e. Frekuensi Menguras Bak
Menguras bak air minimal dilakukan seminggu sekali karena mengingat siklus pekembangbiakan nyamuk yaitu perkembangan dari telur hingga nyamuk
dewasa membutuhkan waktu 7 hingga 8 hari Wikipedia, 2012. Jika lewat dari batas tersebut, maka bak dapat menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk. Dari
hasil wawancara diketahui bahwa pasar yang menguras bak lebih dari seminggu yaitu pasar simpang limun dan pasar melati, sedangkan pasar lainnya menguras
bak 1 kali dalam seminggu.
f. Sumber Air Bersih
Sumber air bersih yang baik adalah yang terlindung dari pencemaran kimia maupun bakteri. Sumber air bersih juga perlu diperhatikan kualitas dan
kesinambungannya agar tetap aman dan bisa digunakan. Sumber air bersih dapat dikatakan memenuhi syarat jika air tersebut terhindar dari pencemaran kimia,
biologi dan baik secara fisik. Berdasarkan Permenkes Nomor 416 tahun 1990 syarat kualitas air bersih
yaitu kualitas fisik yang dipertahankan atau dicapai bukan hanya semata-mata dengan pertimbangan dari segi kesehatan saja akan tetapi juga menyangkut
keamanan dan dapat diterima oleh masyarakat pengguna air dan mungkin pula menyangkut segi estetika. Kandungan unsur kimia di dalam air harus mempunyai
kadar dan tingkat konsentrasi tertentu yang tidak membahayakan kesehatan manusia atau mahluk hidup lainnya, pertumbuhan tanaman, atau tidak
membahayakan kesehatan pada penggunaannya dalam industri serta tidak minumbulkan kerusakan-kerusakan pada instalasi sistem penyediaan air
Universitas Sumatera Utara
minumnya sendiri serta bakteri yang ada di dalam air tidak melebihi ambang batas.
Berdasarkan hasil wawancara keempat pasar tradisional yang diteliti, dua pasar diantaranya menggunakan sumber air bersih yang berasal dari PDAM, dan
dua lainnya dari sumur bor. Perbedaan sumber air ini dapat mempengaruhi kondisi air di dalam toilet, seperti yang terlihat pada pasar Simpang Limun dan
pasar Melati, dimana pengelola pasar ini menggunakan air sumur bor. Air yang tertampung pada bak toilet terlihat keruh dan sedikit berbau. Sedangkan toilet
yang menggunakan sumber air bersih PDAM sedikit lebih bersih, jernih dan tidak berbau.
5.2 Manajemen Sanitasi Pasar Tradisional
Seluruh Pasar Tradisional memiliki petugas kebersihan toilet, dana, dan perlengkapan lainnya yang menunjang terjaganya kebersihan toilet tersebut.
Hanya ada satu pasar yang kebersihannya cukup baik yaitu pasar Pusar Pasar, pasar ini rutin dalam membersihkan toilet dan menguras bak mandi serta memiliki
petugas kebersihan yang terampil dalam membersihkan toilet. Pada pasar Simpang Limun, pasar Melati dan pasar Kampung Lalang kebalikan dari kedua
pasar tersebut, mereka memiliki dana dan petugas kebersihan toilet juga, hanya saja petugas kebersihan toilet tersebut tidak terampil dan tidak memahami
bagaimana cara membersihkan toilet yang benar, misalnya untuk cara membersihkan toilet, pada bak air hanya sekedar dikuras airnya namun tidak
disikat dinding-dinding baknnya dan dinding toilet toilet tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Selain petugas kebersihan toilet, ada faktor lain juga yang mempengaruhi terjaganya kebersihan toilet umum di pasar tradisional yaitu prilaku pengguna
toilet itu sendiri. Jika petugas toilet memang sudah terampil tetapi prilaku para pengguna toilet yang tidak bisa menjaga kebersihan, maka ada dampaknya juga
terhapan buruknya sanitasi toilet tersebut, misalnya ada pengunjung toilet yang mencelupkan tangannya kedalam air bak toilet atau pun kedalam ember ada juga
pengunjung yang mengambil air memakai ember diletakkan diatas lantai lalu
diambil lagi airnya kedalam bak air. 5.3
Pemantauan Jentik Nyamuk
Hasil pemantauan jentik nyamuk pada toilet umum di pasar-pasar tradisional Kota Medan tahun 2016 menyatakan bahwa ada 8 bak air yang
terdapat jentik nyamuk dari 17 buah toilet. 5.4
Perhitungan Container Index
Dalam siklus hidupnya, Aedes aegypti mengalami empat stadium yaitu telur, larva, pupa, dan dewasa. Stadium telur, larva, dan pupa hidup di dalam air
tawar yang jernih serta tenang. Genangan air yang disukai sebagai tempat perindukannya adalah genangan air yang terdapat di dalam suatu wadah atau
container dan tidak beralaskan tanah, bukan genangan air di tanah. Tempat-tempat perindukan yang paling potensial adalah tempat penampungan air TPA yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari : drum, bak mandi, bak WC, gentongtempayan, ember-ember dan lain-lain Soegijanto, 2006.
Pemantauan jentik nyamuk yang dilakukan pada bak air toilet umum pasar tradisional menemukan bahwa angka Container Index CI di toilet umum pasar
Universitas Sumatera Utara
Pusat Pasar sebesar 42,86, pasar Simpang Limun sebesar 50, pasar Melati sebesar 60. Menurut Kantachuvessiri 2002 angka CI di atas 10 sangat
potensial bagi penyebaran penyakit DBD. Berarti, pasar tradisional di Kota Medan rawan menjadi sumber terjadinya DBD. Menurut WHO, angka CI 5
mempunyai resiko penularan DBD yang tinggi. Berarti, pasar tradisional di Kota Medan mempunyai potensi untuk penularan DBD.
Adanya jentik nyamuk pada bak air toilet umum dikarenakan pada hasil wawancara para petugas toilet tidak terampil dalam membersihkan toilet, para
petugas hanya membersihkan toilet dengan cara menyikat lantai terlebih dahulu, menyikat jamban toilet, lalu membersihkan bakcontainer air. Cara membersihkan
bak, air bak dibuang dan langsung diisi airnya tanpa disikat terlebih dahulu. Umur jentik menjadi kempompong berkisar 8 – 14 hari, jika bak air dikuras sebulan
sekali bahkan sampai menguras tiga bulan sekali hal ini dapat menjadi penyebab adanya jentik nyamuk pada bak air.
Menurut Azwar 2006, sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang
mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Sanitasi perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya suatu keadaan yang tidak diinginkan, khususnya
sanitasi tempat-tempat umum yang termasuk didalamnya adalah pasar. Kesehatan lingkungan adalah hubungan interaktif antara kelompok
masyarakat dan segala macam perubahan komponen lingkungan hidup seperti berbagai spesies kehidupan, bahan, zat, yang menimbulkan ancaman, atau
berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat, serta upaya
Universitas Sumatera Utara
pencegahannya sehingga dapat mencapai keadaan sehat Sumantri, 2010. Dari hasil sanitasi toilet, dapat diketahui bahwa masih rendahnya sanitasi toilet di pasar
tradisional Kota Medan, hal ini disebabkan karena tidak terampilnya petugas toilet dalam membersihkan toilet dan perilaku pengunjung toilet yang tidak bisa
menjaga kebersihan. Oleh sebab itu, sebaiknya dilakukan suatu cara, seperti menyikat bak toilet satu kali dalam seminggu serta menyediakan gayung pada sisi
bak air.
5.5 Candida albicans pada Air Bak Toilet