Latar Belakang Permasalahan PENDAHULUAN

Edi Kurniyawan : Usulan Rancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Antrhopometri Pada Bagian Pallet Produk 1500 Ml Di PT. Tirta Sibayakindo, 2009. USU Repository © 2009

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

kegiatan produksi yang berlangsung pada PT. Tirta Sibayakindo adalah berlangsung selama 24 jam sehari dalam seminggu, pada proses pekerjaan yang dilakukan oleh setiap linenya sangat berpengaruh terhadap tenaga kerja,baik secara langsung maupun tidak langsung,karena operator setiap line sangat mempengaruhi keberhasilan kerja dalam kelancaran produktifitas. Oleh karena itu faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi pekerjaan operator menjadi lelah perlu di identifikasi dan dianalisis sehingga gangguan atau hambatan yang dapat mengganggu kenerja pekerjaan dapat diminimisasi sehingga kegiatan produksi dapat berjalan lancar. Salah satu tipe masalah ergonomik yang sering dijumpai di tempat kerja khususnya yang berhubungan dengan kekuatan dan ketahanan manusia dalam melakukan pekerjaannya adalah pada kegiatan di bagian palleting. Hal ini disebabkan karena kegiatan yang dilakukan di bagian palleting di PT. Tirta Sibayakindo tepatnya pada kegiatan pallet line 1500 Ml masih dilakukan secara manual. Berdasarkan hasil wawancara, banyak keluhan yang dirasakan oleh operator pallet line 1500 Ml, adapun keluhan yang dirasakan operator setelah bekerja adalah keluhan rasa sakit pada bagian leher, punggung belakang, tungkai, bahu, dan tangan. Hal ini disebabkan karena sikap operator berdiri dinamis untuk waktu yang cukup lama, sikap dan posisi membungkuk dengan frekuensi Edi Kurniyawan : Usulan Rancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Antrhopometri Pada Bagian Pallet Produk 1500 Ml Di PT. Tirta Sibayakindo, 2009. USU Repository © 2009 kegiatan berulang, menggunakan jarak jangkauan yang cukup jauh. Dimana pada bagian ini operator dipaksa bekerja dalam frekuensi gerakan berulang dengan periode yang cukup lamadengan tangan atau lengan berada dalam posisi diatas level siku normal serta operator bekerja dengan posisi berdiri dengan kepala dan leher dalam posisi miring untuk waktu yang cukup lama. Oleh karena kerja operator tidak sesuai dengan gerakan ergonomis maka operator tidak bekerja secara nyaman dan sehat. Oleh karena itu dalam hal ini perlu dipertimbangkan penerapan aspek-aspek ergonomis pada operator dalam kegiatan palleting 1500 Ml agar dapat mencapai sistem kerja yang lebih baik dan kegiatan produksi didalam pabrik akan lebih lancar sehingga dapat meningkatkan hasil produksi yang lebih baik juga. Menurut Liliana Dkk, Penelitian mengenai terjadinya kesalahan dalam proses kerja yang memicu pada terjadinya kecelakaan menunjukkan bahwa terjadinya kesalahan kerja lebih banyak disebabkan oleh adanya kesalahan dalam perancangan karena sejumlah peralatan kerja dirancang tidak sesuai dengan kondisi fisik operatornya. Hal ini seharusnya menyadarkan kita bahwa sudah saatnya bangsa Indonesia memiliki data antropometri manusia Indonesia. Dimilikinya data antropometri manusia Indonesia adalah langkah awal menuju terwujudnya kemandirian industri yang selama ini diidamkan selain untuk menunjang keselamatan. Hal ini mutlak diperlukan karena sebagian besar peralatan atau instalasi,, tidak dibuat oleh Indonesia. Dapat dipastikan bahwa desainnya tidak sesuai dengan bentuk tubuh orang Indonesia padahal kenyamanan ataupun ketidaknyamanan dalam menggunakanalat bergantung pada kesesuaian desain alat dengan ukuran manusia penggunanya. Sejalan dengan munculnya kesadaran akan arti pentingnya faktor manusia, para pendisain reaktor maupun instalasi-instalasi lainnya mengikutsertakan anthropometri dalam desain stasiun kerjanya serta peralatan pendukungnya. Edi Kurniyawan : Usulan Rancangan Fasilitas Kerja Berdasarkan Antrhopometri Pada Bagian Pallet Produk 1500 Ml Di PT. Tirta Sibayakindo, 2009. USU Repository © 2009 Tujuan utama penyertaan anthropometri ini adalah untuk memperkecil beban kerja operator sehingga keamanan dan keselamatan instalasi itu dapat dipertinggi lagi.

I.2. Perumusan Permasalahan