1. Kristalisasi Ide dan Konsep
Dalam tahap ini dilakukan gerakan pada setiap individual muslim untuk dapat memahami dan melaksanakan Islam secara utuh.
Untuk menunjang gerakan tersebut maka proses pembinaan merupakan proses yang sangat vital dan urgen dalam PKS. Sebab proses ini pada intinya ingin mencetak
Muslim yang mempunyai kepribadian Islam. Dalam proses tarbiyah pembinaan, seorang Muslim kader PKS dituntut untuk terus malakuakan proses interaksi
dengan Islam. Interaksi tersebut terwujud dalam empat bentuk, yaitu; a.
Interaksi Islam dengan hati membentuk akidah, keyakinan mukmin yang
dipenuhi dengan iman.
b. Interaksi Islam dengan akal membentuk fikrah atau cara berfikir Islami, yaitu
mapu menjadikan Kitabullah sebagai sandaran berfikir.
c. Interaksi Islam dengan perasaan, membentuk selera yang Islami. Artinya
menyenangi hal-hal yang berefek pada proses taqarrub pada Allah dan membenci segala hal yang berdampak pada jauhnya manusia dari Allah. Selain itu,
mempunyai sikap kepedulian yang teramat sangat terhadap kaum Muslimin
dimanapun merka berada.
d. Interaksi Islam dengan perbuatan, melahirkan akhlak yang mulia. Yaitu
menjadikan dirinya bertingkah laku dan berbudaya qurani. Fenomenanya tampak
dalam amal dan aktivitas sehari-hari.
Keempat bentuk interaksi tersebut kemudian memunculkan sosok pribadi Muslim syakhshiyah islamiyah yang memiliki 10 karakteristik muwashofat, yaitu
akidah yang lurus salim al-‘akidah, ibadah yang benar shohihul ibadah, kukuh akhlaknya matin al-khuluq, terasah akal pemikirannya mutsaqqafu al-fikr,
memiliki tubuh yang kuat qawi al-jism, mampu berusaha mencari rezeki qadirun ‘ala al-kasbi, mampu mengendalikan hawa nafsunya mujahidun li nafsihi,
menjaga waktunya agar tidak terbuang percuma haritsun ‘ala al-waqti, teratur dalam segala urusannya munadhomun fi syu’unihi, dan berguna untuk orang lain
nafi’un li ghairihi.
28
Kemudian pada tahap berikutnya, karena begitu luasnya peluang dan tantangan yang akan dihadapi oleh kader dakwah, maka Departemen Kaderisasi
sebagai elemen sruktural yang bertanggung jawab terhadap masalah perkaderan merumuskan tujuh karakter khusus sebagai profil kader PKS 2009. Ketujuh karakter
tersebut adalah 1 kukuh dan mandiri 2 dinamis, 3 spesialis dan berwawasan global, 4 murabbi produktif, 5 mahir beramal jama’i, 6 pelopor perubahan, 7
kepemimpinan Masyarakat.
29
Prinsip-prisip itulah yang melahirkan upaya-upaya untuk selalu menjaga eksistensi keperibadian islami dalam diri kader-kader PKS, sehingga memunculkan
hal-hal berikut;
28
Departemen kaderisasi PK. Tarbiyah Menjawab. H. 43.
29
Lebih jelas lih. Kaderisasi. 2004. Profil Kader Partai Keadilan Sejahtera. Jakarta: DPP PK Sejahtera.
1 Mutaba’ah evaluasi aktivitas harian. Dengan tujuan pemantauan untuk
menjaga keistiqomahan pribadi muslim kader. 2
Busana muslimah. Sebagai salah satu bukti konsistensi PKS adalah perhatian yang sangat besar terhadap satu bagian syari’at Islam.
3 Ukhuwah Islamiyah. Di antara prinsip penegakan syari’at Islam yang
selalu dijaga PKS adalah ukuwah Islamiyah dan menghindar perpecahan baik di kalangan internal kader partai maupun masyarakat luas.
4 Menghindari berbagai bentuk kezaliman. Dengan selalu menjaga akhlak
dan keperibadian kader, baik di tingkat masyarakat maupun pemerintahan, sehingga korupsi, kolusi, maupun nepotisme yang merupakan bentuk
khianat terhadap amanah selalu berusaha untuk dihindari.
30
2. Penerangan dan Sosialisasi