Peran dan Fungsi Pengurus dalam Pengelolaan Kegiatan Usaha Yayasan

B. Peran dan Fungsi Pengurus dalam Pengelolaan Kegiatan Usaha Yayasan

Untuk mencapai maksud dan tujuan dari pada didirikannya yayasan, maka perlu dibentuk organ yang dinamakan pengurus. Di dalam praktek dijumpai bermacam-macam isu bagi penyebutan pengurus. Ada yang menyebut “Badan Pengurus”, ada lagi yang menyebut dengan “Dewan Pengurus”, ada lagi yang menyebut “Pengurus”. Di samping itu dalam organ pengurus ada pula dijumpai Pengurus Harian, Dewan Pendiri, Dewan Penyantun, Dewan Pelindung, Dewan Kehormatan, dan Dewan Penasihat. Menurut Pasal 31 ayat 1 UUY, pengurus adalah organ yayasan yang melaksanakan kepengurusan yayasan. Pengurus merupakan organ eksekutif dalam yayasan, karena yang melakukan pengurusan baik di dalam dan di luar yayasan Pasal 35 ayat 1 UUY. Pengurus mempunyai tugas dan kewenangan melaksanakan kepengurusan dan perwakilan yang harus dijalankan semata-mata untuk mencapai maksud dan tujuan yayasan. Dalam Undang-Undang Yayasan tidak banyak menetapkan mengenai persyaratan seseorang untuk menjadi pengurus yayasan. Undang-undang cukup memberikan satu syarat saja, ketentuan Pasal 31 ayat 2 UUY menetapkan, bahwa yang dapat diangkat menjadi pengurus adalah orang perseorangan yang mampu melakukan perbuatan hukum. Melihat ketentuan persyaratan pasal tersebut, dapat diketahui pula bahwa undang-undang memberi kebebasan kepada yayasan untuk mengangkat anggota pengurus yang tidak harus berasal dari dalam yayasan. Jika ada anggota pengurus yang diangkat dari luar yayasan sama sekali tidak dilarang. Undang-Undang Yayasan dalam hal ini menganut asas bebas dan terbuka dalam pengangkatan yang Universitas Sumatera Utara dimaksudkan itu. Pengurus tidak boleh merangkap sebagai pembina atau pengawas Pasal 31 ayat 3 UUY. Sesuai dengan penjelasan Pasal 31 ayat 3 UUY tersebut, maksud dari larangan perangkapan jabatan tersebut, untuk menghindari kemungkinan tumpang tindih kewenangan, tugas, dan tanggung jawab antara pembina, pengurus, pengawas yang dapat merugikan kepentingan yayasan atau pihak lain. Pengurus yayasan diangkat oleh Pembina berdasarkan keputusan rapat pembina untuk jangka waktu selama 5 lima tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 satu kali masa jabatan Pasal 32 ayat 1 UUY. Dalam hal pengurus selama menjalankan tugas melakukan tindakan yang oleh pembina dinilai merugikan yayasan, maka berdasarkan keputusan rapat pembina, pengurus tersebut dapat diberhentikan sebelum masa kepengurusannya berakhir Pasal 32 ayat 2 UUY. Ketentuan mengenai tata cara pengangkatan, pemberhentian, dan penggantian pengurus diatur dalam anggaran dasar. Berdasarkan Pasal 32 ayat 2 UUY, susunan pengurus sekurang-kurangnya terdiri atas: 1. Seorang ketua; 2. Seorang sekretaris; 3. Seorang bendahara. Ketentuan mengenai susunan pengurus diatur dalam anggaran dasar. Dalam praktek, seorang ketua pengurus yayasan harus dapat menjadi penggerak yayasan yang mendorong yayasan untuk bergerak mencapai maksud dan tujuannya. Oleh karenanya sebelum berlakunya UUY, lazimnya yang diangkat sebagai ketua yayasan adalah para pencetus tujuan yayasan dan para pendiri yayasan dengan masa jabatan Universitas Sumatera Utara yang tidak dibatasi. Namun dengan berlakunya UUY, hal itu tidak dimungkinkan lagi oleh karena UUY telah secara tegas mengatur pembatasan masa jabatan dan mekanisme pemberhentian dan penggantian pengurus yayasan termasuk di dalamnya adalah ketua pengurus yayasan. Menurut Pasal 36 ayat 1 UUY, anggota pengurus tidak berwenang mewakili yayasan apabila: a. Terjadi perkara di depan pengadilan antara yayasan dengan anggota pengurus yang bersangkutan; atau b. Anggota pengurus yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan yayasan. Di samping itu, Undang-Undang Yayasan juga memberikan pembatasan- pembatasan yang menyangkut mengenai wewenang pengurus. Dalam Pasal 37 ayat 1 membatasi perbuatan pengurus yayasan, dengan menyatakan bahwa pengurus tidak berwenang melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut: 1. Mengikat yayasan sebagai penjamin utang; 2. Mengalihkan kekayaan yayasan kecuali dengan persetujuan pembina; atau 3. Membebani kekayaan yayasan untuk kepentingan lain. Dalam hal terdapat keadaan tersebut di atas, yang berhak mewakili yayasan ditetapkan dalam anggaran dasar. UUY tidak secara tegas mengatur mengenai kewenangan pengurus. Namun demikian maksud dan tujuan yayasan merupakan sumber kewenangan bertindak pengurus yayasan dalam mewakili yayasan di dalam dan di luar pengadilan. Yayasan cakap melakukan perbuatan hukum sepanjang perbuatan hukum itu tercakup dalam maksud dan tujuan yayasan yang dituangkan Universitas Sumatera Utara dalam anggaran dasar yayasan tersebut. Dalam hal yayasan melakukan perbuatan hukum ultra vires, yang di luar batas kecakapannya, maka perbuatan hukum tersebut batal demi hukum null and void; nietig. Guna menghindari pembatalan tersebut, maka diperlukan penafsiran atau rumusan maksud dan tujuan yayasan, berpegang pada pengertian yang lazim menurut kebiasaan reasonable sense, dan memperhatikan sejauhmana perbuatan tersebut dapat menunjang kegiatan yayasan dalam rangka pencapaian maksud dan tujuan yayasan. Perbuatan yang dapat menunjang pencapaian maksud dan tujuan yayasan adalah perbuatan ultra vires, yakni yang tercakup dalam maksud dan tujuan yayasan.

