1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dimasa ini, mobilitas masyarakat sudah tidak terbatas akan jarak. Aktivitas-aktivitas manusia yang terus mengalami perkembangan semakin
menuntut kemudahan. Namun, teknologi kini yang memudahkan segala hal dalam bentuk elektronik belum secara keseluruhan mengakomodir kebutuhan
masyarakat terkhususnya untuk pengiriman-pengiriman benda fisik. Pengiriman benda-benda fisik sudah menjadi kebutuhan dikarenakan
masyarakat sudah memperluas aktivitasnya secara jarak, baik dalam hal yang bersifat profesi maupun bermasyarakat. Sangatlah lumrah jika pada akhirnya
muncul beberapa perusahaan yang menawarkan produk jasa berupa pengiriman paket fisik.
Perusahaan jasa pengiriman paket fisik kurir kini mengambil peran penting dalam kehidupan bermasyarakat di dunia, terkhususnya di Indonesia.
Aktivitas pengiriman titipan paket fisik dilakukan dalam beberapa kehidupan bermasyarakat seperti aktivitas bisnis yang dilakukan oleh para perusahaan
dagang, sampai aktivitas tata administrasi oleh lembaga-lembaga yang ada. Persaingan dalam bisnis kurir pengiriman tampak ketat dan semakin
terbuka lebar untuk pemain baru yang berkancah di Indonesia. Menurut Setyo, dkk 2012 mengatakan bahwa, saat ini bisnis jasa pengiriman barang dalam
negeri berkembang cukup pesat yang ditandai dari munculnya sejumlah perusahaan baru dalam beberapa tahun belakangan yang bergerak dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
2 yang sama yaitu jasa pengiriman. Peningkatan bisnis jasa tersebut terjadi sebagai
respon terhadap perkembangan bisnis e-commerce di Indonesia. Menurut Asperindo Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia, rata-rata
pertumbuhan industri jasa ekspedisi meningkat sebanyak 10 per tahun dengan omzet yang mengalami kenaikan pula tiap tahunnya. Hingga saat ini tercatat lebih
dari 4000 perusahaan di tingkat cabang, agen, dan gerai yang tersebar diseluruh Indonesia.
Sumber : http:statistik.kominfo.go.id
Gambar 1.1 Produksi dan Perkiraan Permintaan Pasar Jasa Ekspres Indonesia
Menurut Jenis
Bertumbuh pesatnya bisnis media elektronik, manufaktur dan retail memicu tumbuhnya perusahaan kurir pengiriman lokal, beberapa perusahaan yang
meramaikan persaingan di pasar kurir pengiriman ini yaitu, PT JNE, TIKI, DHL, dan Pos Indonesia. Peringkat TOP Brand dari merek-merek tersebut dapat dilihat
dari tabel 1.1 berikut.
Universitas Sumatera Utara
3
Tabel 1.1 TOP BRAND AWARD FASE II 2014
Sumber : http:www.topbrand-award.com Kemudahan akan informasi akibat dari ketersediaan sumber seperti
internet dan media informas.i lainnya telah membantu konsumen agar lebih bijak untuk menilai produk jasa kurir pengiriman yang tersedia sebagai bahan
pengetahuan produk product knowledge bagi mereka. Sistem yang digunakan oleh perusahaan kurir pengiriman kini juga telah menggunakan teknologi
komputer yang memudahkan konsumen untuk memonitor mulai dari awal pengiriman, tracking hingga status penerima.
Rao dan Sieben, dkk 1992: 258 dalam Waluyo dan Pamungkas 2003 mendefinisikan pengetahuan produk product knowledge sebagai cakupan
seluruh informasi akurat yang disimpan dalam memori konsumen yang sama baiknya dengan persepsinya terhadap pengetahuan produk. Konsumen yang
berpengetahuan lebih tinggi akan lebih realistis dalam pemilihan sesuai dengan harapannya.
