi.
15
Dari permasalahan tersebut maka penulis tertarik untuk menganalisis variabel pengetahuan produk, kualitas pelayanan dan proses klaim terhadap manfaat produk
asuransi mikro syariah bagi ahli waris.
C. Teori Pengetahuan Produk, Proses Klaim, Kualitas Pelayanan dan Manfaat
Asuransi 1.
Pengetahuan Produk
Pengetahuan adalah data dan informasi yang digabung dengan kemampuan, instuisi, pengalaman, gagasan, motivasi dari sumber yang kompeten.
16
Secara umum pengetahuan dapat didefinisikan sebagai informasi yang disimpan di dalam ingatan,
atau dapat dikatakan pengetahuan adalah himpunan bagian dari informasi total yang relevan dengan fungsi konsumen di dalam pasar disebut pengetahuan konsumen.
17
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, diantaranya:
1 Pendidikan, adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang
makin mudah orang tersbut menerima informasi. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat. Peningkatan pengetahuan
15
http:www.republika.co.idberitaekonomisyariah-ekonomi150226nkd827-strategi- pengembangan-asuransi-mikro-syariah
artikel diakses pada 5 Juli 2015.
16
Pawit M. Yusup, Persfektif Manajemen Pengetahuan, Informasi, Komunikasi, Pendidikan dan Perpustakaan, Jakarta: Rajawali Pers, 2012, hlm. 24.
17
Roger D. Blackwell, dkk, “Consumer Behavior”, South Western: Thomson, 2006, hlm.
331.
tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang suatu obyek juga
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin
banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut.
2 Informasi Media Massa. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal
maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek immediate impact sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap
pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi
sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya
pengetahuan terhadap hal tersebut. 3
Sosial budaya dan ekonomi. Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan
demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang
diperlukan untuk kegiatan tertentu sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.