Metode Spektrofotometri Pada Pengukuran Kadar Malonaldehida Pepes Iradiasi

Menurut Ahn 2006, peristiwa ionisasi menghasilkan radikal hidroksi di dalam sistem emulsi air dalam matriks pangan. Iradiasi juga menyebabkan terbentuknya hidrogen peroksida yang pada akhirnya juga menyebabkan terbentuknya radikal hidroksi. Produk radiolitik yang berasal dari air adalah radikal hidroksi • OH, atom hidrogen • H, hidrogen peroksida, hidrogen H 2 , H 3 O + , dan e - aq Diehl, 1990. Pada produk iradiasi biasanya banyak ditemukan hidrogen peroksida dan radikal hidroksi sebagai oksidator kuat. Saat dilakukan pengenceran maka semakin meningkat pula pembentukan radikal hidroksi ataupun hidrogen peroksida akibat keberadaan air. Radikal hidroksi maupun hidrogen peroksida dapat menyebabkan oksidasi pada membran sel limfosit yang kaya akan asam lemak tak jenuh sehingga mengganggu proses proliferasi dari limfosit. Hal inilah yang mungkin menyebabkan nilai indeks stimulasi yang menurun.

C. KADAR MALONALDEHIDA

Analisis malonaldehida dilakukan sebagai pengukuran tidak langsung bagi radikal bebas karena untuk menentukan jumlah radikal bebas secara langsung sangat sulit. Hal ini disebabkan radikal bebas bersifat tidak stabil dan cenderung merebut elektron dari molekul lain Gutteridge, 1995. Malonaldehida merupakan produk peroksidasi asam lemak tak jenuh yang banyak ditemukan dalam matriks biologis. Oleh karena itu, pengukuran kadar malonaldehida juga berfungsi sebagai indikator kerusakan oksidatif di dalam material biologis.

1. Metode Spektrofotometri Pada Pengukuran Kadar Malonaldehida Pepes Iradiasi

Metode pengukuran malonaldehida yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode spektrofotometer. Prinsip dari metode pengukuran ini didasarkan pada reaksi malonaldehida dengan pereaksi thiobarbituric acid TBA yang akan menghasilkan kompleks senyawa berwarna merah dalam suasana asam yang absorbansinya dapat dibaca pada panjang gelombang 532 nm. Menurut Nawar 1985, metode TBARS banyak digunakan untuk mengukur keberadaan radikal bebas dan peroksidasi lipid karena memiliki kepekaan yang cukup tinggi. Selain itu, metode ini mudah diaplikasikan untuk berbagai sampel pada berbagai tahap oksidasi. Dalam metode yang digunakan, ekstrak dari pepes ikan iradiasi maupun pepes ikan kontrol direaksikan dengan larutan campuran TBA, TCA, dan BHT. Larutan trichloroacetic acid TCA berfungsi untuk mengendapkan protein yang ada pada sampel, sementara butylated hydroxytoluene BHT berfungsi sebagai antioksidan. Pemanasan yang dilakukan berfungsi untuk menghidrolisis peroksida lipid sehingga dapat membebaskan malonaldehida yang terikat dalam kompleks. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel pepes iradiasi A, B, C, D, dan sampel pepes kontrol. Untuk mengetahui konsentrasi malonaldehida dalam sampel digunakan larutan standar TEP 1,1,3,3 tetraetoksipropana. Pada suasana asam, TEP dapat terhidrolisis dan menghasilkan hemiasetal dan etanol. Hemiasetal yang terbentuk kemudian terdekomposisi menjadi etanol dan malonaldehida. Larutan TEP yang digunakan memiliki variasi konsentrasi 0, 25, 50, 75, 100, 125, 150, 175, 200, dan 250 pmolml seperti yang tampak pada Tabel 4. Masing-masing larutan TEP berbagai konsentrasi direaksikan dengan pereaksi TBA dan dibaca absorbansinya menggunakan spektrofotometer. Tabel 4. Hasil pengukuran absorbansi larutan standar TEP Konsentrasi pmolml Absorbansi 0.089 25 0.170 50 0.269 75 0.313 100 0.384 125 0.440 150 0.508 175 0.534 200 0.640 250 0.730 Kurva standar larutan TEP dari malonaldehida diperlukan untuk mengetahui secara pasti konsentrasi malonaldehida dalam sampel. Dari kurva standar larutan TEP didapatkan persamaan y = 0.002x + 0.117 dimana nilai y adalah absorbansi dan x adalah konsentrasi. Dari kurva standar yang didapatkan tampak bahwa semakin tinggi konsentrasi malonaldehida maka nilai absorbansi yang didapatkan juga semakin tinggi. Hal ini berarti semakin banyak pula malonaldehida dalam sampel yang bereaksi dengan TBA membentuk kompleks senyawa yang berwarna merah sehingga pembacaan absorbansi pun meningkat. Data hasil pembacaan absorbansi sampel dapat dilihat pada Lampiran 8. Hasil dari pengukuran absorbansi sampel kemudian dimasukkan dalam persamaan kurva standar tersebut sehingga didapatkan secara pasti nilai konsentrasi malonaldehida bagi setiap sampelnya. Kurva standar larutan TEP dapat dilihat pada Gambar 12.

2. Kadar Malonaldehida