Teori Variabel Operasional LANDASAN TEORI

tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang suatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut. 2 Informasi Media Massa. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek immediate impact sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut. 3 Sosial budaya dan ekonomi. Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. 4 Pengalaman. Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. 5 Usia. Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. 18 b. Tipe Pengetahuan Konsumen Menurut Blackwell, Miniard dan Engel, ada 5 tipe dari pengetahuan konsumen, yaitu: 19 1 Pengetahuan Produk. Pengetahuan produk merupakan informasi tentang produk yang disimpan di dalam ingatan konsumen. 2 Pengetahuan Pembelian. Merupakan informasi yang mengarahkan untuk membeli produk. Pengetahuan ini meliputi apa yang konsumen ketahui tentang harga dari produk tersebut, dimana produk tersebut dapat dibeli, dan kapan untuk membelinya. 3 Pengetahuan konsumsi atau penggunaan. Merupakan informasi yang dimiliki konsumen tentang bagaimana mengonsumsi sebuah produk, dan apa yang dibutuhkan dalam mengkonsumsi produk tersebut. Pengetahuan ini sangat penting, konsumen tidak akan membeli suatu produk apabila tidak tahu cara memkonsumsinya atau menggunakannya. 18 Notoatmodjo, S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2007 19 Roger D. Blackwell, dkk, Op.Cit, hlm. 334. 4 Pengetahuan persuasif. Menunjukkan apa yang konsumen ketahui tentang tujuan dan strategi yang digunakan oleh penjual. 5 Pengetahuan sendiri. Merupakan pengetahuan konsumen sendiri tentang proses pembelian produk. c. Jenis Pengetahuan Produk Jenis pengetahuan produk dibagi menjadi tiga, yaitu: 20 1 Pengetahuan atribut produk adalah pengetahuan dimana konsumen melihat suatu produk berdasarkan kepada karakteristik atau ciri atau atribut dari produk tersebut. Atribut suatu produk dibedakan menjadi atribut fisik dan atribut abstrak. Atribut fisik menggambarkan ciri-ciri fisik dari suatu produk, misalnya ukuran. Atribut abstrak menggambarkan karakteristik subjektif dari suatu produk berdasarkan persepsi konsumen. 2 Pengetahuan manfaat produk adalah pengetahuan tentang manfaat produk, pengetahuan tentang manfaat produk penting bagi konsumen karena pengetahuan ini akan mempengaruhi keputusan pembeliannya sehingga pemasar perlu menyampaikan informasi mengenai apa manfaat produk bagi konsumen. 3 Pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk bagi konsumen. Konsumen akan merasakan dua jenis manfaat setelah mengkonsumsi suatu produk, yaitu manfaat fungsional manfaat yang dirasakan konsumen secara fisiologis, seperti minuman teh Sosro akan menghilangkan rasa haus dan manfaat psikososial 20 J. Paul Peter dan Jerry Corrie Olson, Consumer Behavior and Marketing Strategy, United States: Mc Grwa-Hill, 2005, hlm. 74.

Dokumen yang terkait

Pertanggungjawaban Perusahaan Pasangan Usaha Dalam Perjanjian Pembiayaan Pola Bagi Hasil Pada Perusahaan Modal Ventura (Studi Pada Pt. Sarana Sumut Ventura)

9 131 132

Pembiayaan Asuransi Produk Unggulan Pada PT. Prudential Life Assurance Medan

5 61 51

Analisis Pembiayaan Asuransi Produk Unggulan pada Prudential Assurance Medan

0 22 61

Faktor-faktor yang mempengaruhi underwriter dalam menyeleksi risiko guna menentukan kontribusi pada produk asuransi mikro syariah program AJP mikro sakinah: studi pada PT. Asyki Sarana Sejahtera

0 26 95

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA SYARIAH SURABAYA (Studi Deskriptif Kuantitatif Iklim Komunikasi Organisasi PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Syariah Surabaya).

0 0 98

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA SYARIAH SURABAYA (Studi Deskriptif Kuantitatif Iklim Komunikasi Organisasi PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Syariah Surabaya).

0 0 98

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA SYARIAH SURABAYA (Studi Deskriptif Kuantitatif Iklim Komunikasi Organisasi PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Syariah Surabaya)

0 0 20

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA SYARIAH SURABAYA (Studi Deskriptif Kuantitatif Iklim Komunikasi Organisasi PT. Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Syariah Surabaya)

0 0 20

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU (INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION) PADA PT ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PALEMBANG

0 1 15

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU (INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION) PADA PT ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PALEMBANG

0 0 29