Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA 1. SDMMan :
1 Nama bapakibu siapa?
2 Umur bapakibu berapa?
3 Sudah berapa lama bapakibu bekerja disini?
4 Ada berapa orang pekerja yang membersihkan toilet? Kalau dalam
sehari? 5
Apakah ada pergantian pekerja untuk membersihkan kamar mandi? 6
Berapa kali dalam sehari adanya pergantian pekerja? 7
Apakah ada pemisahan pekerja saat membersihkan toilet pria dan wanita?
8 Apakah bapakibu pernah mengalami gangguan kesehatan selama bekerja
disini?
2. MengelolaManage :
1 Darimana sumber air bersih?
2 Pernahkah air bersih dilakukan pengujian? Berapa kali dalam setahun?
3 Berapa kali bak dikuras dalam sehari?
4 Apakah tempat cuci tangan selalu dibersihkan?
5 Adakah alat pengering disini seperti handuk atau alat pengering lain?
6 Handuk selalu diganti atau tidak?
3. MetodeMethode :
1 Berapa kali sehari anda membersihkan toilet ini?
2 Kapan saja anda membersihkannya?
3 Dimana saluran limbah dibuang?
4 Apakah ada perlakuan sebelum dibuang ke badan air?
5 Kapan limbah tersebut dibuang ke badan air?
6 Jika terjadi saluran yang mampet tidak berfungsi, bagaimana cara
membersihkannya?
4. BiayaMoney :
Universitas Sumatera Utara
1 Apakah penghasilan bapakibu dari pengunjung atau pihak pengelola
pasar? 2
Adakah bedanya penghasilan yang didapat dari pekerja pembersih toilet dengan yang mengutip uang pengunjung?
3 Biaya membeli peralatan atau bahan yang dipakai untuk membersihkan
toilet didapat darimana?
5. PeralatanMachine :
1 Apa saja alat dan bahan yang digunakan untuk membersihkan toilet?
2 Berapa kali dalam seminggu sabun diganti?
3 Apakah peralatan yang digunakan juga dibersihkan setelah
membersihkan toilet?
6. Cara kerjaProses :
1 Bagaimana cara anda membersihkan toiletnya?
2 Apakah ada cara perbedaan membersihkan toilet pria atau wanita?
3 Apakah anda menggunakan alat pelindung diri sarung tangan, masker,
atau sepatu boot saat membersihkan toilet? 4
Apakah sampah dibuang setiap hari?
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3
Tabel 4.8 Tabel Karakteristik Informan Pada Toilet Pasar Tradisional
Kota Medan Tahun 2016
No Informan
Umur Jenis
Kelamin LP
Lama Bekerja
1 Bang Jodi
37 tahun L
12 tahun 2
Bang Adi 30 tahun
L 8 tahun
3 Pak Akil
40 tahun L
10 tahun 4
Angga 19 tahun
L 4 bulan
5 Bang Firman
29 tahun L
4 tahun 6
Bang Agus 30 tahun
L 2 tahun
7 Bang Saiful
33 tahun L
2 tahun 8
Pak Pasaribu 45 tahun
L 3 tahun
9 Kak Ida
24 tahun P
3 tahun 10
Ibu Usmaini 46 tahun
P 1,5 bulan
11 Ibu Rosma
48 tahun P
10 tahun 12
Ibu Iting 60 tahun
P Menetap
13 Pak Sinaga
50 tahun L
10 tahun 14
Ibu Leni 45 tahun
P 1 tahun
15 Kak Erli
24 tahun P
3 minggu 16
Ibu Imah 51 tahun
P 1 tahun
17 Ibu Asdah
54 tahun P
1 bulan
Dari tabel daiatas dapat diketahui petugas toilet yang berjenis kelamin laki-laki sebnayak 9 orang dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 8
orang dengan lama bekerja 3 tahun tanpa ada keluhan kesehatan. Adanya pergantian pekerja jika pekerja yang tetap mempunyai kepentingan lain maka
dapat digantikan ole orang yang dipercaya.
Matriks 1 Distribusi Cara Membersihkan Toilet
Informan Pernyataan
1 seperti biasa, disiram sabunnya digosok
pake brush, wcnya ya disikat disiram pake air trus dipel, gak ada pake masker-masker
gitu dek. 2
ditabur rinsonya digosok pake brush, wcnya ya disikat disiram pake air trus di
taruh pewangi bair wangi trus dipel, pake dek karna pihak kantor yang minta.
