Uji Bivariat Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT.

50 waktu sesuai dengan yang ditetapkan perusahaan. Dengan kata lain, karyawan yang bekerja di PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional I Sumatera Utara mempunyai kedisplinan yang baik. Hal ini didukung dengan pendapat Hasibuan 2013 yaitu ketepatan karyawan datang dan pulang sesuai dengan aturan dapat dijadikan ukuran disiplin kerja, dengan selalu datang dan pulang tepat dengan waktunya atau sudah sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan maka dapat mengindikasikan baik tidaknya kedisiplinan dalam organisasi tersebut. Hasibuan menambahkan mengerjakan pekerjaan dengan baik merupakan salah satu dimensi kedisiplinan, dengan hasil pekerjaan yang baik dapat mnunjukkan kedisiplinan karyawan suatu organisasi dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Menurut Anoraga 2004 salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah disiplin kerja yang berarti seorang karyawan yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah ditentukan antara lain dengan bekerja menghargai waktu akan memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan Affan 2016 mengatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

5.2.2 Uji Bivariat

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat dari 49 karyawan yang merasa puas terhadap pekerjaannya selama bekerja di PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional I Sumatera Utara, terdapat sebanyak 2 karyawan yang mempunyai kinerja jelek, karyawan yang mempunyai kinerja bagus sebanyak 23 Universitas Sumatera Utara 51 karyawan dan sangat bagus sebanyak 24 karyawan, sedangkan dari 8 karyawan yang merasakan tidak puas terhadap pekerjaannya selama bekerja di PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional I Sumatera Utara, terdapat sebanyak 6 karyawan yang memiliki kinerja jelek dan 2 karyawan lagi memiliki kinerja yang bagus. Robbins dan Judge 2014 mengatakan bahwa ada 4 cara karyawan merespon ketidakpuasannya yaitu keluar exit, aspirasi voice, kesetiaan loyalty dan pengabaian neglect. Hasil penelitian menunjukkan 2 karyawan yang tidak puas tetapi memiliki kinerja bagus merespon ketidakpuasannya dengan cara kesetiaan loyalty yaitu ketidakpuasan yang diungkapkan secara pasif menunggu membaiknya kondisi dan tetap mengerjakan pekerjaannya. Terdapat 6 karyawan yang tidak puas dan memiliki kinerja jelek merespon ketidakpuasannya dengan cara pengabaian neglect yaitu ketidakpuasan yang dinyatakan dengan membiarkan kondisi memburuk yang akan berdampak pada jeleknya kinerja karyawan tersebut. Munandar 2001 mengatakan bahwa sebuah pekerjaan perlu ada keselarasan antara nilai-nilai pekerjaan dan kebutuhan karyawan tersebut. Nilai- nilai pekerjaan harus sesuai atau membantu pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar yang meliputi gaji, promosi, rekan kerja, supervisi di pekerjaan itu sendiri. Dengan terpenuhinya semua kebutuhan tersebut maka karyawan akan mencapai kepuasan kerja yang tinggi dimana hal tersebut akan membuat tingginya kinerja karyawan yang akan datang. Universitas Sumatera Utara 52 Untuk melihat pengaruh variabel independen yaitu kepuasan kerja terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan maka dilakukan uji regresi linear sederhana. Dengan persamaan sebagai berikut: Y = a + bX Y = -3,436 + 0,188X Data diatas menunjukkan bahwa nilai dari koefisien X kepuasan kerja adalah 0,188. Karena nilai koefisien X kepuasan kerja bernilai positif yakni 0,188 maka kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hasil uji bivariat yang menggunakan regresi linear sederhana terdapat nilai p = 0,000 p 0,05 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional I Sumatera Utara. Hasil tersebut diperkuat juga dengan nilai dari t hitung t tabel yaitu 5,562 2,004 yang artinya hipotesis pada penelitian ini diterima kebenarannya. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fondi 2010 bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan yaitu sebesar 83,70. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aftab dan Idrees 2012, yang berjudul A Study of Job Satisfaction and IT’s Impact on the Performance in the Banking Industry of Pakistan menunjukkan bahwa pengaruh dari kepuasan kerja berhubungan secara positif pada kinerja. Pekerja yang puas adalah pekerja yang produktif bagi sebuah perusahaan. Insentif, motivasi, keuntungan lebih dan penghargaan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Universitas Sumatera Utara 53 Menurut Colquitt, LePine, Wesson dalam Wibowo 2013 kepuasan kerja merupakan prediktor kinerja karena kepuasan kerja mempunyai pengaruh positif moderat pada kinerja. Pekerjaan yang puas lebih baik dalam memenuhi kewajiban seperti tertuang dalam deskripsi pekerjaan. Perasaan positif dapat mendorong kreativitas, memperbaiki pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, dan meningkatkan memori dan menarik berbagai macam informasi tertentu. Karyawan yang mempunyai tingkat kepuasan kerja lebih tinggi cenderung mempunyai tingkat kinerja lebih tinggi. Besarnya pengaruh tersebut ditunjukkan dengan nilai R-Square sebesar 0,360 dan berpola positif, artinya kinerja karyawan pada PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional I Sumatera Utara dipengaruhi oleh kepuasan kerja sebesar 36 dan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diamati dalam penelitian ini seperti faktor kemampuan dan faktor motivasi. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin karyawan merasa puas terhadap pekerjaan mereka maka kinerja karyawan tersebut akan semakin bagus. Universitas Sumatera Utara 54

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada karyawan di PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional I Sumatera Utara tahun 2016, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kepuasan kerja karyawan yang bekerja di PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional I Sumatera Utara tahun 2016 berada pada kategori puas. 2. Kinerja karyawan yang bekerja di PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional I Sumatera Utara tahun 2016 berada pada kategori bagus. 3. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional I Sumatera Utara tahun 2016. Besar pengaruh tersebut adalah sebesar 36. Semakin karyawan merasa puas terhadap pekerjaan mereka maka kinerja karyawan tersebut akan semakin bagus.

6.2 Saran

1. Bagi PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional I Sumatera Utara agar lebih meningkatkan perhatian kepada karyawan melihat masih adanya karyawan yang merasakan ketidakpuasan dan memiliki kinerja yang jelek. PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional I Sumatera Utara perlu melakukan pendekatan kepada setiap karyawannya agar setiap masalah para karyawan dapat teratasi. Para pimpinan harus memperhatikan dan 54 Universitas Sumatera Utara