PERSEDIAAN INVENTORIES ASET TETAP FIXED ASSETS

269 PT MATAHARI DEPARTMENT STORE Tbk Halaman 33 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2015 AND 2014 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, Expressed in millions of Rupiah, kecuali dinyatakan lain unless otherwise stated 12. PERPAJAKAN lanjutan 12. TAXATION continued c. Beban pajak penghasilan lanjutan c. Income tax expense continued d. Aset pajak tangguhan d. Deferred tax assets Aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 telah memperhitungkan tarif pajak yang berlaku untuk setiap periode yang terkait. Deferred tax assets as at 31 December 2015 and 2014 have been calculated taking into account tax rates applicable for each period. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang dapat dikurangkan. Management believes that future taxable profit will be available against which the deductible temporary differences can be utilised. Disajikan kembali, lihat Catatan 32 Restated, see Note 32 270 PT MATAHARI DEPARTMENT STORE Tbk Halaman 34 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 31 DECEMBER 2015 AND 2014 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, Expressed in millions of Rupiah, kecuali dinyatakan lain unless otherwise stated 12. PERPAJAKAN lanjutan 12. TAXATION continued e. Administrasi e. Administration Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak ”DJP” dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak. Under the Taxation Laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. Director General of Tax “DGT” may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due. Pada tahun 2014, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak atas Pajak Penghasilan Badan, Pajak Pemotongan Pemungutan dan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun pajak 2009, 2010 dan 2011 yang menyatakan bahwa Perusahaan kurang bayar pajak sebesar Rp 28.143 yang terdiri dari pokok pajak, bunga dan pinalti. Dari jumlah tersebut, Rp 8.281 untuk Pajak Penghasilan Badan dan Rp 19.862 untuk pajak lainnya. Perusahaan telah melunasi kurang bayar tersebut pada tahun 2014. In 2014, the Company received the tax assessment letters for corporate income tax, witholding income tax and value added tax obligations for fiscal years 2009, 2010 and 2011 which stated that the Company under paid taxes amounting to Rp 28,143 consist of principal, interest and penalty. From that amount, Rp 8,281 for underpayment of the corporate income tax and Rp 19,862 for underpayment of other taxes. The Company accepted and paid these underpayment in 2014. 13. PINJAMAN BANK 13. BANK LOANS Pada tanggal 5 Maret 2010, Perusahaan, selaku peminjam, mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi dengan beberapa bank CIMB, Standard Chartered Bank, PT Bank International Indonesia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank Permata Tbk, yang difasilitasi CIMB dan Standard Chartered Bank, dengan total nilai fasilitas sebesar Rp 3.500.000 yang terdiri dari fasilitas pinjaman jangka panjang sebesar Rp 3.250.000 dan fasilitas pinjaman revolving sebesar Rp 250.000. On 5 March 2010, the Company, as the borrower, entered into a syndicated loan facility agreement with several banks CIMB, Standard Chartered Bank, PT Bank International Indonesia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank Permata Tbk, facilitated by CIMB and Standard Chartered Bank, with total facility amount of Rp 3,500,000 which comprised long term loan facility of Rp 3,250,000 and revolving loan facility of Rp 250,000. Pada tanggal 28 Juni 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali atas perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi. Di dalam perubahan perjanjian tersebut, Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitas pinjaman sebesar Rp 1.225.000. On 28 June 2012, the Company signed an Amendment and Restatement of the syndicated loan facility agreement. In the amendment to the agreement, the Company obtained additional loan facility of Rp 1,225,000.