Latar Belakang Penelitian Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Merek terhadap Keputusan Pembelian Shampoo Pantene (Studi Kasus Pada Masyarakat Daerah Batu Ceper Tangerang

5 Tabel. 1.1 Top Brand IndexSHAMPOO 2010 2011 2012 Merek TBI Merek TBI Merek TBI Sunsilk 25,9 Sunsilk 25,8 Pantene 29,2 TOP Clear 20,8 Pantene 24,2 Sunsilk 20,5 TOP Pantene 20,1 Clear 21,0 Clear 20,3 TOP Lifebouy 12,2 Lifebuoy 10,7 Lifebuoy 11,2 Rejoice 6,5 Rejoice 6,0 Rejoice 6,1 Dove 5,5 Dove 5,2 Dove 5,5 Zinc 3,5 Zinc 3,2 Zinc 2,3 www.topbrand-award.comsurvei tahun 2010 - 2012 Pada tabel di atas menunjukkan bahwa peningkatan yang terjadi pada produk Pantene tiap tahunnya menjadi bukti nyata bahwa Pantene telah menjadi pilihan utama bagi konsumen dalam memilih produk shampoo. Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis mengambil judul “Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sampo Pantene Studi Kasus Pada Masyarakat Daerah Batu Ceper Tangerang ”.

B. Perumusan Masalah

1. Apakah atribut produk dan kepercayaan merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian? 2. Apakah atribut produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian? 3. Apakah kepercayaan merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian? 6

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh atribut produk dan kepercayaan merek terhadap keputusan pembelian. 2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian. 3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepercayaan merek terhadap keputusan pembelian.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis Dapat menambah wawasan serta pengetahuan tentang pemasaran agar dapat menerapkan ilmu dan pengalaman yang diperoleh dari bangku kuliah dalam praktik sesungguhnya di lapangan, khususnya yang berkaitan dengan penelitian ini. 2. Bagi Akademis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur untuk penelitian lebih lanjut bagi yang berminat. Dan dapat digunakan sebagai bahan pembanding untuk penelitian yang relevan dan dapat menambah ilmu pengetahuan, wawasan, dan penambah ilmu kepustakaan di bidang pemasaran. 3. Bagi Perusahaan Dapat memberikan suatu informasi dan bahan pertimbangan oleh perusahaan dalam menetapkan manajemen strategi pemasaran pada pasar konsumen. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai kepada pihak lain Kotler, 2005:10. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler 2005:10 mendefinsikan pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, dan penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi. Sedangkan Dibb, et al dalam Tjiptono 2006:2 mendefinisikan pemasaran sebagai aktivitas individual dan organisasional yang memfasilitasi dan memperlancar hubungan pertukaran yang saling memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui pengembangan, distribusi, promosi, dan penetapan harga barang, jasa, dan gagasan. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang pada dasarnya berperan sebagai penghubung antara keinginan dan permintaan akan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh individu atau kelompok. 8

B. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Konsep pemasaran menurut Kotler 2005:22 terdiri dari empat pilar, yaitu: 1. Pasar Sasaran Perusahaan akan berhasil secara gemilang bila mereka secara cermat memilih sejumlah pasar sasaran dan mepersiapkan program pemasaran yang dirancang khusus untuk masing-masing pasar tersebut. 2. Kebutuhan Pelanggan Perusahaan dapat mendefinisikan pasar sasaran tetapi gagal memahami kebutuhan pelanggan secara akurat. Memahami kebutuhan dan keinginan tidak selalu sederhana. Beberapa pelanggan memiliki kebutuhan yang tidak sepenuhnya mereka sadari, atau mereka tidak dapat mengungkapkan dengan kata-kata kebutuhan itu, atau mereka menggunakan kata-kata yang memerlukan penafsiran. 3. Pemasaran Terpadu dan Terintegrasi Pemasaran terpadu biasa terjadi dua level, yaitu: a. Beberapa fungsi pemasaran-tenaga penjualan, periklanan, pelayanan pelanggan, manajemen produk, riset pemasaran harus bekerja sama. Semua fungsi itu harus dikoordinasi berdasarkan sudut pandang pelanggan. 9 b. Pemasaran harus menjadi bagian departemen lain, departemen lain harus juga memikirkan pelanggan. Menurut David Packard dari Hewlett-Packard, pemasaran itu sangat penting sehingga jangan hanya ditangani oleh departemen pemasaran, pemasaran bukan departemen tetapi lebih merupakan orientasi perusahaan. 4. Kemampuan Mengahasilkan Laba Tujuan akhir konsep pemasaran adalah membantu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam kasus perusahaan swasta, tujuan utama laba adalah bisa bertahan hidup dan menarik cukup dana, guna melakukan pekerjaan yang bermanfaat. Perusahaan swasta seharusnya tidak bertujuan meraup laba saja, melainkan pendapatan laba sebagai akibat dari penciptaan nilai pelanggan yang unggul. Perusahaan menghasilkan uang karena memenuhi kebutuhan pelanggan yang baik dari pesaingnnya.

C. Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah suatu seni dan ilmu dalam memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul Kotler dan Keller, 2008:5. Sedangkan menurut Kotler 2001:18, manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, Kepercayaan Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Laptop Merek Asus Pada Pengunjung Plaza Medan Fair

5 188 120

Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Handphone Merek BlackBerry (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Hukum USU)

2 42 112

Pengaruh Kepercayaan Pada Merek Dan Sikap Atas Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Pasta Gigi Merek Pepsodent (Studi Kasus Pada Mahasiswa Yang Kost Di Lingkungan Kampus USU)

2 38 96

Pengaruh Marketing Endorser (Cristiano Ronaldo)Terhadap Keputusan Pembelian Clear Men Shampoo (Studi Kasus Pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan)

0 87 105

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Ekuitas Merek Sepeda Motor Merek Honda terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Universitas Sumatera Utara)

1 65 126

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Merek terhadap Keputusan Pembelian Shampoo Pantene (Studi Kasus Pada Masyarakat Daerah Batu Ceper Tangerang

1 12 120

Pengaruh Ekuitas Merek dan Motivasi Pembelian Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Jaket Merek Airplane Di Distro Airplane System Bandung

0 8 1

Pengaruh Harga, Manfaat, Atribut dan Kelas Produk terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Konsumen Surabi Bandung ENHAII di Bandar Lampung)

2 14 58

Pengaruh Word of Mouth, Iklan dan Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian dan Loyalitas Konsumen

1 2 11

Pengaruh Persepsi Iklan, Kesadaran Merek, Citra Merek terhadap Sikap pada Merek dan Keputusan Pembelian (Studi pada Produk Pestisida Merek Sidamethrin 50 EC)

0 2 10