b. Tingkat Pemahaman Comprehention
Pemahaman disini diartikan kemampuan seseorang dalam mengartikan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang
pengetahuan yang pernah diterimanya. c.
Tingkat Penerapan Application Penerapan disini diartikan kemampuan seseorang dalam menggunakan
pengetahuan dalam memecahkan berbagai masalah yang hidup dalam kehidupan sehari-hari.
d. Tingkat sintesis synthesis
Sintesis disini diartikan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga
terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh. e.
Tingkat Analisis Analysis Penerapan disini diartikan kemampuan seseorang dalam menggunakan
pengetahuan dalam memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.
f. Tingkat Evaluasi
Evaluation Evaluasi disini diartikan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan
menyatukan berbagai dalam elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih sederhana.
2.5 Pelaksanaan Pembelajaran Laboratorium
Proses pembelajaran laboratorium adalah suatu proses untuk melakukan suatu ketrampilan dengan menstimulasi, demontrasi, role play dengan
Universitas Sumatera Utara
mendekatkan keadaan pada situasi nyata. Proses di laboratorium sebetulnya dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah laboratorium kelas dimana
mahasiswa melakukan proses pembelajaran yang berlangsung di institusi dengan menggunakan alat peraga. Sedangkan kelompok kedua adalah laboratorium
klinik, dimana proses pembelajaran dilaksanakan dilahan praktik. Disini mahasiswa menjalankan praktik dibawah bimbingan dosen pengasuh mata kuliah.
Dengan demikian diharapkan mahasiswa melaksanakan praktikum pada kondisi nyata.
Pembelajaran praktek merupakan proses belajar yang penting untuk menerapkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan profesional serta memberikan
kesempatan bagi mahasiswa berpikir kritis selama melakukan tindakan. Metode pembelajaran praktek laboratorium : berupa simulasi, demonstrasi, praktikum,
studi mandiri dan multimediatutorial. Adapun jenis metode pembelajaran Atwi, 2001 adalah sebagai berikut :
1. Metode Demonstrasi
Mengambil bentuk sebagai contoh pelaksanaan atau
suatu ketrampilan atau proses kegiatan. Syarat menggunakan metode ini harus suatu
keahlian untuk mendemonstrasikan penggunaan alat atau pelaksanaan kegiatan. Metode ini dapat digunakan bila :
a Kegiatan pembelajaran bersifat formal
b Materi pembelajaran berbentuk ketrampilan gerak psikomotor
c Pengajar bermaksud menggantikan dan menyederhanakan kegiatan yang
baik pelaksanaan suatu prosedur atau teorinya d
Pengajar bermaksud menunjukkan suatu standart ketrampilan.
Universitas Sumatera Utara
Kesulitan metode ini adalah mendapat orang yang bukan saja ahli dalam demonstrasi ketrampilan atau prosedur yang akan diajarkan, melainkan
juga menjelaskan setiap langkah yang didemonstrasikan secara verbal. 2.
Metode simulasi Menampilkan simbol-simbol atau peralatan yang menggantikan proses,
kejadian atau benda yang sebenarnya. Metode ini tepat digunakan untuk : a Semua tahap belajar, b Pendidikan formal, c Memberikan kejadian yang
analogis, d Memungkinkan praktek dan umpan balik dengan resiko kecil, e Sebagai alat pelajaran mandiri.
3. Metode Praktikum
Berbentuk pelaksanaan tugas mahasiswa atau penelitian tanpa bimbingan atau pengajaran khusus. Penerapan metode ini adalah : a Pada tahap akhir proses
belajar, b Dapat digunakan pada semua mata kuliah, c Menunjang metode pembelajaran lain, d Meningkatkan kemampuan untuk kenaikan tingkat, e
Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperdalam minatnya tanpa dicampuri mahasiswa lain.
4. Metode Tutorial
Berbentuk pemberian bahan belajar yang telah dikembangkan untuk dipelajari mahasiswa secara mandiri dan kesempatan secara priodik tentang kemajuan
masalah yang dialaminya.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Kontrasepsi IUD