Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

kemudian. 7. Untuk menerapkan proses perbaikan berkesinambungan.

2.3 Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang pengaruh karakteristik dan preferensi konsumen terhadap jumlah konsumsi beras telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu.Penelitian tersebut dapat digunakan sebagai rujukan yang relevan bagi penelitian ini.Untuk pemaparan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Identifikasi Masalah Metode Analisis Hasil Penelitian Astuti 2008 Analisis Preferensi dan Kepuasan Konsumen Terhadap Beras Di Kecamatan Mulyorejo Surabaya Jawa Timur 1. Mengkaji karakteristik konsumen beras 2.Menganalisi s proses pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen dalam pembelian beras 3.Menganalisi s preferensi konsumen terhadap atribut-atribut beras 4.Menganalisi s kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut beras 5. Menyusun rekomendasi bauran Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk meringkas dan mempermudah pemahaman mengenai karakteristik dan proses pengambilan keputusan dalam pembelian beras oleh responden. Selain itu, digunakan juga ImportantPerf ormance Analisis IPA dan Customer Satisfaction Index CSI untuk melihat preferensi dan kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut Hasil dari analisis karakteristik responden adalah sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan, telah menikah, pekerjaan ibu rumah tangga, bersuku Jawa, dan berada dalam usia matang sebagai pengambil keputusan terkait dengan konsumsi beras. Beberapa perbedaan karakteristik responden berdasarkan kelas sosial terkait tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga per Universitas Sumatera Utara Peneliti Judul Identifikasi Masalah Metode Analisis Hasil Penelitian pemasaran yang sesuai berdasarkan studi perilaku konsumen beras. bulan. Semakin tinggi kelas sosial, tingkat pendidikan dan rata-rata pendapatan per bulan keluarganya akan semakin tinggi. Hal ini mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengkonsumsi beras. Cahyani ngsih, R 2008 Analisis Pola Konsumsi Pangan Di Provinsi Jawa Barat 1.Bagaiman pola konsumsi pangan sumber karbohidrat dan protein menurut tipe daerah? 2.Bagaimana pola konsumsi pangan sumber karbohidrat dan protein menurut golongan pengeluaran? 3. Bagaimana tingkat dan keanekaragam an konsumsi pangan menurut tipe daerah dan golongan pengeluaran? Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software “Program Aplikasi Perencanaan Pangan dan Gizi” yang dikembangkan oleh Heryatno, Baliwati, Martianto, Herawati 2004 dan program komputer Microsoft Excel, kemudian dianalisis secara deskriptif Konsumsi beras masih mendominasi pola konsumsi sumber karbohidrat, baik di pedesaan, perkotaan, maupun wilayah jawa barat. Apabila dilihat dari tipe daerah terlihat bahwa rata-rata konsumsi beras rumah tangga di pedesaan lebih tinggi dari perkotaan. Selain itu, terigu juga menjadi pola konsumsi pangan sumber karbohidrat di pedesaan, perkotaan maupun wilayah Jawa Barat. Universitas Sumatera Utara Peneliti Judul Identifikasi Masalah Metode Analisis Hasil Penelitian Silalahi 2015 Tingkat dan Pola Konsumsi Beras Masyarakat Kota Medan Serta Faktor- Faktor yang Mempengaruhi nya Studi Kasus : Perumahan Taman Setia Budi Indah TASBI Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang. 1.Untuk mengetahui tingkat konsumsi beras masyarakat Kota Medan di daerah penelitian. 2.Untuk mengetahui pola konsumsi beras masyarakat Kota Medan di daerah penelitian. 3.Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruh i pola konsumsi beras masyarakat Kota Medan yang dilihat dari frekuensi makan nasi di daerah penelitian. Metode pengambilan sampel ditentukan dengan metode Sampling Kuota. Sistem pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling secara acak. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa Kebutuhan beras di masyarakat Kelas Bawah lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan beras masyarakat Kelas Menengah dan Kelas Atas; pola konsumsi beras responden di kelas atas lebih kecil baik itu pada waktu sarapan, makan siang maupun makan malam jika dibandingkan dengan pola makanan di kelas menengah dan bawah; dan faktor-faktor sosial ekonomi tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan, usia, harga beras dan frekuensi konsumsi makanan pengganti beras secara serempak tidak mempengaruhi Universitas Sumatera Utara Peneliti Judul Identifikasi Masalah Metode Analisis Hasil Penelitian pola konsumsi beras responden frekuensi konsumsi nasi. Sedangkan secara parsial, faktor sosial ekonomi yang berpengaruh secara nyataadalah harga beras. Agung Anggoro 2015 Analisis Konsumsi Pangan Penduduk Provinsi DKI Jakarta 1. Bagaimana pola konsumsi pangan di DKI Jakarta? 2. Faktor- faktor apa saja yang mempengaruh i pola konsumsi pangan di DKI Jakarta? Pengolahan data yang diperoleh dilakukan dengan menggunakan program komputer Microsoft Office Excel dan SPSS 16.0. Proses pengolahan data yang dilakukan adalah editing, cleaning, dan analisis. Proses cleaning dilakukan terhadap data berat badandan konsumsi yang tidak lengkap serta sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi.Data dianalisis dengan menggunakan analisis Rata-rata konsumsi energi rumah tangga sebesar 1500 ±711.48 kkalkaphari, sedangkan untuk protein sebesar 50.82 ± 27.10 gkaphari. Tingkat Konsumsi Energi TKE sebagian besar rumah tangga 53.1 termasuk dalam kategori defisit tingkat berat.Tingkat Konsumsi Protein TKPrumah tangga sebagian besar 47.2 termasuk dalam kategori normal dan lebih.Kualitas konsumsi penduduk DKI Universitas Sumatera Utara Peneliti Judul Identifikasi Masalah Metode Analisis Hasil Penelitian deskriptif, uji normalitas, serta korelasiSpearm an. Jakarta masih rendah, ditandai dengan skor PPH sebesar 76.6 masih jauh dari standar pelayanan minimal SPM sebesar 90 dan skor ideal 100. Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman tidak ada hubungan p0.05 antara pendidikan ibu rumah tangga, besar keluarga dan pengeluaran pangan rumah tangga dengan TKE dan TKP rumah tangga.

2.4 Kerangka Pemikiran