Tindak Pidana Korupsi Suap pada Hakim dan Advokat Pasal 6

KUHP berupa salah satu kejahatan jabatan yang sebelumnya telah ditarik menjadi tindak pidana korupsi oleh UU No. 31971. 62 Pasal 9 berisi tentang “memalsu buku atau daftar yang khusus untuk pemeriksaam administrasi”. 63 Rumusan pasal 9 diadopsi dari pasal 416 KUHP yang sejak UU No. 24Prp1960 telah ditarik menjadi tindak pidana korupsi. Perbedaan pasal 8 dengan pasal 416 KUHP ialah pasal 8 lebih berat ancaman pidananya dan perbuatannya hanya memalsu pasal 8, sedangkan pasal 416 KUHP perbuatannya “secara palsu atau memalsu”. 64 Pasal 10 diadopsi dari pasal 417 KUHP yang juga telah ditarik ke dalam tindak pidana korupsi sejak diundangkannya UU No. 24Prp1960. Selanjutnya ditarik lagi ke dalam UU No. 31971 menjadi tindak pidana korupsi. Pasal ini tediri dari tiga bentuk tindak pidana korupsi. 65 yaitu sebagai berikut: 1 menggelapkan, menghancurkan, membuat tidak dapat dipakai barang, akta, atau surat pasal 10 huruf a; 2 membiarkan orang lain menghilangkan, menghancurkan, merusakkan, atau membuat tidak dapat dipakai barang, akta, atau surat; dan 3 membantu orang lain menghilangkan, menghancurkan, merusakkan, atau membuat tidak dapat dipakai barang, akta, atau surat. 66 62 Adami Chazawi, Hukum Pidana Materil dan Formil Korupsi di Indonesia, Hal. 111 63 Mahrus Ali, Asas Teori dan Praktek Hukum Pidana Korupsi, Hal. 172 64 Adami Chazawi, Hukum Pidana Materil dan Formil Korupsi di Indonesia, Hal. 133- 134 65 Adami Chazawi, Hukum Pidana Materil dan Formil Korupsi di Indonesia, Hal. 140- 141 66 Mahrus Ali, Asas Teori dan Praktek Hukum Pidana Korupsi, Hal. 173-176

D. Tindak Pidana Pemerasan Pasal 12 huruf e, f dan g

Dalam pasal 12 huruf e berisi tentang pegawai negeri yang dengan menyalahgunakan kekuasaannya untuk memaksa seseorang menerima sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan potongan atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri. 67 Pasal 12 huruf f yaitu pegawai negeri atau penyelenggara Negara yang meminta pembayaran. 68 Sedangkan pasal 12 huruf g pegawai negeri atau penyelenggara Negara yang meminta pekerjaan. 69

E. Tindak Pidana Curang Pasal 7 dan Pasal 12 huruf h

Pasal 7 diadopsi dari pasal 387 dan 388 yang sejak UU No. 24Prp1960 telah ditarik menjadi tindak pidana korupsi. Namun dalam UU baru ini dimuat satu pasal saja pasal 7 yang tampaknya didasarkan pada alasan efisiensi saja, karena ancaman pidananya disamakan. Korupsi ini terdiri dari lima bentuk, yaitu sebagai berikut: 1. Tindak pidana korupsi pemborong, ahli bangunan, penjual ahli bangunan melakukan perbuatan curang ayat 1 huruf a 2. Tindak pidana korupsi pegawai bangunan membiarkan perbuatan curang ayat 1 huruf b 3. Tindak pidana korupsi menyerahkan barang keperluan TNI dan kepolisian Negara RI dengan perbuatan curang ayat 1 huruf c 67 Mahrus Ali, Asas Teori dan Praktek Hukum Pidana Korupsi, Hal. 178 68 Mahrus Ali, Asas Teori dan Praktek Hukum Pidana Korupsi, Hal. 180 69 Mahrus Ali, Asas Teori dan Praktek Hukum Pidana Korupsi, Hal. 182