3, 5 disiram sabunnya digosok pake brush,
wcnya ya disikat disiram pake air trus dipel, gak ada pake yang kek gitu dek.
Universitas Sumatera Utara
4, 15 digosok pake brush campur daianya, wcnya
ya disikat pake air trus di taruh pewangi bair wangi trus dipel pake so klin lantai,
gak ada.
6 biasa lah, digosok lantainya pake brush tapi
disiram dulu pake rinsonya, trus tarok pewanginya dipel kan wcnya di sikat aja
pake sikat wc yang biasa itu. Gak ada pake kek gitu risih kalo pake masker-masker
gitu.
7 ditabur detergennya sama air digosok pake
brush, wcnya ya disikat disiram pake air trus di taruh pewangi bair wangi trus dipel,
terakhir pake pewangi ruangannya lah biar wangi, gak biasa dek tapi pihak kantor ada
ngasih kok. 8
dituang harpicnya disikat pake brush, disiram baru disiram lagi pakai wipol, gak
ada pake apa apa udah biasa dek kalo kotor disiram pake air kan hilang juga kotornya.
9 disikat ditambah sabunnya trus siram kalo
wcnya digosok lah pake brush yang bulat yang ada tangkainya trus ditarok
pewanginya. Gak ada dek. 10, 11, 14, 16
disikat pake brush ditambah sabun trus disiram, wcnya digosok lah pake brush
yang bulat yang ada tangkainya habis itu di tarok pewanginya juga. Gak ada pake
masker. 12,13
disikat pake sabun trus disiram, wcnya digosok lah pake brush yang bulat yang ada
tangkainya itu gitu aja, mana ada pake itu kan pake tongkat itu gak lah kotor dek.
17 palingan siram prostek dulu trus disikat trus
disiram baru pake rinso biar wangi atau biasa diganti pake wipol.
Dari keseluruhan informan cara membersihkan toilet dilakukan dengan membuang air bak, disikat baknya memakai brush lalu diberi sabun setelah itu
wcnya disikat pakai sikat wc. Setelah itu lantai pada kamar mandi diberi pewangi lantai dan disiram sabun anti bakteri. Petugas toilet tidak memakai alat pelindung
diri meskipun telah disediakan oleh pengelola pasar dan tidak membedakan cara membersihkan toilet pria dan wanita
Universitas Sumatera Utara
Matriks 2 Distribusi Frekuensi Menguras Bak Air dan Membersihkan Toilet
Informan Pernyataan
1, 15 dikuras pagi dan sore hari, sekali aja tiap
pagi hari. 2, 10, 11, 17
dikuras setiap hari dek, sekali aja tiap sore hari
3, 4 kalau baknya dua hari sekali dek, dua kali
dalam sehari tiap pagi dan sore hari dek 5
dikuras tiga hari sekali, tiap pagi hari. 6, 8, 16
kalau lagi bersihkan toilet sekalian juga bersihkan embernya, tiap pagi sebelum
banyak orang sama sore hari sebelum pulang kerja.
7 dikuras setiap hari, kalau tidak bakalan
dimarahi pihak kantor, setiap saat, hah kek gini lah kalo lagi hujan kek gini trus rame
orang liat lah pasti jorok kan kalo udah sedikit orangnya barulah aku bersihkan.
9 kalau baknya gak lah dek palingan airnya
aja dikuras aja, kalo baknya dibersihkan sebulan sekali dek, toiletnya setiap hari
dibersihkan, setiap sore kalo mau pulang.
12 itu palingan dibersihkan dua kali seminggu
aja lah, ya sama, dua kali seminggu juga dek, siang lah jam jam 11 gitu.
13 jarang dek, sebulan sekali dibersihkan, ini
kan wc daruratnya sebenarnya dek, tiga kali seminggu dek, toiletnya ini kalau
pekan saja dibuka kalo gak ya gak datang bapak. Pekan kan tiga kali seminggu ya
disitu saya bersihkan.
14 kalau baknya tiga kali seminggu lah,
toiletnya setiap hari dibersihkan, setiap pagi aja.
Keseluruhan informan membersihkan toilet setiap hari namun menguras bak air ada yang seminggu sekali ada yang sebulan sekali. Jika musim hujan maka
frekuensi membersihkan toilet lebih sering dari biasanya apabila biasanya Cuma pagi dan sore, maka pada musim hujan dibersihkan setiapn saat jika tidak ada
pengunjung yang masuk.
Universitas Sumatera Utara
Matriks 3 Distribusi Cara Mengatasi Saluran Mampet
Informan Pernyataan
1 pake soda api aja.
