Prinsip transparansi adalah syarat untuk sempurnanya pertanggungjawaban, di mana dituntut adanya sikap transparansi agar pertanggungjawaban kerja lebih
terjamin validitas dan akurasi pembuktiannya.
38
Prinsip transparansi menyatakan bahwa kerangka pengelolaan perusahaan, dalam hal ini adalah yayasan harus dapat memastikan bahwa pengungkapan
informasi yang akurat atau tepat berkaitan dengan materi yang menyangkut kegiatan usaha dari yayasan tersebut.
39
2. Kerangka Konsepsi
Suatu kerangka konsepsional merupakan kerangka yang menggambarkan hubungan antara konsep-konsep khusus yang ingin atau akan diteliti, sedangkan
konsep atau variabel merupakan abstraksi dari gejala atau fenomena yang akan diteliti.
Kerangka konsepsional pada hakekatnya merupakan suatu pengarah atau pedoman yang lebih konkrit daripada kerangka teoritis yang seringkali masih bersifat
abstrak. Kerangka konseptual ini dibuat untuk menghindari pemahaman dan penafsiran yang keliru dan memberikan arah dalam penelitian ini.
Prinsip adalah kebenaran yang menjadi pokok dasar berfikir ataupun bertindak dan sering diarikan sebagai dasar.
40
38
M. Solly Lubis, Kebijakan Publik, Bandung: Mandar Maju, 2007, hal. 72.
39
Bismar Nasution, Keterbukaan dalam Pasar Modal, Jakarta: UI Press, 2001, hal. 21.
40
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990, hal. 896.
Universitas Sumatera Utara
Transparansi adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan mengemukakan informasi materil yang relevan mengenai jasa,
produk, dan kebijakan dari institusi atau perusahaan kepada stakeholder dan shareholder, baik yang berhubungan dengan internal maupun eksternal. Transparansi
sering juga diidentikkan dengan kesempurnaan atau keutuhan informasi.
41
Prinsip transparansi merupakan bentuk keterbukaan dalam setiap kegiatan terutama yang berkaitan dengan masalah keuangan, sehingga perlu adanya suatu
laporan tahunan keuangan yang merupakan bentuk perlindungan hukum bagi pihak ketiga dan jaminan untuk mencegah terjadinya manipulasi.
42
Kegiatan adalah aktivitas usaha atau pekerjaan.
43
Usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud.
44
Yayasan menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 jo Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 diartikan sebagai badan hukum yang terdiri atas kekayaan
yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.
45
41
Djokosantoso Moeljono, Good Corporate Culture Sebagai Inti dari Good Corporate Governance, Jakarta: Gramedia, 2006, hal. 19.
42
Chatamarrasjid Ais, Op.Cit. hal. 95.
43
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Op.Cit. hal. 362.
44
Sudarsono, Kamus Hukum, Jakarta: Rineka Cipta, 2007, hal. 532.
45
Sebagaimana diatur dalam Ketentuan Umum Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 jo Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004.
Universitas Sumatera Utara
G. Metode Penelitian