kampanye yang meriah, kreatif, tertib dan santun. Alhasil kerja keras yang dilakukan PKS dan kadernya membuahkan hasil yang menakjubkan. Bagaimana tidak, dengan
dukungan perolehan suara sebanyak 8,3 juta 7,34 dan menempati ranking ke-6, hasil didapati dukungan rakyat kepada partai ini melejit hampir 700. Dengan itu
konsekuensinya sebanyak 45 kader diutus PKS untuk berjuang di DPR RI, 157 kader di DPRD Provinsi dan 900 kader di DPRD KotaKabupaten. Tidak sebatas itu, dalam
pemilihan pimpinan MPR, Presiden PKS H. M. Hidayat Nur Wahid dipercayai menjadi ketua MPR RI periode 2004-2009.
Dengan duduknya H. M. Hidayat Nurwahid sebagai ketua MPR, menjadi momentum keteladanan politik bagi bangsa ini. Beliau yang alumni dari Pesantren
Gontor dan doktor lulusan Universitas Madinah ini dengan sukarela mundur dari jabatan Presidan PKS yang kemudian diganti sementara oleh Tifatul Sembiring. Oleh
karena itu PKS menggelar Munas pertamanya pada akhir Juli 2005 di Hotel Century Senayan-Jakarta yang menetapkan Tifatul Sembiring sebagai Presiden PKS.
B. Visi, Misi dan ideologi pemikiran PKS
Setelah PK berganti nama PKS, maka visi dan misi juga mengalami sedikit perubahan sesuai dengan dinamika politik semasa yang terjadi di Indonesia,
penerimaan masyarakat terhadap Islam. Namun tentunya tidak semudah yang dibayangkan dan tentu tidak merubah maknanya.
16
Dan dengan visi dan misi yang
16
Ketika masih bernama Partai Keadilan PK, partai menjabarkan visi dan misinya dalam 10 poin yang terdiri dari;
baru ini nampaknya PKS lebih bersifat nasiolis dan akomodatif terhadap kebutuhan bangsa Indonesia saat ini dan kedepan secara universal. Apa lagi PKS mempunyai
visi yang jelas, baik dari segala sudut yaitu “Sebagai partai dakwah penegak keadilan dan kesejahteraan dalam bingkai persatuan ummat dan bangsa”
17
dan visi khususnya “Partai berpengaruh baik secara kekuatan politik, partisipasi, maupun opini dalam
mewujudkan masyarakat Indonesia yang Madani. Visi ini akan mengarahkan Partai Keadilan Sejahtera sebagai;
1. partai da’wah yang memperjuangkan Islam sebagai solusi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. 2.
kekuatan transformatif dari nilai dan ajaran Islam di dalam proses pembangunan kembali umat dan bangsa di berbagai bidang.
Visi PK
1. Menjadi unsur perekat dan pengarah kesatuan umat dan bangsa.
2. Menjadi wadah pendidikan politik bagi umat islam khususnya dan bangsa Indonesia
umumnya, sekaligus tangga menuju kepemimpinan nasional. 3.
Menjadi pelopor pengembangan kultur pelayanan dalam tradisi politik Indonesia. 4.
Menjadi dinamisator pembelajaran bagi bangsa Indonesia. 5.
Menjadi akselerator bagi terwujudnya masyarakat madani di Indonesia.
Misi PK
1. Berjuang mewujudkan Masyarakat Madani di Indonesia.
2. Menegakkan eksistensi politik umat Islam di Indonesia.
3. Berjuang mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
4. Mengembangkan tradisi profesionalisme pengelolaan dalam berbagai bidang kehidupan
berbagsa dan bernegara. 5.
Ikut member kontribusi positif bagi pengembangan dan kemajuan peradaban dunia. Untuk lebih jelasnya, lihat DPP PKS, Sekilas Partai Keadilan, h 46-50 dan Said Danamik, Ali,
Fenomena Partai Keadilan, h 257
17
Visi dan Misi PKS, lihat di http:PKSpusat
. Di akses pada 3 juli 2008, Untung Wahono, dkk, Profil Singkat Partai Keadilan Sejahtera, h 26.
