Koefisien Determinan R² Pengujian Hipotesis

c. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linear terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antar data yang ada pada variabel-variabel penelitian. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa autokorelasi terjadi jika observasi mempunyai korelasi antar satu dengan lainnya.

2. Pengujian Hipotesis

Model regresi yang telah memenuhi syarat asumsi klasik tesebut akan digunakan untuk menganalisis melalui pengujian hipotesis sebagai berikut : a. Uji Signifikan Individual Uji-t Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial menerangkan variasi variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah : Ho : bi = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Ho : bi ≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima jika thitung t tabel pada α = 5 Ho ditolak jika thitung t tabel pada α = 5

b. Koefisien Determinan R²

Koefisien determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti ssmodel yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R² Universitas Sumatera Utara semakin mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian. Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Anggia 2005, dengan judul “ Pengaruh Deskripsi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Astra International Tbk-AstraWorld Kantor Perwakilan Sumatera”, menyatakan bahwa Deskripsi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja dengan koefisien regresi sebesar 0,560. Hal ini berarti bahwa dengan adanya kejelasan Deskripsi Kerja yang diberikan perusahaan kepada karyawan akan meningkatkan Prestasi Kerja Karyawan. Eli Sasmita 2004 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada CV. Cifa Digayo Jl. Binjai Km 13.8” menyatakan bahwa Hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Pengawasan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Disiplin Krja karyawan pada CV. Cifa Digayo Jl. Binjai Km 13.8 Medan. Dan sumbangan variabel Pengawasan terhadap variabel Disiplin Kerja Karyawan adalah sebesar 54,8 dan sisanya sebesar 45,2 merupakan kontribusi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, yaitu tujuan dan kemampuan, teladan pimpinan, balas jasa, keadilan, sanksi hukum, ketegasan, dan hubungan kemanusiaan.

B. Deskripsi Kerja 1. Pengertian Deskripsi Kerja

Induk kajian deskripsi kerja adalah analisis jabatan yang merupakan suatu aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang harus Universitas Sumatera Utara