C. Tanggung Jawab Pengurus dalam Pengelolaan Kegiatan Usaha Yayasan

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Tentang Pembagian Kekayaan Dari Yayasan Kepada Organ Yayasan Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Jo Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004

7 121 117

Pemindahan Hak Atas Kekayaan Yayasan Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 JO Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Yayasan

1 41 100

Tinjauan Yuridis Terhadap Kedudukan Kekayaan Yayasan Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan

0 60 257

Tinjauan Hukum Yayasan Keagamaan Hindu Sikh Di Sumatera Utara Sebagai Badan Hukum Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Jo Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004

0 44 174

Suatu Tinjauan Terhadap Penerapan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan Oleh Yayasan AFTA sebagai Badan Hukum.

0 0 6

undang undang nomor 28 tahun 2004 tentang perubahan atas uu nomor 16 tahun 2001 tentang yayasan

0 0 22

BAB II PENGELOLAAN YAYASAN OLEH ORGAN YAYASAN A. Keberadaan Yayasan Menurut Undang-Undang Yayasan Nomor 16 Tahun 2001 jo Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 - Tinjauan Yuridis Tentang Pembagian Kekayaan Dari Yayasan Kepada Organ Yayasan Ditinjau Dari Undang

0 0 31

Tinjauan Yuridis Tentang Pembagian Kekayaan Dari Yayasan Kepada Organ Yayasan Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Jo Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004

0 0 11

Pemindahan Hak Atas Kekayaan Yayasan Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 JO Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Yayasan

0 0 39

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pemindahan Hak Atas Kekayaan Yayasan Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 JO Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Yayasan

0 0 26