Menurut Undang-Undang-Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007

B. Menurut Undang-Undang-Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007

Tentang Perseroan Terbatas Hadirnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas merupakan hal yang positif bagi pembangunan ekonomi nasional khususnya perekonomian yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas telah mengatur kewajiban dari perseroan terbatas termasuk perusahaan publik di dalam 1 satu bab yaitu BAB V tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Pada Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas telah memberikan definisi tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yaitu komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umum. 105 Ketentuan lebih lanjut yang mengatur mengenai kewajiban perusahaan termasuk perusahaan publik dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup terdapat di dalam Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Berdasarkan Pasal 74 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas disebutkan bahwa perseroan terbatas yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan sumber 105 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 1 angka 3. daya alam diwajibkan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. 106 Jika dilihat pada penjelasan Pasal 74 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kewajiban pelaksanaan corporate social responsibility CSR bagi perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau berkaitan dengan sumber daya alam ini tidak hanya melihat pada bisnis inti core business dari perusahaan tersebut. 107 Walaupun perusahaan tersebut tidak secara langsung melakukan eksploitasi sumber daya alam, tetapi selama kegiatan usahanya berdampak pada fungsi kemampuan sumber daya alam, maka perusahaan tersebut wajib melaksanakan tanggung jawab sosialnya. 108

C. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009