2, 4, 5, 6, 9, 10, 12, 13, 14, 17 belum pernah.
3, 7 pake kawat atau besi kecil yang bisa lah
panjangnya itu trus ngalir dia. 8
soda api trus minyak lampu biar bisa kebawah dia dek ngalir tapi belum bagus
juga.
11 pake soda api, trus di sedot pakai mesin gap
yang khusus untuk toilet yang mampet dek. 15
Tidak tahu karena baru bekerja 3 minggu. 16
paralonnya pecah karna banyak kali sampah yang masuk. Jadi mengatasinya
dengan memperbaiki pipanya.
Saluran mampet sering disebabkan oleh perilaku pengunjung toilet yang membuang sampah mereka kedalam saluran air, dan cara para informan
mengatasinya biasanya menggunakan besi atau kawat kecil yang panjang dimasukkan kedalam saluran air limbah dan didorong kebawah agar aliran lancar.
Matriks 4 Distribusi Saluran Limbah Dibuang
Informan Pernyataan
1,2,3,4,5,6,7 kalau untuk wcnya dibuang ke septic tank,
kalau airnya ke pipa besar dibawah ini dialirkan kemana gak tau juga dek ada
yang bilang ke selokan tapi aja juga yang bilang kesungai tapi gak tau juga kemana
dek.
8,9,10,11 tempatnya khusus dek, dibelakang
bangunan pasar ini tempatnya biasanya dua minggu sekali dibersihkan, dikeringkan
dulu dek tapi sebelumnya ditenda dulu biar gak bau kan trus disemprot pake obat. Kita
kan menjaga kenyamanan tetangga juga jadi ditenda dulu sebelum dibersihkan
12,13,14,15,16 ditanah dek, dibelakang itu, wcnya dibuang
ke septic tank. 17
ngalir aja ke parit itu, septic tank nya ada itu disamping.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada saluran limbah yang dibuang kepipa besar dalam tanah lalu mengalir tetapi tidak tahu sampai kemana aliran
Universitas Sumatera Utara
tersebut dibuang, ada yang membuat tempat khusus dan sebelum dibuang kedalam badan air dilakukan perlakuan kimia terlebih dahulu lalu diangkut
menggunakan bus khusus mengangakat air limbah.
Matriks 5 Distribusi penghasilan Informan
Informan Pernyataan
1,2,3,4,5,6,7 600rbsebulan dari pengunjung 60rbhari.
8,9,10,11 800.000 ribu
12,13,14,15,16 100-150 ribu itu kalo pekan.
17 Tidak diberi tahu
Keseluruhan informan mendapatkan penghsilan ±1,4 juta tidak bersih, namun ada petugas toilet dengan penghasilan 100.000hari dibagi dua lagi dengan
para pengelola pasar.
Matriks 5 Distribusi Pembuangan Sampah
Informan Pernyataan
1,2,3,4,5,6,7 tiap sore hari kalo mau pulang dan
diangkut tukang sampah. 8,9,10,11
tiap hari, saya kumpulkan dulu baru nanti diangkat sama petugas dari PT. X tersebut.
12,13,14,15,16 setiap hari dipagi hari sama disore hari kalo
mau tutup. 17
siang hari diangkut tukang sampahnya
Sampah pada masing-masing toilet dibuang setiap hari pada saat sore hari dan diangkut tukang sampah.
