c. Tanggung jawab keluarga
d. Pekerjaan lain
e. Waktu tempuh dapat dianggap waktu kerja dalam beberapa kasus
f. Kesehatan dan kesejahteraan misalnya gizi dan diet, olahraga, nyeri, dan
penyakit
2.4 Gejala Kelelahan Kerja
Gambaran mengenai gejala kelelahan fatigue symptoms secara subjektif dan objektif antara lain sebagai berikut Ramandhani, 2003.
a. Perasaan lesu, ngantuk, dan pusing.
b. Tidak atau kurang mampu berkonsentrasi.
c. Berkurangnya tingkat kewaspadaan.
d. Persepsi yang buruk dan lambat.
e. Tidak ada atau berkurangnya gairah untuk bekerja.
f. Menurunnya kinerja jasmani dan rohani.
Beberapa gejala ini dapat menyebabkan penurunan efisiensi dan efektivitas kerja fisik dan mental. Sejumlah gejala tersebut manifestasinya timbul berupa keluhan
oleh tenaga kerja dan seringnya tenaga kerja tidak masuk kerja. Beberapa bentuk kelelahan yang terjadi pada dunia kerja merupakan suatu
kondisi kronis ilmiah. Keadaan ini tidak hanya disebabkan oleh suatu sebab tunggal seperti terlalu kerasnya beban kerja, namun juga oleh tekanan-tekanan
yang terakumulasi setiap harinya pada suatu masa yang panjang. Apabila keadaan seperti ini berlarut-larut maka akan muncul tanda-tanda memburuknya kesehatan
Universitas Sumatera Utara
yang lebih tepat disebut kelelahan klinis atau kronis. Pada keadaan seperti ini, gejalanya tidak hanya muncul selama periode stres atau sesaat setelah masa stres
tetapi cepat atau lambat akan sangat mengancam setiap saat. Perasaan lelah kerapkali muncul ketika bangun di pagi hari, justru sebelum saatnya bekerja
misalnya berupa perasaan yang bersumber dari terganggungnya emosi. Sejumlah orang kerapkali menunjukkan gejala-gejala seperti meningkatnya ketidakstabilan
jiwa, depresi, kelesuan umum seperti tidak bergairah kerja, dan meningkatnya sejumlah penyakit fisik Ramandhani, 2003.
Semua gejala tersebut terutama ditunjukkan dalam wujud keluhan psikosomatis, dimana terjadi gangguan fungsional organ dalam tubuh atau
sirkulasi yang merupakan wujud eksternal akibat konflik psikologis dan kesulitan- kesulitan lainnya. Bentuk umum dari gejala ini adalah sakit kepala, perasaan
pusing atau mabuk, sulit tidur, detak jantung yang tidak normal, keluar keringat secara berlebihan keringat dingin, kehilangan nafsu makan, dan masalah
pencernaan nyeri lambung, diare, sembelit. Sama halnya dengan kelelahan umum, munculnya tanda-tanda kelelahan psikosomatis berpengaruh juga pada
waktu-waktu absen dari pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahwa penyebab ketidakhadiran di tempat kerja karena yang bersangkutan membutuhkan waktu
istirahat yang lebih banyak. Tenaga kerja yang mempunyai masalah psikologis dan kesulitan-kesulitan lainnya akan mudah untuk mengidap suatu bentuk
kelelahan kronis dan sulit melepaskan keterkaitannya dengan masalah kejiwaan. Kenyataannya dalam kasus kelelahan kronis sebab dan akibatnya sangat sulit
untuk dibedakan. Hal ini mungkin disebabkan oleh ketidakcocokan tenaga kerja
Universitas Sumatera Utara
terhadap pekerjaannya, terlalu mendesaknya pekerjaan atau suasana tempat kerja yang tidak nyaman, atau sebaliknya tenaga kerja tersebut tidak mampu
menyesuaikan diri terhadap pekerjaan maupun terhadap suasana sekitarnya
Ramandhani, 2003.
2.5 Penyakit Berhubungan dengan Kelelahan