46
Sayur-sayuran yang sering dikonsumsi yaitu daun katuk, daun singkong dicampur dengan kacang panjang lebih kurang sebanyak 200 grhari. Hanya
sebagian kecil responden 15 , setiap hari mengonsumsi sayuran tersebut pada makan siang dan malam saja. Sebagian 50 responden yang mengonsumsi
sayuran dengan frekuensi 2-5X minggu. Sebanyak 20 responden sama sekali tidak mengonsumsi sayuran.
Konsumsi buah-buahan sangat rendah sekali karena adanya pantangan untuk mengonsumsinya. Hanya sebagian kecil responden 5 yang
mengonsumsi buah jeruk dan apel setiap hari dengan jumlah lebih kurang 200 grhari siang dan malam. Sedangkan konsumsi buah dengan frekuensi 2-
5Xminggu sebanyak 11 responden. Sebanyak 78 . responden tidak
mengonsumsi buah sama sekali.
4.4. Asupan Zat
Gizi
Asupan zat gizi diperoleh dengan cara menayakan makanan yang telah dikonsumsi responden pada satu hari kemarin recall 24 jam. Recall dilakukan
sebanyak dua kali. Hasil recall tersebut selanjutnya dianalisa zat gizinya dengan menggunakan program nutrisurvey, sehingga akan diperoleh rata-rata asupan zat
gizi berupa energi, protein dan zat besi. Berdasarkan tabel 4.14 di bawah, menunjukkan bahwa rata-rata asupan
energi responden adalah 1531,66 Kal dengan standar deviasi sebesar 329,99 Kal. Sebagian besar 73,4 responden dengan asupan energi tingkat defisit 70
Fatma Deri : Kajian Konsumsi Makanan Tradisi Badapu Dan Status Gizi Ibu Nifas Di Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil, 2009
47
AKG, sebanyak 13,3 dengan asupan energi tingkat sedang 81-99 AKG, sebanyak 11,1 dengan asupan energi tingkat kurang 70-80 AKG dan
hanya 2,2 dengan asupan energi tingkat baik ≥100 AKG.
Tabel 4.14. Distribusi Responden Berdasarkan Asupan Energi
Intake Energi Jumlah
Persen Baik :
≥ 100 AKG 1
2,2 Sedang : 81 - 99 AKG
6 13,3
Kurang : 70 - 80 AKG 5
11,1 Defisit : 70 AKG
33 73,4
Jumlah 45
100,0 Rata-rata 1531,64
± 329,99 Berdasarkan tabel 4.15 di bawah ini, dapat dilihat bahwa rata-rata asupan
protein responden adalah 54,68 gr dengan standar deviasi 14,21 gr. Sebanyak 33,3 reponden dengan asupan protein tingkat kurang dan hanya 15,6
responden dengan asupan protein tingkat baik.
Tabel 4.15. Distribusi Responden Berdasarkan Asupan Protein
Intake Protein Jumlah
Persen Baik :
≥ 100 AKG 7
15,6 Sedang : 81 - 99 AKG
11 24,4
Kurang : 70 - 80 AKG 15
33,3 Defisit : 70 AKG
12 26,7
Jumlah 45
100,0 Rata-rata 54,68
± 14,21
Fatma Deri : Kajian Konsumsi Makanan Tradisi Badapu Dan Status Gizi Ibu Nifas Di Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil, 2009
48
Pada tabel 4.16 di bawah ini menunjukkan bahwa rata-rata asupan zat besi responden adalah 8,66 mg dengan standar deviasi sebesar 5,75 mg. Sebagian
besar 91,1 responden dengan asupan zat besi tingkat defisit dan sebanyak 8,9 responden dengan asupan zat besi tingkat kurang.
Tabel 4.16. Distribusi Responden Berdasarkan Asupan Zat Besi
Intake Zat Besi Jumlah
Persen Kurang : 70 - 80 AKG
4 8,9
Defisit : 70 AKG 41
91,1 Jumlah
45 100,0
Rata-rata 8,66 ± 5,75
4.5. Status Gizi Responden