Universitas Sumatera Utara
Gambar Lampiran 1. Wawancara dengan Petugas Toilet
Gambar Lampiran 2. Kondisi Toilet Pusat Pasar
Universitas Sumatera Utara
Gambar Lampiran 3. Tempat Penampungan Air Bersih
Gambar Lampiran 4. Kondisi Toilet Pasar Simpang Limun
Universitas Sumatera Utara
Gambar Lampiran 6. Kondisi Jamban Pasar Simpang Limun Gambar Lampiran 5. Bak Air Bersih
Universitas Sumatera Utara
Gambar Lampiran 7. Kondisi Air Bersih Pasar Simpang Limun
Gambar Lampiran 8. Tempat Sampah Toilet Pasar Simpang Limun
Universitas Sumatera Utara
Gambar Lampiran 9. Ventilasi Toilet Pasar Simpang Limun
Gambar Lampiran 10. Air Masuk Kedalam Bak
Universitas Sumatera Utara
Gambar Lampiran 11. Kondisi Toilet Pasar Melati
Gambar Lampiran 12. Jamban Toilet Pasar Melati
Universitas Sumatera Utara
Gambar Lampiran 13. Kondisi Air Bersih Toilet Pasar Melati
Gambar Lampiran 14. Jalan Masuk Kedalam Toilet
Universitas Sumatera Utara
Gambar Lampiran 15. Praktikan Meneliti Candida albicans
Gambar Lampiran 16. Sampel Air Yang Telah Dicampurkan dengan Media
Universitas Sumatera Utara
Gambar Lampiran 17. Alat dan Bahan Laboratorium
Gambar Lampiran 18. Sampel Dimasukkan Kedalam Inkubator
Universitas Sumatera Utara
Gambar Lampiran 19. Candida albicans Pasar Pusat Pasar
Gambar Lampiran 20. Candida albicans Pasar Simpang Limun
Universitas Sumatera Utara
Gambar Lampiran 21. Candida albicans Pasar Melati
Gambar Lampiran 22. Candida albicans Pasar Kampung Lalang
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, 2012. Sanitasi Tempat-tempat Umum. http:sanitationhealth.blog-
spot.com201201sanitasi-tempat-tempat-umum.html. Diakses pada tanggal 24 Mei 2012.
Adiwoso, N.S. Toilet Umum Indonesia Tergolong Buruk di Asia.
http:travel.kompas.comread2011101404104558Toilet.Umum.di.Indo nesia.Tergolong.Terburuk.di.Asia. Diakses pada tanggal 23 Maret 2012.
Alamsyah, T.D. 2010. Uji pH Cuka Apel apple cider venegar dalam Menghambat Pertumbuhan Candida albicans C. albicans. Universitas
Airlangga. Surabaya.
Anita. 2010. Analisis Rantai Pemasaran dan Harga Sembako di Pasar Tradisional dan Pasar Modern di Kota Medan Tembakau Deli.
Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Aslam. 2012. Cara Menjaga Agar Tidak Ada Bau Tidak Sedap Pada Vagina.
http: crystalxbaru. blogetery.com archives category bau-vagina-tidak- sedap. Diakses pada 3 April 2012.
Asosiasi Toilet Umum Indonesia. 2004. Toilet Umum Indonesia. Asosiasi Toilet
Umum Indonesia. Jakarta.
Asosiasi Toilet Umum Indonesia. 2016. Toilet Umum Indonesia. Asosiasi Toilet
Umum Indonesia. Jakarta.
Azwar, A. 1995. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. PT. Mutiara Sumber
Widya. Jakarta.
Budimulya, U. 1989. Infestasi Jamur. Yayasan Penerbit Ikatan Dokter
Indonesia. Jakarta.
Badan Pusat Statistik BPS. 2010. Kota Medan Dalam Angka. Medan. Badan Pusat Statistik BPS. 2015. Sumatera Utara Dalam Angka. Medan
Bondowoso, H. 2011. Blanko dan Form Pemeriksaan Sanitasi.
haklibondowoso. blogspot.compblangko-pemeriksaan-tpm.html. Diakses pada 16 Maret 2012.
Chandra, B. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Dinas Kesehatan Bontang. 2012. Program Pasar Sehat. Bontang.
Universitas Sumatera Utara
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau. 2010. Ayo ber-PHBS. Kepulauan
Riau.
Dwipayanti, U. 2008. Ketersediaan dan Pengelolaan Toilet di tempat Wisata Pulau Bali. Universitas Udayana. Denpasar.
Flores, G.E., Bates, S.T., Knights, D., Lauber, C.L., Stombaugh, J., Knight, R. dan
Fierer, N. 2011. Microbial biogeography of public restroom surfaces. PLoS ONE. 6:e28132.
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. 2004. Membangun Toilet Umum dengan Mudah. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Jakarta.
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. 2004. Membersihkan dan Memelihara Toilet Umum. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Jakarta.
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. 2004. Standard Toilet Umum Indonesia. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Jakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 519 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat.
Kumala, W. 2009. Mikologi Dasar Kedokteran. Penerbit Universitas Trisakti.
Jakarta.
Marlina, F. 2007. Pengaruh People, Process dan Physical Evidence Terhadap Proses Kebutuhan Pembelian Konsumen Pasar Tradisional. Skripsi.
Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Mukono. 2002. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Airlanggal University
Press. Surabaya.
Mulyati., Retno W., Widiastuti dan Pudji K.S. Isolasi Species Candida dari Tinja Penderita HivAids. Universitas Indonesia. Jakarta.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisonal, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.
