Jumlah dan Karakteristik Keluarga

35 Sedangkan berdasarkan Undang-Undang Kesehatan no. 23 tahun 1992, kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setap orang dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Di dalam klinik suplemen vitamin E dipergunakan pada pengobatan berbagai penyakit, meskipun mekanisme penyembuhannya tidak diketahui. Vitamin ini tidak menyembuhkan penyakit tersebut, tetapi memberikan keringanan atau hambatan terhadap menjadi semakin gawatnya gejala-gejala Sediaoetama, 1987. Penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi 2008 ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit perilaku konsumsi suplemen.

10. Jumlah dan Karakteristik Keluarga

Sediaoetama 2004 menyebutkan keluarga dengan banyak anak dan jarak kelahiran antar anak amat dekat akan menimbulkan masalah. Dalam hal ini, jumlah keluarga akan mempengaruhi pola pengalokasian pangan pada rumah tangga. Suhardjo 1986 menyebutkan semakin besar jumlah anggota keluarga, maka alokasi pangan untuk individu akan semakin berkurang. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah karakteristik keluarga yang terdiri dari pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Suhardjo 1986 menyatakan bahwa seseorang yang berpendidikan rendah belum tentu kurang mampu dalam pemilihan makanan yang baik, jika orang tersebut rajin mendengarkan penyuluhan atau informasi mengenai gizi. Menurut Berg 1996 latar belakang pendidikan seseorang merupakan salah satu unsur penting yang dapat 36 mempengaruhi keadaan gizinya karena dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi diharapkan pengetahuan atau informasi tentang gizi yang dimiliki menjadi lebih baik. Sering masalah gizi timbul karena ketidaktahuan atau kurang informasi tentang gizi yang memadai. Tingkat pendidikan juga menentukan jenis pekerjaan dan besarnya pendapatan yang akan diperoleh sehingga dapat menentukan daya beli seseorang London 1995 dalam Savitri 2009 Pekerjaan orang tua pun turut menentukan kecukupan gizi dalam sebuah keluarga. Berg 1996 berpendapat bahwa pekerjaan berhubungan dengan jumlah gaji atau pendapatan yang diterima. Semakin tinggi pendapatan seseorang maka akan berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas makanan yang dibeli Apriadji, 1986. Menurut penelitian Puone dalam Guthrie 1995 diketahui bahwa ada hubungan antara penghasilan keluarga dengan tingkat konsumsi masyarakat. Selanjutnya Sukarbi 1994 dalam Gabriel 2008 menyebutkan pekerjaan memiliki peranan penting dalam kehidupan sosial ekonomi dan memiliki keterkaitan dengan faktor lain seperti kesehatan.

11. Peran Orang Tua