3. Kekuatan yang mempelopori dan menggalang kerjasama dengan berbagai
kekuatan yang secita-cita dalam menegakkan nilai dan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
4. Akselerator bagi perwujudan masyarakat madani di indonesia.
Lebih jauh lagi, Partai Keadilan Sejahtera menetapkan Visi Indonesia yang dicita-citakannya adalah; “Terwujudnya Masyarakat Madani yang adil, sejahtera, dan
bermartabat” Dengan menyadari pluralitas etnik dan keagamaan masyarakat Indonesia yang mengisi wilayah beribu pulau dan beratus suku yang membentangi
dari Sabang hingga Merauke, secara jelasnya visi di atas memberi arti; Masyarakat Madani, masyarakat berperadaban tinggi dan maju yang
berbasiskan pada: nilai-nilai, norma, hukum, moral yamg ditopang oleh keimanan; menghormati pluralitas; bersikap terbuka dan demokratis; dan bergotong royong
menjaga kedaulatan Negara. Pengertian genuin dari masyarakat madani itu perlu dipadiukan dengan konteks masyarakat Indonesia di masa kini yang Ukhuwwah
Islamiyyah ikatan keislaman, Ukhuwwah Wathaniyyah ikatan kebangsaan dan Ukhuwwah Basyariyyah ikatan kemanusiaan, dalam bingkai NKRI.
Adil, adalah kondisi dimana entitas dan kualitas kehidupan baik pembangunan politik, ekonomi, hukum, dan sosial-kemasyarakatan-ditempatkan secara proposional
dalam ukuran yang pas dan seimbang, tidak melewati batas. Yakni sikap moderat, suatu keseimbangan yang terhindar dari jebakan dua kutub ekstrem; mengurangi dan
melebihi tafrith dan ifrath
Sejahtera, mengarahkan pada pemenuhan kebutuhan lahir dan batin manusia, agar manusia dapat memfungsikan dirinya sebagai hamba dan khalifah Allah, yakni
keseimbangan antara kebutuhan dan sumber pemenuhannya. Kesejahteraan dalam arti yang sejati adalah keseimbangan tawazun hidup yang merupakan buah dari
kemampuan seseorang memenuhi tuntutan-tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya ruh, akal, dan jasad.
Bermartabat, secara individual dan sosial menuntut bangsa Indonesia untuk
menempatkan dirinya sejajar dengan bangsa lain di dunia. Bangsa yang bermartabat adalah bangsa yang mampu menampilkan dirinya, baik dalam aspek sosial, politik,
maupun budaya secara ilegan sehingga memunculkan dari akhlak dan budi pekerti yang baik, mentalitas, etos kerja dan akhirnya bermuara pada integritas kepribadian
dan muncul dalam wujud produktivitas dan kreativitas. Sementara itu, Misi PK Sejahtera adalah;
1. menyebarluaskan dakwah Islam dan mencetak kader-kadernya sebagai
anashir taghyir. 2.
Mengembangkan institusi-institusi kemasyarakatan yang islami di berbagai bidang sebagai markaz taghyir dan pusat solusi.
3. Membangun opini umum yang islami dan iklim yang mendukung bagi
penerapan ajaran islam yang solutif dan membawa rahmat. 4.
Membangun kesedaran politik masyarakat, melakukan pembelaan, pelayanan, dan pemberdayaan hak-hak kewarganegaraannya.
5. Menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar terhadap kekuasaan secara
konsisten dan kontinyu dalam bingkai hukum dan etika Islam. 6.
Secara aktif melakukan komunikasi, silaturahim, kerjasama dan ishlah dengan berbagai unsur atau kalangan umat islam untuk terwujudnya
ukhuwah islamiyah dan wihdatul-ummah, dan dengan berbagai komponen bangsa lainnya untuk memperkokoh kebersamaan dalam merealisir
agenda reformasi. 7.
Ikut memberikan kontribusi positif dalam menegakkan keadilan dan menolak kezaliman khususnya terhadap negeri-negeri muslim yang
tertindas.
18
B. Konsep Tatbiq Syariat Islam ala PKS