Perdana, A. 2011. WC Umum Lolos dari Perhatian Pemkot.
http:www.equator-news .com menengok-kondisi-fasilitas-publik-di- kota-pontianak wc-umum-lolos-dari-perhatian-pemkot. Diakses pada
tanggal 13 Meret 2012.
Ramali, L.M dan Werdani, S. 2001. Kandidiasis Kutan dan Mukokuta. Dalam: Budimulja U, Kuswadji, Bramono K, Menaldi SL, Dwihastuti P, Widaty
Universitas Sumatera Utara
S, editor. Dermatomikosis superfisialis. Jakarta : Kelompok Studi Dermatomikosis Indonesia Balai Penerbit FKUI, 2001 : 55-65.
Rarasati, P.N. 2008. Kesesuaian Pemeriksaan Laboratorium Antara Lesi Utama dan Lesi Satelit pada Penderita Kandidosis Kutis. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Riskillah, A.G. 2010. Candida albican. Fakultas Kedokteran Universitas Riau.
Pekanbaru.
Roosheroe I.G., Sjamsuridjal W. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Yayasan
Obor Indonesia. Jakarta.
Simatupang, M.M. 2009. Candida albicans. Universitas Sumatera Utara. Medan. Siregar, R.S. 2005. Penyakit Jamur Kulit. Penerbit Buku Kedokteran: EGC.
Jakarta.
Sugianitri, N.K. 2011. Ekstrak Biji Buah Pinang Areca catechu I Dapat Menghambat Pertumbuhan Koloni Candida albicans Secata In Vitro
pada Resin Akrilik Heat Cured. Thesis. Universitas Udayana. Bali.
Suprihatin, S.D. 1982. Candida dan Kandidiasis pada Manusia. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Susilo, J. 1995. Peran Jamur dalam Infeksi Nosokomial dan Penanggulangannya. Jakarta.
Syadias. 2010. Jenis-jenis Pasar dan Pengertian Pasar. Diakses pada tanggal 13
Mei 2012.
Tjampakasari, C.R. 2006. Karakteristik Candida albicans. Mikrobiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Widyati, R. 2002. Hygiene Sanitasi Umum dan Perhotelan. Grasindo.
Jakarta.
Wikipedia. 2012. Pasar. http:id.wikipedia.orgwikiPasar. Diakses pada tanggal
23 Mei 2012.
Wikipedia. 2012. Candida albicans.
http:id.wikipedia.orgwikiCandida_albicans. Diakses pada tanggal 8 Maret 2012.
Wong, Donna. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC.
Universitas Sumatera Utara
Zaafirah, T.H. 2011. Pelaksanaan Penyelenggaraan Sanitasi Dasar di Pasar Tradisional Pringgan Kota Medan Tahun 2011. Skripsi. Universitas
Sumatera Utara. Medan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survai yang bersifat deskriptif yaitu penelitian yang bersifat komprehensif, intens, rinci dan mendalam serta lebih
diarahkan sebagai upaya menelaah masalah atau fenomena melalui metode wawancara dan telaah dokumen yang bertujuan untuk mengetahui secara jelas dan
lebih mendalam tentang kondisi sanitasi toilet umum pasar, mengatahui adanya jentik nyamuk dan mengetahui kandungan Candida albicans Tahun 2016.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di empat pasar tradisional Kota Medan yang memiliki jumlah pedagang yang cukup banyak diantara pasar-pasar lainnya,
lokasi pasar yang luas, pasar telah mewakili beberapa kecamatan di Kota Medan dan Pasar yang memiliki toilet umum serta bak penampungan air di
dalamnya. Lokasi pengambilan sampel dilakukan di empat pasar tradisional yaitu :
1. Pusat Pasar Medan Kota.
2. Pasar Simpang Limun Medan Kota.
3. Pasar Melati Medan Tuntungan.
4. Pasar Kampung Lalang Medan Sunggal.
Universitas Sumatera Utara
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Oktober
tahun 2016. 3.3
Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah sanitasi toilet umum pada pasar tradisional. Dalam penulisan ini juga dilakukan pemeriksaan jentik nyamuk pada air bak dan
pemeriksaan Candida albicans yang terdapat di pasar tradisional Kota Medan tahun 2016.
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
1. Data primer diperoleh dari hasil observasi sanitasi toilet umum.
2. Dan hasil pemeriksan sampel di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
MIPA Universitas Sumatera Utara terhadap jamur Candida albicans pada
air bak toilet umum. 3.5
Defenisi Operasional 1.
