Kunjungan Kembali Analisis Univariat

75

4.2.10. Kunjungan Kembali

Tabel 4.19 dibawah ini dapat dilihat kunjungan kembali responden ke RSUZA Banda Aceh adalah sebanyak 37 responden 41,1 menyatakan akan berkunjung kembali ke RSUZA Banda Aceh, sedang mayoritas responden tidak akan melakukan kunjungan kembali ke RSUZA Banda Aceh yaitu sebanyak 53 responden 58,9 dari 90 responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Kunjungan Kembali No Kunjungan Kembali Frekuensi 1 Tidak 53 58,9 2 Ya 37 41,1 Jumlah 90 100,0 Sumber : Hasil Penelitian Yang Diolah, Tahun 2009 Pada Tabel 4.20 diketahui responden yang tidak berkunjung kembali dengan alasan petugas kurang terampil sebesar 30, petugas kurang ramah sebesar 20, dokter sering salah mendiagnosis sebesar 16, sarana kurang mencukupi sebesar 17, alat-alat medis kurang canggih sebesar 10, prosedur berbelit-belit sebesar 7. Tabel 4.20 Distribusi Uraian Alasan Responden tentang Tidak Melakukan Kunjungan Kembali No Alasan Frekuensi 1 Petugas kurang terampil 16 30 2 Petugas kurang ramah 11 20 3 Dokter sering salah mendiagnosis 8 16 4 Sarana kurang mencukupi 9 17 6 Prosedur berbelit-belit 9 17 Jumlah 53 100 Sumber : Hasil Penelitian Yang Diolah, Tahun 2009 Universitas Sumatera Utara 76 Pada Tabel 4.21 diketahui responden yang berkunjung kembali dengan alasan biaya yang dikeluarkan untuk berobat terjangkau sebesar 65, tidak ada pilihan lain karena RSUZA merupakan rumah sakit rujukan sebesar 21 dan pelayanan sudah baik sebesar 13. Tabel 4.21 Distribusi Uraian Alasan Responden Melakukan Kunjungan Kembali No Alasan Frekuensi 1 Biaya terjangkau 24 65 2 RSUZA merupakan rumah sakit rujukan 8 21 3 Pelayanan sudah baik 5 13 Jumlah 37 100 Sumber : Hasil Penelitian Yang Diolah, Tahun 2009 4.3. Analisis Bivariat Analisis bivariat dimaksudkan untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel independen yaitu faktor lingkungan pendidikan, ekonomi, tindakan keluarga, tindakan petugas kesehatan, sarana dan prasarana, dan faktor psikologis pembelajaran, sikap, motivasi terhadap variabel dependen yaitu kunjungan kembali pasien pada Instalasi Rawat Inap di RSU dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, maka dilakukan pembuktian secara statistik dengan uji Chi-Square pada nilai α = 0.05. 4.3.2. Hubungan Faktor Lingkungan dengan Kunjungan Kembali Pasien Tabel 4.22. berikut dibawah ini menyajikan hasil analisis statistik dengan uji Chi-Square pada tingkat kemaknaan 95 antara hubungan faktor lingkungan pendidikan, ekonomi, tindakan keluarga, tindakan petugas kesehatan, sarana dan prasarana terhadap kunjungan kembali pasien pada Instalasi Rawat Inap di RSU dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Universitas Sumatera Utara 77 4.3.1.1.Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kunjungan Kembali Pasien Tabel 4.22 diketahui responden yang mempunyai tingkat pendidikan sedang adalah paling banyak yaitu sebanyak 46 orang atau sebesar 51,1. Responden yang mempunyai pendidikan sedang dengan tidak akan melakukan kunjungan kembali adalah sebesar 58,7. Ini lebih besar bila dibandingkan dengan responden yang pendidikannya sedang pasien akan melakukan kunjungan kembali yaitu sebesar 41,3. Hasil uji statistik menunjukan bahwa nilai p 0,05 p = 0,047, ini berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kunjungan kembali pasien di instalasi rawat inap RSUZA Banda Aceh.

