c. Bahan hukum tertier berupa bahan yang dapat mendukung bahan hukum
primer, terdiri dari kamus hukum, kamus Inggris-Indonesia dan kamus besar Bahasa Indonesia.
4. Tekhnik Pengumpulan Data
Mengingat penelitian ini adalah penelitian yang bersifat yuridis normatif yang memusatkan perhatian pada data sekunder, maka pengumpulan data utama ditempuh
dengan melakukan penelitian kepustakaan dan studi dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Dan untuk melengkapi data yang berasal dari studi
kepustakaan tersebut, maka pada penelitian ini dilakukan wawancara terhadap organ- organ yayasan yaitu yang mewakili pembina, pengurus dan pengawas Yayasan Prof.
DR. H. Kadirun Yahya.
5. Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisa dengan menggunakan metode normatif kualitatif dengan logika induktif yaitu berfikir dengan hal-hal yang
khusus menuju hal yang umum dengan menggunakan perangkat interpretasi dan kontruksi hukum yang bersifat komparatif, artinya penelitian ini digolongkan sebagai
penelitian normatif yang dilengkapi dengan perbandingan penelitian data-data sekunder.
Universitas Sumatera Utara
BAB II PRINSIP TRANSPARANSI DALAM PENGELOLAAN KEGIATAN USAHA
YAYASAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 JO UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2004
A. Prinsip Transparansi dalam Pengelolaan Yayasan
1. Pengertian dan Karakteristik Prinsip Transparansi
Transparansi merupakan suatu prinsip yang sangat penting dalam suatu badan usaha. Prinsip ini menjamin adanya pengungkapan ataupun keterbukaan segala
informasi yang berkaitan dengan performance serta berbagai permasalahan yang berkaitan dengan badan usaha secara tepat waktu dan akurat.
50
Pengertian transparansi
memberikan suatu petunjuk agar pelaku kunci yang
terlibat untuk bertanggung jawab dan menjamin kinerja pelayanan publik yang baik. Prinsip transparansi merupakan pelaksanaan keterbukaan dalam setiap kegiatan yang
dilakukan oleh pihak terkait atas pelaksanaan kewenangan yang diberikan padanya. Prinsip ini terutama berkaitan erat dengan keterbukaan terhadap efektivitas kegiatan
dalam pencapaian sasaran atau target kebijakan ataupun program yang telah ditetapkan. Transparansi mempunyai karakteristik:
a. Adanya tujuan yang telah ditetapkan;
b. Penentuan standard yang dibutuhkan untuk pencapaian tujuan;
c. Mendorong penerapan atau pemakaian standarisasi;
50
Adri Mustiko, Peran Prinsip Transparansi dalam Mewujudkan Good Corporate Governance pada Perseroan Terbatas Terbuka, dikutip dari buku Corporate Governance oleh Tager I.
Nyoman Tesis, 2005.
Universitas Sumatera Utara