Sanitasi toilet pasar tradisional adalah pemeliharaan kebersihan toilet
sesuai dengan ketentuan Kepmenkes No. 519 Tahun 2008. 2.
Pemisahan toilet adalah tersedianya toilet khusus pria dan wanita. 3.
Bak air adalah tempat penampungan air permanen yang terdapat di dalam
toilet umum pasar tradisional. 4.
Air bersih adalah air yang tersedia di dalam toilet umum pasar tradisional. 5.
Jamban adalah tempat membuang kotoran tinja di dalam toilet umum
pasar tradisional.
Universitas Sumatera Utara
6. Tempat cuci tangan adalah sarana untuk membersihkan tangan dengan
menggunakan air di dalam toilet. 7.
SPAL adalah saluran pembuangan air limbah toilet umum. 8.
Lantai adalah jenis lantai yang terdapat toilet umum. 9.
Letak toilet adalah posisi dan jarak toilet dari tempat penjualan makanan
dan bahan pangan. 10. Ventilasi adalah tempat masuknya cahaya serta tempat petukaran udara
yang ada di toilet umum. 11. Tempat sampah adalah tempat penampungan sampah di dalam toilet
umum. 12. Manajemen sanitasi toilet pasar tradisional adalah tindakan yang dilakukan
pengelola toilet umum yang berkaitan dengan pemeliharaan sanitasi toilet
umum di pasar tradisional. 13. Air bak toilet umum adalah air yang berada di dalam bak penampungan air
yang ada di dalam toilet umum. 14. Koloni Candida albicans adalah jumlah koloni yang ditemukan pada
sampel melalui pemeriksaan laboratorium dalam satuan kolonig. 15. Jentik Nyamuk adalah tahap larva dari nyamuk. Jentik hidup di air dan
memiliki perilaku mendekat atau menggantung pada permukaan air
untuk bernapas.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Aspek Pengukuran
3.6.1 Sanitasi Toilet Pasar
Pada lembar observasi terdapat pertanyaan yang mengajukan dua kategori jawaban yaitu “Ya” jika memenuhi syarat dan “Tidak” jika tidak memenuhi
syarat. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor519MENKESSKVI2008
tentang penyelenggaraan pasar sehat, suatu pasar dikategorikan memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat sesuai ketentuan sebagai berikut :
1. Memenuhi syarat, jika semua opsi pertanyaan memiliki jawaban “Ya”.
2. Tidak memenuhi syarat, jika salah satu dari opsi pertanyaan terdapat jawaban
“Tidak”.
3.6.2 Jentik Nyamuk
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor519MENKESSKVI2008 tentang penyelenggaraan pasar sehat, angka Container Indeks CI jentik nyamuk
Aedes aegypti tidak melebihi 5. Untuk mendapatkan angka Container Index CI dilakukan penghitungan dengan rumus :
CI = Σ Kontainer yang positif jentik
Σ kontainer yang diperiksa × 100
3.7 Prosedur Kerja Pemeriksaan Candida albicans
3.7.1 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam pemeriksaan jamur Candida albicans
pada air bak toilet umum adalah:
a. Botol gelap
17 buah b.
Cawan Patri 17 buah
Universitas Sumatera Utara
c. Al. Foil
1 gulung d.
Plastic Wrap 1 gulung e.
Spritus 1 liter
f. Alkohol 70 1 liter
g. Aquades
1 liter h.
Erlenmeyer 250 ml i.
Mancis dan Lap j.
Micro pipet Bahan-bahan yang digunakan dalam dalam pemeriksaan jamur Candida
albicans pada air bak toilet umum adalah: a.
Pepton 10 grL : 4 = 2,5 gr
b. Glukos 40 grL : 4
= 10 gr c.
Agar 15 grL : 4 = 3,75 gr
3.7.2 Prosedur Kerja
1. Pengambilan sampel
a. Sampel air bak toilet umum di ambil dengan menggunakan botol
gelap yang steril memakai sarung tangan diambil kedalam bak air. b.
Kemudian dimasukan ke dalam es box yang sudah disiapkan dan kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Universitas Sumatera Utara
2. Cara Kerja Pemeriksaan di Laboratorium
Tes sabouraud dekstrose
1. Siapkan bahan dan alat yang dibutuhkan diatas meja, Cuci botol gelap,
erlenmeyer, keringkan lalu mulut botol dibungkus menggunakan
aluminium foil. Setelah itu direkatkan menggunakan plastic wrap.
