Hasil Uji Analisis Data Penelitian

82 9 KAEF Kimia Farma Tbk. 10 PTBA Perusahaan Tambang Bukit Asam Tbk. 11 PTPP PT Pembangunan Perumahan Persero Tbk. 12 SMGR Semen Gresik Tbk. 13 TINS Timah Persero Tbk. 14 TLKM Telkom Indonesia Tbk. 15 WIKA Wijaya Karya Tbk. Sumber: www.idx.co.id

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness kemencengan distribusi Ghozali,2013. Mean digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata data yang bersangkutan. Standar deviasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar data yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata. Nilai maksimum digunakan untuk mengetahui nilat terbesar dari data bersangkutan. Nilai minimum digunakan untuk mengetahui nilai terkecil dari suatu data bersangkutan. Variabel pada penelitian ini yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah integritas laporan keuangan sedangkan variabel independen adalah kepemilikan saham institusional, kepemilikan saham manajerial, jumlah komite audit, proporsi komisaris 83 independen, audit tenure, dan ukuran perusahaan. Hasil pengujian deskriptif variabel-variabel tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation INTS 75 ,51000 ,98976 ,7007864 ,15143713 MANJ 75 ,00000 ,00411 ,0004187 ,00081058 KAUD 75 2,00000 8,00000 4,2666667 1,28750055 KIND 75 ,25000 ,71429 ,4266976 ,10490140 ATEN 75 ,00000 1,00000 ,8000000 ,40269363 SIZE 75 27,32172 34,38217 30,9002828 1,89871935 ILK 75 1,00000 8,00000 2,6533333 1,35060881 Valid N listwise 75 Sumber: Data sekunder yang diolah Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa jumlah data Valid N yang digunakan dalam penelitian ini adalah 75 sampel yang berasal dari laporan keuangan yang dipublikasi oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun 2010-2014. Berdasarkan hasil tersebut maka semua data pada sampel dapat diolah dan tidak terdapat kehilangan data. Variabel dependen pada penelitian ini adalah integritas laporan keuangan ILK. Hasil analisis menggunakan statistik deskriptif terhadap integritas laporan keuangan ILK menunjukkan nilai minimum 1 dan nilai maksimum sebesar 8 dengan rata-rata 2,653333. Nilai maksimum 84 pada Perusahaan Tambang Bukit Asam PTBA pada tahun 2010, ini mengindikasikan penerapan akuntansi yang konservatif karena perusahaan mencatat nilai perusahaan lebih rendah dari nilai perusahaan. Nilai minimum pada Perusahaan ADHI 2011, ANTM 2011-2014, BBTN 2011-2014, INAF 2010, 2011, 2013, KAEF 2010. Variabel independen yang pertama pada penelitian ini adalah kepemilikan saham institusional INT, perhitungan INT dengan cara membagi jumlah saham yang dimiliki oleh institusi dengan jumlah saham yang beredar. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap kepemilikan intstitusional INT menunjukkan nilai minimum sebesar 0,51000 dan nilai maksimum sebesar 0,98976 dan rata-rata 0,7007864. Kepemilikan institusional paling kecil pada PTPP 2010- 2014. Nilai maksimum paling besar pada BMRI 2012. Variabel independen yang kedua pada penelitian ini adalah kepemilikan saham manajerial MAN, perhitungan MAN dengan cara membagi jumlah saham yang dimiliki oleh manajerial dengan jumlah saham beredar. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap kepemilikan manajerial MAN menunjukkan nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum 0,00411 dengan rata-rata 0,0004187. Nilai minimum pada kepemilikan manajerial pada BBRI 2010-2014, BBTN 2010, BMRI 2010, INAF 2011-2014, PTPP 2010-2014, SMGR 2010-2013, sedangkan nilai maksimum pada WIKA 2012. 85 Variabel indepeden yang ketiga pada penelitian ini adalah jumlah komite audit KAUD, perhitungan KAUD dengan cara menjumlah komite audit pada perusahaan. Hasil analisis menggunakan statistik deskriptif terhadap komite audit KAUD menunjukkan nilai minimum sebesar 2 dan nilai maksimum sebesar 8 sedangkan nilai rata-rata 4,2666667. Nilai minimum pada komite audit pada ADHI 2014, sedangkan nilai maksimum pada BBRI 2012-2013. Variabel independen yang keempat pada penelitian ini adalah komisaris independen KIND, perhitungan KIND dengan membagi jumlah komisaris indepeden dengan jumlah komisaris pada suatu perusahaan. Hasil analisis menggunakan statistik deskriptif terhadap komisaris independen KIND menunjukkan hasil nilai minimum sebesar 0,25000 dan nilai maksimum sebesar 0,71429 sedangkan nilai rata-rata 0,4266976. Nilai minimum pada komisaris independen pada INAF 2010, PTPP 2011, SMGR 2010, TLKM 2010, sedangkan nilai maksimum pada BBRI 2014. Variabel independen yang kelima pada penelitian ini adalah audit tenure ATEN, pengukuran ATEN dengan variabel dummy. Pengukuran dengan memberi angka 1 pada panjang masa perikatan audit sama atau lebih dari 3 tahun dan angka 0 pada panjang masa perikatan audit singkat yaitu kurang dari 3 tahun. Hasil analisis menggunakan statistic deskriptif terhadap audt tenure ATEN menunjukkan hasil nilai minimum 0 dan 86 nilai maksimum sebesar 1 dengan nilai rata-rata 0,8000000. Untuk variabel audit tenure menggunakan variabel dummy, oleh karena itu hasil penelitian hanya muncul angka 0 dan 1. Variabel independen yang keenam pada penelitian ini adalah ukuran perusahaan SIZE, pengukuran SIZE dengan Log total asset. Hasil analisis menggunakan statistik deskriptif terhadap ukuran perusahaan SIZE menunjukkan nilai minimum sebesar 27,32172 dan nilai maksimum sebesar 34,38217 sedangkan nilai rata-rata 30,9002828. Nilai minimum pada perusahaan INAF 2010 dengan total aset Rp. 733.957.862.392, sedangkan nilai maksimum pada perusahaan BMRI 2014 dengan total aset Rp. 855.039.673.000.000. 