Di daerah endemisitas tinggi, pada orang dewasa seringkali tidak dijumpai gejala klinis meskipun dalam darahnya ditemukan parasit malaria. Hal tersebut
disebabkan oleh imunitas yang telah timbul pada mereka karena infeksi berulang. Limpa biasanya membesar pada serangan pertama yang berat atau setelah
beberapa serangan dalam periode yang cukup lama. Dengan pengobatan yang baik, limpa secara berangsur-angsur akan mengecil kembali.
2.3. Penyebab Malaria
14
Dikenal lima jenis plasmodium yang dapat menginfeksi manusia secara alami, yaitu :
1. Plasmodium vivax, merupakan infeksi yang paling sering dan
menyebabkan malaria tertianavivax demam tiap hari ketiga. 2.
Plasmodium falcifarum, menimbulkan banyak komplikasi dan mempunyai perlangsungan yang cukup ganas, mudah resisten dengan pengobatan dan
menyebabkan malaria tropikafalcifarum demam tiap 24 – 48 jam. 3.
Plasmodium malariae, jarang dan dapat menimbulkan sindrome nefrotik dan menyebabkan malaria quartanamalariae demam tiap hari ke empat.
4. Plasmodium Ovale, dijumpai di daerah Afrika dan Fasifik Barat. Di
Indonesia dijumpai di Irian dan Nusa Tenggara, memberikan infeksi yang paling ringan dan sering sembuh spontan tanpa pengobatan, menyebabkan
malaria ovale. 5.
Plasmodium knowlesi, dilaporkan pertama kali pada tahun 2004, di daerah Serawak, Malaysia. Juga ditemukan di Singapura, Thailand, Myanmar
serta Filipina. Bentuk plasmodium menyerupai plasmodium malariae sehingga sering dilaporkan sebagai malaria malariae.
Masa inkubasi setiap jenis malaria berbeda-beda. Pada malaria vivax dan malaria ovale inkubasi berlangsung antara 10 sampai 17 hari, pada malaria
falcifarum antara 8 sampai 12 hari dan pada malaria malariae, masa inkubasi
berlangsung antara 21 sampai 40 hari.
2.4. Penularan Malaria
15
Malaria dapat ditularkan melalui dua cara, yaitu cara alamiah dan cara bukan alamiah.
a. Penularan secara alamiah natural Infection, melalui gigitan nyamuk
anopheles .
b. Penularan bukan alamiah, dapat dibagi menurut cara penularannya, yaitu :
- Malaria bawaan congenital, disebabkan adanya kelainan pada sawar
plasenta sehingga tidak ada penghalang infeksi dari ibu kepada bayi yang dikandungnya. Selain melalui plasenta, penularan terjadi melalui
tali pusat. -
Penularan secara mekanik terjadi melalui transfusi darah atau jarum suntik. Penularan melalui jarum suntik banyak terjadi pada para
pecandu obat bius yang menggunakan jarum suntik yang tidak steril. Infeksi malaria melalui transfusi hanya menghasilkan siklus eritrositer
karena tidak melalui sporozoit yang memerlukan siklus hati sehingga dapat diobati dengan mudah.