2. Cawan Patri dibungkus menggunakan kertas yang berwarna putih dan
dioven selama ±2 jam harus berwarna putih karena jika dioven menggunakan kertas yang berwarna, warna tersebut akan menempel pada
cawan patri.
3. Kemudian membuat media SDA dengan bahan pepton, glukos, dan agar
lalu dicampur dengan aquades dimasukkan kedalam erlenmeyer. Media tersebut dimasak sambil diaduk terlebih dahulu agar merata dan cepat
melarut selama ±15 menit bahan agar jika tidak dipanaskan akan
menggumpal diatas sementara bahan lainnya dibawah.
4. Kemudian botol dan media diautoclaf selama ±2 jam.
5. Air bak toilet yang telah diambil dari semua sampel kumpulkan.
6. Sterilkan bahan dan tangan dengan menggunakan alkohol 70 .
7. Bunsen dinyalakan dengan mancis semua kegiatan akan dilakukan didepan
bunsen karena untuk meminimalkan pertumbuhan bakteri yang baru.
8. Ambil air menggunakan mikropipet sebanyak 10 ml masukkan kedalam
cawan patri yang telah dioven kemudian campur dengan media lalu disebarkan dengan cara diputar, pinggir patri dibakar dengan bunsen
lakukan hal itu sebanyak 17 kali.
Universitas Sumatera Utara
9. Diamkan selama 5 menit agar beku, dibungkus dengan menggunakan
kertas putih masukkan ke dalam inkubator, diamkan selama 1-2 hari dan
lihat hasil yang telah didapat. 3.8
Teknik Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan cara : 1.
Editing
Memeriksa data terlebih dahulu apakah telah sesuai seperti yang diharapkan, misalnya memeriksa kelengkapan, kesinambungan, dan
keseragaman data. 2.
Koding
Menyederhanakan semua jawaban jika cara pengumpulan data menggunakan pertanyaan. Menyederhanakan jawaban tersebut dilakukan
dalam bentuk memberikan simbol-simbol. 3.
Tabulasi
Mengelompokkan data dalam suatu tabel tertentu menurut sifat-sifat yang dimilikinya sesuai dengan tujuan penelitian.
3.9 Teknik Analisa Data
Data yang diperoleh dari hasil observasi sanitasi toilet pasar tradisional akan disesuaikan dengan Kepmenkes No. 519 Tahun 2008, kemudian dapat
ditentukan apakah memenuhi syarat atau tidak. Sedangkan hasil pemeriksaan jamur Candida albicans dan Aedes spp pada air bak toilet umum akan dilihat ada
atau tidaknya keberadaan jamur Candida albicans pada air toilet umum di beberapa pasar tradisional.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL
4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian
Kota Medan merupakan salah satu dari 33 Daerah Tingkat II di Sumatera Utara dengan luas daerah sekitar 265.10 km² atau sama dengan 3,6 dari total
luas Provinsi Sumatera Utara. Kota Medan merupakan pusat pemerintahan Daerah Tingat I Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli
Serdang di sebelah utara, selatan, timur dan barat. Kota ini terletak pada 3 ,27 -
3 ,47 Lintang Utara dan 98
,35 - 98 ,44 Bujur Timur dengan ketinggian 2,5 –
37,5 meter di atas permukaan laut. Kota Medan merupakan ibukota provinsi Sumatera Utara yang sebagian
besar wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah dan merupakan tempat pertemuan dua sungai penting yaitu Sungai Babura dan Sungai Deli.
Sebagian besar pasar tradisional di kota Medan dikelola oleh Pemerintah Daerah Pasar Kota Medan. Pasar tradisional yang dikelola oleh Pemerintah
Daerah Pasar Kota Medan dibagi menjadi 3 cabang, cabang I terdapat 15 pasar tradisonal, cabang II terdapat 11 pasar tradisional dan cabang III terdapat 13 pasar
tradisional. Total keseluruhan pasar tradisional yang dikelola oleh Pemerintah Daerah Pasar adalah 39 pasar tradisonal.
4.1.1 Gambaran Kependudukan
Pada tahun 2013 penduduk Kota Medan mencapai 2.135.516 jiwa dibanding hasil proyeksi penduduk 2013 terjadi pertambahan penduduk sebesar
Universitas Sumatera Utara
12.712 jiwa 0,6. Dengan luas wilayah mencapai 265,10 km², kepadatan penduduk mencapai 8.055 jiwakm².
