Keterpakaian Koleksi Analisis Keterpakaian Koleksi Literatur Anak di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara

29 tumbuh rasa sosialnya kemudian usia 7 tahun anak mulai tumbuh dorongan untuk belajar. 2. Anak usia 7-14 tahun Pada tahap ini perkembangan yang tampak adalah pada perkembangan intelektual, perasaan, bahasa, minat, sosial, dan lainnya sehingga rasullullah menyatakan bahwa bimbingan dititik beratkan pada pembentukan disiplin dan moral Addibhu. 3. Anak usia 14-21 tahun Pada usia ini anak mulai menginjak usia remaja yang memiliki rentang masa dari usia 1415 tahun hingga usia 2122 tahun. Pada usia ini anak berada pada masa transisi sehingga menyebabkan anak menjadi bengal, perkataan-perkataan kasar menjadi perkataan harian sehingga dengan sikap emosional ini mendorong anak untuk bersikap keras dan mereka dihadapkan pada masa krisis kedua yaitu masa pancaroba yaitu masa peralihan dari kanak-kanak ke masa pubertas. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa perkembangan anak berjalan secara bertahap melalui berbagai tahap perkembangan yaitu tahap sensori-motor 0-2 tahun, tahap praoperasional 2-7 tahun, tahap operasional konkret 7-11 tahun, tahap operasi formal 11 atau 12 tahun ke atas. Setiap perkembangan juga didasarkan pada tiga perubahan antara lain; periodisasi berdasarkan biologis, periodisasi berdasarkan psikologis, priodisasi berdasarka dedaktis. Dalam setiap fase perkembangan ditandai dengan bentuk kehidupan tertentu yang berbeda dengan fase sebelumnya.Sekalipun perkembangan itu dibagi-bagi ke dalam masa-masa perkembangan, hal ini dapat dipahami dalam hubungan keseluruhannya.

2.5 Keterpakaian Koleksi

Untuk dapat memberikan pelayanan informasi dalam rangka mencapai tujuan perpustakaan, maka perpustakaan harus berusaha untuk menyediakan berbagai sumber informasi atau bahan pustaka yang diperlukan untuk dapat melaksanakan program kegiatan lembaga atau badan dimana perpustakaan itu bernaung. Menurut Universitas Sumatera Utara 30 Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005, 711 kata keterpakaian atau juga disebut dengan pemanfaatan memiliki arti proses, cara, dan perbuatan memanfaatkan sesuatu untuk kepentingan sendiri. Handoko yang dikutip oleh Handayani 2007, 28 menyatakan bahwa dari segi pengguna pemanfaatan bahan pustaka di perpustakaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yaitu: Faktor internal meliputi: 1. Kebutuhan yang dimaksud dengan kebutuhan disini adalah kebutuhan akan informasi. 2. Motif merupakan sesuatu yang melingkupi semua penggerak, alasan atau dorongan yang menyebabkan ia berbuat sesuatu 3.Minat adalah kecendurungan hati yang tinggi terhadap sesuatu Faktor eksternal meliputi: 1.Kelengkapan koleksi banyaknya koleksi referensi yang dapat dimanfaatkan informasinya oleh mahasiswa 2.Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna. Keterampilan pustakawan dalam melayani mahasiswa dapat dilihat melalui kecepatan dan ketepatan mereka memberi layanan 3.Keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali Sedangkan menurut Lasa 2005, 3117 “keterpakaian koleksi seperti banyaknya peminjam dan jumlah koleksi yang dipinjam biasanya digunakan sebagai salah satu unsur untuk mengetahui efektifitas suatu perpustakaan.” Pada dasarnya pemanfaatan koleksi perpustakaan mencakup dua hal yaitu menggunakan koleksi dalam ruangan perpustakaan in library use dan meminjam koleksi dari bagian sirkulasi untuk digunakan di luar perpustakaan out library use. Universitas Sumatera Utara 31 Lancaster 1993, 77 membatasi pengertian pemanfaatan koleksi di ruang baca perpustakaan dengan bentuk pertanyaan di bawah ini : 1. If a book is removed from the shelves, casually glanced at and immediately returned, has it been “used”? 2. If it is removed, some portion of it read at shelves, and then put back, has it been used? 3. If it is carried to table, along with others, glanced atand pushed to one side, has it been used? Dalam pengertian sederhana definisi diatas menyatakan bahwa cara-cara yang ditempuh oleh pengguna untuk memanfaatkan koleksi dalam format tercetak khususnya buku diruang baca dapat dilakukan denganmengambil buku dari rak dan dikembalikan lagi, hanya sebagian dibaca atau dibaca sekilas. Secara umum, cara memanfaatkan koleksi perpustakaan menurut Zulkarnaen 1997, 45 adalah : 1. Meminjam Biasanya pengguna melakukan peminjaman melalui meja sirkulasi perpustakaan setelah mendapatkan buku yang ia inginkan. Dengan melakukan peminjaman, pengguna memiliki waktu lebih banyak untuk membaca buku yang ia pinjam. Buku tersebut dapat diperpanjang masa peminjamannya dan kemudian dikembalikan lagi kemeja sirkulasi. 2. Membaca di tempat Bagi pengguna yang memiliki waktu luang cenderung membaca di ruang baca perpustakaan. Pengguna dapat memilih beberapa buku untuk dibaca dan menghabiskan waktunya pada perpustakaan. 3. Mencatat informasi dari buku Terkadang pengguna hanya melakukan pencatatan informasi yang ia dapat dari koleksi. Dengan cara seperti ini, pengguna mendapatkan informasi ringkas tentang berbagai masalah dari berbagai buku berbeda. 4. Memperbanyak menggunakan jasa foto copy Dengan memanfaatkan fasilitas mesin foto copy, pengguna dapat memiliki sendiri informasi-informasi yang ia inginkan. Cara seperti ini biasanya dilakukan oleh pengguna yang memiliki waktu terbatas untuk ke perpustakaan. Universitas Sumatera Utara 32 Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa keterpakaian atau pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat dilakukan didalam maupun diluar ruangan dengan kegiatan yang mencakup membaca, mencatat, memfotokopi hingga meminjam bahan pustaka.Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dimana faktor internal yang meliputi kebutuhan, motif dan minat dan faktor eksternal yang meliputi kelengkapan koleksi, keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna dan keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali,sehingga mudah untuk mengetahui efektifitas suatu perpustakaan.

2.6 Keterpakaian Koleksi Literatur Anak