4.3.1.2. Hubungan Ekonomi dengan Kunjungan Kembali Pasien

Tabel 4.22 diketahui bahwa Ekonomi respondenpasien dalam dalam penelitian ini adalah lebih banyak yang sedang yaitu sebanyak 50 orang atau sebesar 55,6. Responden dalam penelitian ini yang mempunyai ekonomi yang sedang, sebesar 52,0 adalah responden yang tidak akan melakukan kunjungan kembali, sedangkan ekonomi responden yang sedang, sebesar 48,0 adalah responden yang akan melakukan kunjungan kembali di instalasi rawat inap RSUZA Banda Aceh. Hasil analisis statistik menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan p 0,05 antara ekonomi dengan kunjungan kembali pasien pada CI 95 nilai p = 0,042 dan nilai α = 0,05. 4.3.1.3.Hubungan Tindakan Keluarga dengan Kunjungan Kembali Pasien Tabel 4.22 dapat diketahui bahwa sebanyak 37 orang sebesar 41,1 dari total responden dalam penelitian ini memiliki tindakan keluarga sedang. Dimana Universitas Sumatera Utara 78 responden yang mempunyai tindakan keluarga sedang sebesar 51,4 akan melakukan kunjungan kembali bila dibandingkan dengan responden yang mempunyai tindakan keluarga sedang tetapi tidak akan melakukan kunjungan kembali yaitu sebesar 48,6. Analisis statistik menunjukan bahwa nilai p 0,05 p = 0,037 dan α = 0,05 yang berarti bahwa pada CI 95 ada hubungan yang bermakna antara tindakan keluarga dengan kunjungan kembali pasien di instalasi rawat inap RSUZA Banda Aceh. 4.3.1.4.Hubungan Tindakan Petugas Kesehatan dengan Kunjungan Kembali Pasien Tabel 4.22 didapat bahwa tindakan petugas kesehatan menurut responden dalam penelitian ini adalah paling banyak yang sedang sebesar 42,2, di mana tindakan petugas kesehatan yang mempunyai katagori sedang sebasar 50,0 tidak akan melakukan kunjungan kembali dan 50,0 responden akan melakukan kunjungan kembali. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan p 0,05 antara tindakan petugas kesehatan terhadap kunjungan kembali pasien di instalasi rawat inap RSUZA Banda Aceh pada CI 95 nilai p = 0,004 dan nilai α = 0,05.

4.3.1.5 Hubungan Sarana dengan Kunjungan Kembali Pasien

Tabel 4.22 didapatkan bahwa sarana kesehatan di RSUZA Banda Aceh menurut responden dalam penelitian ini adalah paling banyak yang sedang yaitu sebanyak 32 orang atau sebesar 35,6. Di mana responden yang menganggap sarana kesehatan yang sedang sebesar 56,2 akan melakukan kunjungan kembali, Universitas Sumatera Utara 79 sedangkan sebesar 43,8 tidak akan melakukan kunjungan kembali. Hasil analisis statistik menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan p 0,05 antara sarana kesehatan terhadap kunjungan kembali pasien di instalasi rawat inap RSUZA Banda Aceh pada CI 95 nilai p = 0,012 dan nilai α = 0,05.

4.3.1.6 Hubungan Prasarana dengan Kunjungan Kembali Pasien

Tabel 4.22 diketahui bahwa prasarana menurut responden di instalasi rawat inap RSUZA Banda Aceh sebanyak 41 responden 45,6 menganggap bahwa prasarana kesehatan adalah baik dalam menunjang pelayanannya, dimana responden yang di rawat inap yang menganggap prasarana yang baik sebesar 51,2 akan melakukan kunjungan kembali, bila dibandingkan dengan responden yang menganggap prasarana baik tetapi tidak akan melakukan kunjungan kembali hanya sebesar 48,8. Hasil analisis menunjukan bahwa pada CI 95 ada hubungan yang signifikan p 0,05 antara prasarana dengan kunjungan kembali pasien p = 0,045 dan α = 0,05 di instalasi rawat inap RSUZA Banda Aceh. Tabel 4.22 Hasil Analisis Bivariat Antara Variabel Faktor Lingkungan Dengan Kunjungan Kembali Pasien Pada Instalasi Rawat Rawat Inap Di RSU dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2009 Kunjungan Kembali Pasien Tidak Ya Total No. Variabel Faktor Lingkungan N n N X p Value Tingkat Pendidikan - Rendah - Sedang - Tinggi 23 27 3 69,7 58,7 27,3 10 19 8 30,3 41,3 72,7 33 46 11 100,0 100,0 100,0 1. T o t a l 53 58,9 37 41,1 90 100,0 6,135 0,047 Universitas Sumatera Utara 80 Tabel 4.22. Lanjutan Kunjungan Kembali Pasien Tidak Ya Total No. Variabel Faktor Lingkungan N n N X p Value Ekonomi - Rendah - Sedang - Tinggi 18 26 9 81,8 52,0 50,0 4 24 9 41,1 48,0 50,0 22 50 18 100,0 100,0 100,0 2. T o t a l 53 58,9 37 41,1 90 100,0 6,345 0,042 Tindakan Keluarga - Kurang - Sedang - Baik 18 18 17 81,8 48,6 54,8 4 19 14 18,2 51,4 45,2 22 37 31 100,0 100,0 100,0 3. T o t a l 53 58,9 37 41,1 90 100,0 6,590 0,037 Tindakan Petugas - Kurang - Sedang - Baik 23 19 11 85,2 50,0 44,0 4 19 14 14,8 50,0 56,0 27 38 25 100,0 100,0 100,0 4. T o t a l 53 58,9 37 41,1 90 100,0 11,241 0,004 Sarana - Kurang - Sedang - Baik 24 14 15 80,0 43,8 53,6 6 18 13 20,0 56,2 46,4 30 32 28 100,0 100,0 100,0 5. T o t a l 53 58,9 37 41,1 90 100,0 8,879 0,012 Prasarana - Kurang - Sedang - Baik 15 18 20 83,3 58,1 48,8 3 13 21 16,7 41,9 51,2 18 31 41 100,0 100,0 100,0 6. T o t a l 53 58,9 37 41,1 90 100,0 6,182 0,045 Ket : Signifikan pada 95 CI

4.3.2 Hubungan Faktor Psikologis dengan Kunjungan Kembali Pasien