4.1.2 Gambaran Penyakit Terbesar
Gambaran 10 penyakit terbesar yang terdapat di kota Medan tahun 20015. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel 10 penyakit terbesar berikut :
Tabel 4.1. Distribusi 10 Penyakit Terbesar di Kota Medan Tahun 2015 NO Penyakit
Jumlah
1. ISPA
164.517 2.
Hipertensi 60.664
3. Penyakit pada otot dan jaringan pengikat
59.701 4.
Penyakit lain pada saluran pernapasan bag. atas 28.977
5. Diare
22.952 6.
Kulit Alergi 19.082
7. Penyakit Pulpa dan Jaringan Perapikal
17.254 8.
Kulit Infeksi 16.027
9. Tonsilitis
14.992 10.
Gingivitis dan Penyakit Periodental 14.608
Sumber : Dinas Kesehatan, 2015
4.2 Gambaran Lokasi Penelitian
Berikut akan digambarkan keadaan umum empat pasar tradisional yang merupakan sekaligus tempat pengambilan sampel penelitian.
4.2.1 Pasar Pusat Pasar Medan Kota
Pasar pusat pasar terletak di kecamatan Medan kota. Pasar pusat pasar memiliki luas ± 1 ha dengan jumlah 2.559 orang yang berdagang di dalamnya.
Sebelah timur, barat dan selatan pasar pusat pasar berbatasan dengan jalan pasar pusat pasar, sedangkan sebelah selatan berbatasan langsung dengan Plaza Medan
Mall. Pasar tradisonal ini menyediakan 8 toilet umum, untuk toilet pria disetiap toiletnya tersedia 2 unit dan toilet wanita tersedia 3 unit.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Pasar Simpang Limun Medan Kota
Pasar ini terletak di kecamatan Medan Kota tepatnya di persimpangan Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Sakti Lubis. Pasar ini memiliki ± 110 kios.
Pasar Simpang limun menyediakan 5 toilet umum dimana pada setiap toiletnya terdapat 4 unit untuk pria dan 6 unit untuk wanita.
4.2.3 Pasar Melati Medan Tuntungan
Pasar Melati berada di Simpang Melati Tanjung Anom Medan di kecamatan Medan Tuntungan tepatnya di persimpangan Jalan Flamboyan dan
Jalan Seroja. Pasar ini memiliki ± 210 kios. Pasar Melati menyediakan 8 toilet umum dimana pada setiap toiletnya terdapat 2 unit untuk pria maupun wanita.
4.2.4 Pasar Kampung Lalang Medan Sunggal
Pasar Kampung Lalang terletak di kecamatan Medan Sunggal tepatnya di Jalan Pinang Baris dan Gatot Subroto luas tanah 5.505 m² dan memiliki ± 108
kios. Pasar Kampung Lalang 5 toilet masing-masing memiliki 5 unit untuk pria maupun wanita.
4.3 Hasil Penelitian
4.3.1 Hasil Observasi Toilet Umum
Hasil observasi toilet umum pada keempat pasar tradisional dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Tabel Hasil Observasi Toilet Umum Pasar-pasar Tradisional Tahun 2016
No Variabel
Pusat Pasar Pasar Simpang
Limun
Pasar Melati Pasar Kamp.
Lalang
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
1. Pemisahan Toilet
a. Tersedia toilet yang terpisah
antara pria dan wanita. +
+ +
+ b.
Jumlah toilet mencukupi kebutuhan 1 toilet untuk 25
pedagang. +
+ +
+ c.
Toiletkamar mandi dilengkapi tandasimbol yang jelas.
+ +
+ ˗
2. Bak dan Air Bersih
a. Air bersih selalu tersedia dalam
jumlah yang cukup minimal 40 liter per pedagang.
+ +
+ +
b. Air tidak berbau.
+ ˗
˗ +
c. Air tidak berwarna.
+ ˗
˗ +
d. Air bebas jentik.
+ ˗
˗ +
e. Tersedia bak air di dalam
kamar mandi. +
+ ˗
+
3. Jamban
a. Tidak berbau.
˗ ˗
˗ +
b. Tidak dapat dijamah oleh
serangga. +
+ +
+ c.
Tersedia peturasan pada toiletkamar mandi pria.
˗ ˗
˗ ˗
4. Tempat Cuci Tangan
a. Tersedia tempat cuci tangan.
˗ ˗
˗ ˗
b. Tersedia Alat pengering
˗ ˗
˗ ˗
c. Tersedia sabun.
˗ ˗
˗ ˗
d. Tersedia tissue.
˗ ˗
˗ ˗
5. Air Limbah