BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kelelahan Kerja
Kelelahan fatigue adalah suatu kondisi yang telah dikenal dalam kehidupan sehari-hari. Istilah kelelahan mengarah pada kondisi melemahnya
tenaga untuk melakukan suatu kegiatan, walaupun ini bukan satu-satunya gejala. Secara umum, gejala kelelahan yang lebih dekat adalah pada pengertian kelelahan
fisik physical fatigue dan kelelahan mental mental fatigue. Kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan otot muscular fatigue dan
kelelahan umum general fatigue. Kelelahan otot ditunjukkan melalui gejela sakit nyeri yang luar biasa seperti ketegangan otot dan daerah sekitar sendi. Sebaliknya
kelelahan umum terlihat pada munculnya sejumlah keluhan yang berupa perasaan lamban dan keengganan untuk melakukan aktivitas Budiono, 2003.
Menurut Suma’mur 2009, kata lelah fatigue menunjukkan keadaan tubuh fisik dan mental yang berbeda tetapi semuanya berakibat kepada penurunan
daya kerja dan berkurangnya ketahanan tubuh untuk bekerja. Terdapat dua jenis kelelahan, yaitu kelelahan otot dan kelelahan kelelahan umum. Kelelahan otot
ditandai antara lain oleh tremor atau rasa nyeri yang terdapat pada otot. Kelelahan umum ditunjukkan oleh hilangnya kemauan untuk bekerja yang penyebabnya
adalah keadaan persarafan sentral atau kondisi psikis-psikologis. Akar masalah kelelahan umum adalah monotonnya pekerjaan, intensitas dan lamanya kerja
mental serta fisik yang tidak sejalan dengan kehendak tenaga kerja yang
Universitas Sumatera Utara
bersangkutan, keadaan lingkungan yang berbeda dari estimasi semula, tidak jelasnya tanggung jawab, kekhawatiran yang mendalam dan konflik batin serta
kondisi sakit yang diderita oleh tenaga kerja. Pengaruh dari keadaan yang menjadi sebab kelelahan tersebut seperti berkumpul dalam tubuh dan mengakibatkan
perasaan lelah. Perasaan lelah demikian yang berkadar tinggi dapat menyebabkan seseorang tidak mampu lagi bekerja sehingga berhenti bekerja sebagaimana
halnya kelelahan fisiologis yang mengakibatkan tenaga yang bekerja fisik menghentikan kegiatannya karena merasa lelah bahkan yang bersangkutan tertidur
karena kelelahan. Menurut Soedirman dan Suma’mur 2014, kelelahan didefinisikan
sebagai suatu pola yang timbul pada suatu keadaan yang secara umum terjadi pada setiap individu yang telah tidak sanggup lagi untuk melakukan aktivitasnya.
Kelelahan kelesuan adalah perasaan subjektif tetapi berbeda dengan kelemahan dan memiliki sifat bertahap. Tidak seperti kelemahan, kelalahan dapat
diatasi dengan periode istirahat. Kelelahan dapat disebabkan secara fisik dan mental. Kelelahan fisik atau kelelahan otot adalah ketidakmampuan fisik
sementara otot untuk tampil maksimal. Permulaan kelelahan otot selama aktivitas fisik secara bertahap, dan bergantung pada tingkat kebugaran fisik individu dan
juga pada faktor-faktor lain seperti kurang tidur dan kesehatan secara keseluruhan. Hal ini dapat diperbaiki dengan istirahat. Kelelahan mental adalah
ketidakmampuan sementara untuk mempertahankan kinerja kognitif yang optimal. Permulaan kelelahan mental selama kegiatan kognitif yang optimal. Permulaan
kelelahan mental selama kegiatan kognitif secara bertahap dan bergantung pada
Universitas Sumatera Utara
kemampuan kognitif seseorang dan juga pada faktor-faktor lain seperti kurang tidur dan kesehatan secara keseluruhan. Kelelahan mental juga telah terbukti
menurunkan kinerja fisik. Hal ini dapat bermanifestasi sebagai mengantuk, lesu, atau diarahkan kelelahan perhatian Kuswana, 2014.
Kelelahan kerja termasuk suatu kelompok gejala yang berhubungan dengan adanya penurunan efisiensi kerja, keterampilan serta peningkatan
kecemasan atau kebosanan. Kelelahan kerja ditandai oleh adanya perasaan lelah, output menurun, dan kondisi fisiologis yang dihasilkan dari aktivitas yang
berlebihan .
Kelelahan akibat kerja juga sering kali diartikan sebagai menurunnya performa kerja dan berkurangnya kekuatan atau ketahanan fisik tubuh untuk terus
melanjutkan yang harus dilakukan Wignjosoebroto, 2008.
2.2 Jenis Kelelahan