2. Hasil Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik bertujuan untuk memastikan bahwa hasil dapat digunakan. Uji asumsi klasik yang dilakukan pada peneltian ini adalah uji normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. a. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan pengujian Kolmogorv-Smirnov. Pemilihan pengujian ini didasarkan pada pengujian normalitas menggunakan grafik seringkali menimbulkan perbedaan presepsi dan pengujian menggunakan Kolmogorv-Smirnov lebih sederhana karena menggunakan data statistik. 87 Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas : Kolmogorov-Smirnov K-S One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 75 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 1,18330918 Most Extreme Differences Absolute ,132 Positive ,132 Negative -,081 Kolmogorov-Smirnov Z 1,143 Asymp. Sig. 2-tailed ,146 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data sekunder yang diolah Tabel 4.4 di atas menunjukan nilai Kolmogorv-Smirnov adalah 1,143 dengan probabilitas signifikansi 0.146 jauh diatas α = 0,05 hal ini berarti hipotesis nol diterima dengan arti bahwa data residual terdistribusi normal dan data penelitian telah memenuhi asumsi normalitas. b. Hasil Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas penelitian ini dilihat dari nilai tolerance T dan variance inflation factor VIF. Tabel 4.5 merupakan tabel hasil uji multikolonieritas, dari nilai tolerance menunjukan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10. 88 Nilai variance inflation factor VIF menunjukan bahwa tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10,0. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya korelasi yang signifikan antar variabel independen. Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Toleran ce VIF 1 INT ,776 1,289 MAN ,895 1,118 KAUD ,691 1,447 KIND ,517 1,934 ATEN ,904 1,106 SIZE ,528 1,896 a. Dependent Variable: ILK Sumber: Data sekunder yang diolah c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan grafik scatterplot dan uji glejser. Hasil menggunakan grafik scatterplot dengan melihat nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. 89 Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas: Grafik Scatterplot Sumber: Data sekunder yang diolah Dari gambar 4.1 menunjukan plots atau titik-titik menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga model regresi ini layak dipakai untuk memprediksi integritas laporan keuangan ILK berdasarkan variabel-variabel yang mempengaruhinya yaitu kepemilikan institusional INT, kepemilikan manajerial MAN, komite audit KAUD, komisaris independen KIND, audit tenure ATEN, dan ukuran perusahaan SIZE. Selain menggunakan uji grafik scatterplot peneliti menggunakan uji glejser. Berikut ini hasil uji glejser: 90 Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1,669 1,928 ,866 ,390 INT -,699 ,740 -,126 -,945 ,348 MAN -14,967 128,726 -,014 -,116 ,908 KAUD -,067 ,092 -,102 -,725 ,471 KIND -,722 1,308 -,090 -,552 ,583 ATEN ,293 ,258 ,140 1,138 ,259 SIZE ,000 ,072 ,001 ,005 ,996 a. Dependent Variable: ABSUT Sumber: Data sekunder yang diolah Berdasarkan tabel 4.6 di atas, semua variabel independen memiliki angka sigifikansi ditas 0,05. Jadi, dapat disimpulkan data penelitian tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. d. Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah model regresi ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penggangu pada periode t-1 sebelumnya. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji Run Test. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat dalam tabel berikut ini: 91 Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi: Run Test Runs Test Unstandardi zed Residual Test Value a -,15927 Cases Test Value 37 Cases = Test Value 38 Total Cases 75 Number of Runs 33 Z -1,278 Asymp. Sig. 2- tailed ,201 a. Median Sumber : Data sekunder yang diolah Tabel 4.7 di atas menunjukan Nilai Asymp. Sig. 2-tailed atau Run Test sebesar 0,201 lebih besar daripada 0,05. Hal ini berarti data yang dipergunakan random sehingga tidak terdapat masalah autokorelasi.

C. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 102 87

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2007-2010)

1 46 99

Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 67 129

PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE, AUDIT TENURE DAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI).

3 52 17

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Spesialisasi Industri Auditor, Dan Audit Brand Name Terhadap Integritas Laporan Keuangan: Studi Empiris Pada Perusahaan Di Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

2 28 127

Pengaruh Mekanisme, Corporate Governance, Kualitas Audit dan Ukuran Perusahaan terhadap Integritas Laporan Keuangan (Pada Perusahaan di Sektor Keuangan yang terdaftar di BEI Periode 2010-2012)

2 6 143

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, AUDIT TENURE, DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015)

4 25 141

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN KUALITAS KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 -2014)

11 101 131

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS KAP, AUDIT TENURE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2012.

2 14 27

Skripsi Pengaruh Independensi, Mekanisme Corporate Governance, dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan pada Perusahaan Publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 13