26
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi suplemen vitamin E
Menurut Lastariwati dan Ratnaningsih 2006 dalam Dilapanga 2008, menyatakan bahwa perilaku konsumsi makanan dan minuman dipengaruhi oleh 2 faktor
utama yaitu: 1. Faktor intrinsik yang terdiri dari : usia, jenis kelamin, dan keyakinan.
2. Faktor ekstrinsik yang terdiri dari : tingkat ekonomi, pendidikan, pengalaman, iklan, tempat tinggal, lingkungan sosial dan kebudayaan.
Banyak faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan remaja, menurut Worthington 2000, pertumbuhan remaja, meningkatkan partisipasi dalam kehidupan
sosial dan aktifitas remaja dapat menimbulkan dampak terhadap konsumsi makan remaja. Remaja dapat membeli dan mempersiapkan makanan untuk mereka sendiri.
Selain faktor-faktor yang disebutkan diatas, faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan konsumsi suplemen vitamin E adalah:
1. Umur
Worthington 2000 mengatakan bahwa umur mempunyai peranan penting dalam menentukkan pemilihan makanan. Saat bayi tidak mempunyai pilihan
terhadap yang akan dimakan, akan tetapi setelah dewasa orang mempunyai kontrol terhadap yang akan dimakan. Proses ini sudah mulai pada massa anak-
anak, karena pada massa ini mereka mulai memiliki kesukaan terhadap makanan tertentu. Saat seseorang tumbuh menjadi remaja dan dewasa, pengaruh
kebiasaan makan mereka sangat kompleks.
27
Dalam penelitian Rita 2002 ditemukan bahwa umur berpengaruh terhadap kecepatan seseorang untuk menerima dan merespon informasi yang diterima dan
merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan preferensikesukaan terhadap konsumsi pangan.
Berdasarkan Penelitian Putri 2004 tidak terdapat perbedaan bermakna proporsi konsumsi suplemen vitamin dan antara kelompok umur 20-29thn, 30-
39thn, dan 40-45thn atau dengan kata lain tidak ada hubungan bermakna antara umur dengan konsumsi suplemen vitamin dan mineral p Value 0,265.
2. Jenis Kelamin
Jenis kelamin menentukkan besar kecilnya kebutuhan gizi bagi seseorang. Pertumbuhan dan perkembangan individu sangat berbeda antara laki-laki dan
perempuan Worthington, 2000. Salah satu karakteristik demografi yang berhubungan dengan tingginya
penggunaan suplemen terutama suplemen multinutrient adalah wanita Greger, 2001. Lyle at al 1998 menyatakan bahwa, dibandingkan dengan laki-laki,
wanita lebih sering mengkonsumsi suplemen multinutrient dan suplemen vitamin C dan E. Hasil ini tetap sama ketika disesuaikan dengan umur. Pria yang lebih
tua lebih sering mengkonsumsi suplemen, tetapi diantara wanita, penggunaan suplemen tidak dipengaruhi umur.
Utami 1998 dalam Anggondowati 2002, menyatakan bahwa hasil penelitian Subar dan Block diketahui bahwa penggunaan suplemen terbanyak
pada wanita, sebanyak 26,8 menurut hasil survei NCHS Frankle et al,1993,
28
wanita lebih banyak menggunakan suplemen single vitamin dan kombinasi vitamin dan multivitamin.
3. Keyakinan, Nilai dan Norma