Pengaruh Ekonomi terhadap Kunjungan Kembali Pasien Pengaruh Tindakan Keluarga Terhadap Kunjungan Kembali Pasien

88 yang kurang beruntung dalam mendapatkan pendidikan formal, namun di masyarakat mendapat posisi yang baik.

5.6 Pengaruh Ekonomi terhadap Kunjungan Kembali Pasien

Menurut Suryani 2008, ekonomi termasuk variabel yang sering digunakan sebagai indikator dalam mengukur kelas sosial. Semakin tinggi pendapatan, semakin makmur, sejahtera dan dihargai di masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada pengaruh signifikan antara ekonomi responden terhadap kunjungan kembali pasien umum pada Instalasi Rawat Inap dr. Zainoel Abidin dengan nilai p=0,211 p0,05. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Simamora 2008 di mana ekonomi sangat memengaruhi dalam pengambilan keputusan, juga tidak sejalan dengan teori Green 1980 yang mengatakan bahwa ekonomi merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya perubahan perilaku kesehatan. Peneliti berasumsi walaupun biaya yang dikeluarkan terjangkau di mana untuk mendapatkan pelayanan dari dokter umum diperlukan biaya Rp.2.000 dan biaya untuk pelayanan spesialis diperlukan biaya Rp.3.000, karena biaya yang dikeluarkan sangat murah sehingga semua pasien mampu untuk berobat di RSU dr. Zainoel Abidin. Oleh karena itu yang memengaruhi kunjungan kembali pasien bukan ekonomi pasien melainkan faktor lain seperti tindakan petugas yang kurang baik dalam memberikan pelayanan. Universitas Sumatera Utara 89

5.7 Pengaruh Tindakan Keluarga Terhadap Kunjungan Kembali Pasien

Keluarga mempunyai peran penting dalam perilaku pasien. Pasien sebagai anggota keluarga yang sering berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain, perilakunya secara tidak langsung dipengaruhi oleh hasil interaksi tersebut. Keluarga memengaruhi proses pembelajaran, sikap, persepsi dan perilaku orang-orang yang ada di dalamnya. Oleh karena itu perilaku pasien secara langsung atau tidak langsung sangat dipengaruhi oleh keluarga Suryani, 2008. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh tindakan keluarga terhadap kunjungan kembali pasien pada Instalasi Rawat Inap RSU dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dengan nilai p = 0,778 p 0,05. Hal ini tidak sesuai dengan teori keputusan Schiffman dan Kanuk 2007, yang mengatakan peran keluarga adalah memberi pengaruh kepada anggotanya dalam mengambil keputusan, dan juga tidak sejalan dengan Prasetijo 2005 yang mengatakan bahwa keluarga merupakan sumber pengaruh dan penentu dalam perilaku pasien. Peneliti berasumsi bahwa yang paling berpengaruh dalam pengambilan keputusan adalah pasien itu sendiri, di mana keluarga hanya memberikan masukan informasi, bukan menentukan keputusan akhir, tetapi tergantung dari pengalaman-pengalaman pasien selama dirawat inap di RSU dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jika pengalamannya baik maka pasien akan kembali lagi berkunjung ke rumah sakit, begitu juga sebaliknya. Universitas Sumatera Utara 90

5.8 Pengaruh Tindakan Petugas Kesehatan Terhadap Kunjungan Kembali