Selain pemberian pengetahuan produk product knowledge, faktor lain yang sangat berperan aktif dalam pertimbangan mengambil keputusan memilih
kurir pengiriman adalah kelompok acuan reference group. Kelompok acuan mempengaruhi tindakan konsumen dalam hal pengambilan keputusan konsumen.
JASA KURI R M EREK
TBI TOP
Tiki 45,1
TOP JNE
33,2 TOP
Pos I ndonesia 8,4
DHL 5,5
Universitas Sumatera Utara
4 Reference group yang mampu mempengaruhi sikap konsumen antara lain yaitu
keluarga, kelompok persahabatan, kelompok belanja, kelompok kerja, kelompok atau masyarakat maya dan selebriti.
Bearden dan Michael 2001 mengatakan bahwa reference group digunakan sebagai standar perbandingan untuk penilaian diri dan konsep diri
sehingga mampu memunculkan keputusan untuk membeli suatu produk. Pentina, Prybutok dan Zhang 2008 dalam penelitiannya menyebutkan bahwa peran dari
reference group dalam keputusan konsumen untuk membeli karena adanya interaksi oleh individu dengan lingkungan kelompoknya sehingga mendapatkan
informasi dan pengetahuan baru tentang suatu produk. Brand switching adalah saat dimana seorang konsumen atau sekelompok
konsumen berpindah kesetiaan dari satu merek sebuah produk tertentu ke merek produk lainnya. Konsumen dalam hal ini meninggalkan merek pada produk yang
lama dan melakukan pembelian pada merek lain. Berubahnya paradigma konsumen terhadap suatu merek akibat berbagai macam tuntutan yang diinginkan
konsumen sebagai dampak dari pengembangan sebuah merek. Pengetahuan akan suatu produk jasa dan kualitas jasa memberikan pengaruh signifikan bagi
konsumen yang kini mulai bijak dalam menentukan pilihan jasa kurir pengiriman. Dengan kualitas jasa dan pengetahuan akan produk yang positif, menciptakan
persepsi yang positif juga terhadap merek jasa pada konsumen. Perpindahan merek Brand Switching adalah pola pembelian yang dikarakteristikkan dengan
perubahan atau pergantian dari salah satu merek ke merek yang lain Peter dan Olson, 2000 dalam Setyaningrum, 2005: 5. Semakin tinggi tingkat Brand
Universitas Sumatera Utara
5 Switching, maka semakin tidak loyal tingkat pelanggan kita. Untuk itu berarti
semakin beresiko juga merek yang kita kelola karena bisa dengan mudah dan cepat kehilangan pelanggan, Sumarni 2010: 56.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan produk product knowledge dan
kelompok acuan reference group berpengaruh terhadap perilaku perpindahan merek brand switching behavior dalam pada jasa kurir pengiriman titipan kilat.
Khususnya untuk meneliti bagaimana perilaku perpindahan merek terjadi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU dimana mereka dengan persepsi
yang dipengaruhi latar belakang yang berbeda serta tuntutan akan kemudahan aktifitas keseharian yang membutuhkan ketersediaan jasa kurir pengiriman.
Kalangan muda, khususnya mahasiswa, seringkali dikategorikan sebagai kelompok konsumen yang cenderung terbuka terhadap produk baru yang tersedia
di pasaran. Kebutuhan mahasiswa akan informasi jasa kurir pengiriman sendiri didukung oleh banyaknya sales counter jasa kurir pengiriman di sekitar
lingkungan Universitas Sumatera Utara, seperti di lingkungan jalan Dr. Mansyur dan wilayah Padang Bulan. Untuk itu, penulis melakukan penelitian dengan judul
: “Pengaruh Product Knowledge dan Reference Group Terhadap Keputusan Konsumen Melakukan Brand Switching dalam Pembelian Jas Pengiriman
Paket Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Sumatera Utara”
Universitas Sumatera Utara
6
1.2 Perumusan Masalah