24 sekitar 1.888 km. Letak geografis Indonesia berada di antara benua Asia dan
Australia serta lautan Pasifik dan Samudera Hindia, yang beriklim tropis basah dengan penyinaran matahari sepanjang tahun.
b. Sumber Daya Alam
Wilayah Indonesia dengan iklim tropisnya sepanjang tahun memiliki potensi kekayaan alam dan laut yang belum sepenuhnya dieksploitasi untuk
kesejahteraan rakyat. Kekayaan, keragaman dan keindahan alam baik di dasar lautan maupun di darat dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan
baik dari dalam negeri maupun dari mancanegara.
Gambar 1.8 Sumber Daya Alam dan Keberagaman Adat
c. Penduduk yang Besar dan Budaya yang Beragam
Indonesia termasuk negara berpenduduk terbesar di dunia selain China, India dan Amerika Serikat. Penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku
dengan budaya dan adat istiadat yang beraneka ragam, seni budaya, sejarah dan dialek yang berbeda dapat menjadi modal besar bagi pengembangan
kepariwisataan.
d. Stabilitas Keamanan
Keamanan dan toleransi merupakan syarat mutlak bagi tumbuh dan berkembangnya industri pariwisata. Bangsa Indonesia yang sebelumnya
dikenal karena memiliki budaya tinggi, luhur, ramah, santun, beradab, dan sangat toleran antar sesama, disadari atau tidak mulai berubah menjadi bangsa
yang mudah tersinggung, dan emosional. Munculnya kasus bom Bali dan kasus yang sama di beberapa wilayah di Indonesia secara langsung dan seketika
telah mengakibatkan industri pariwisata kita jatuh terpuruk. Negara kita mulai
25 dicap sebagai negara teroris dan seakan telah kehilangan jati dirinya. Oleh
karena itu marilah kita membangun kembali citra negeri ini, mengembalikan kepercayaan dunia bahwa negeri ini memang negeri yang beradab, berbudaya,
santun dan toleran kepada semua umat manusia.
e. Pencitraan Nasional
Pada era tahun 1980 sampai dengan 1990 an dunia pariwisata kita sangat diminati oleh Wisatawan International Wisatawan Mancanegara. Terbukti
dengan banyaknya devisa yang disumbangkan oleh para wisatawan asing tersebut bagi pendapatan nasional negara kita umumnya dan khususnya bagi
daerah tujuan utama wisatawan asing di Indonesia, seperti Bali, Yogyakarta, Tanah Toraja dan Danau Toba dan lainnya. Akan tetapi, pada beberapa tahun
terakhir ini grafik kunjungan wisman ke Indonesia secara umum jumlahnya sangat menurun drastis disebabkan oleh beberapa citra buruk atau negatif
misalnya: •
Bom Bali 1 dan 2; •
Tsunami di Wilayah Sumatera dan Jawa Barat; •
Gempa Bumi di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah; •
Virus Flu Burung; serta •
Larangan terbang bagi pesawat asal dan milik perusahaan di Indonesia ke Eropa dan Amerika karena alasan minimnya keselamatan penerbangan
indonesia, dll. Untuk itu pencitraan nasional harus terus menerus dilakukan oleh semua
pihak sehingga kunjungan wisman akan segera bangkit lagi yang menjadikan Indonesia sebagai main destination mereka, dan untuk hal ini salah satu cara
yang dilakukan oleh Pemerintah adalah memberikan izin Visa on Arrival VOA sesuai dengan peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No:
M.02IZ.01.10. Tahun 2007 lihat lampiran, bagi warga masyarakat yang berasal dari berbagai negara di bawah ini.
Warga Negara Asing yang memperoleh Fasilitas Visa on Arrival:
1. Afrika Selatan 2. Amerika Serikat
3. Argentina 4. Australia
5. Austria 6. Bahrain
7. Belgia 8. Belanda
9. Brazilia 10. Bulgaria
11. Cyprus 12. Denmark
26 13. Emirat Arab
14. Estonia 15. Finlandia
16. Hongaria 17. India
18. Inggris 19. Iran
20. Irlandia 21. Islandia
22. Italia 23. Jepang
24. Jerman 25. Kamboja
26. Kanada 27. Korea Selatan
28. Kuwait 29. Laos
30. Liechtenstein 31. Luxemburg
32. Maladewa 33. Malta
34. Meksiko 35. Mesir
36. Monako 37. Norwegia
38. Oman 39. Prancis
40. Polandia 41. Portugal
42. Qatar 43. Republik Rakyat China
44. Rusia 45. Saudi Arabia
46. Swiss 47. Selandia Baru
48. Suriname 49. Swedia
50. Swiss 51. Taiwan
52. Yunani 53. Aljazair
54. Tunisia 55. Romania
56. Lithuania 57. Panama
58. Libya 59. Latvia
60. Czech Republic 61. Slovakia
62. Fiji 63. Slovenia
Tarif Visa on Arrival untuk per wisman adalah: •
7 tujuh hari per orang US 10 •
30 tigapuluh hari perorang US25 Sumber: Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia, Nomor: M.02-IZ.01.10 Tahun 2007 tentang Perubahan Kedelapan Atas Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi manusia Nomor:
M-04.IZ.01.10 Tahun 2003 tentang Visa Kunjungan Saat Kedatangan dan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor
A.KU. 01.10-36 Tanggal 1 Maret 2007, Peraturan Pemerintah Republik
27 Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah
Nomor 75 Tahun 2005 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Hukum dan Hak Asasi manusia,
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2005 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Adapun pemberian Visa on Arrival tersebut di atas berlaku bagi kedatangan wisman melalui beberapa bandara airport dan pelabuhan laut seaport yang
telah ditentukan oleh pemerintah seperti di bawah ini.
Bandara Pintu Masuk Pelayanan Visa on Arrival
NO. PELABUHAN UDARA
K O T A PROVINSI
1. Polonia
Medan Sumatera Utara
2. Sultan Syarif Kasim II
Pekanbaru Riau
3. Tabing
Padang Sumatera Barat
4. Hang Nadim
Batam Riau
5. Soekarno-Hatta
Jakarta DKI Jakarta
6. Halim Perdana Kusuma
Jakarta DKI Jakarta
7. Juanda
Surabaya Jawa Timur
8. Adi Sucipto
Jogjakarta DI Jogjakarta
9. Adi Sumarmo
Surakarta Jawa Tengah
10. Husein Sastranegara
Bandung Jawa Barat
11. Ahmad Yani
Semarang Jawa Tengah
12. Ngurah Rai
Denpasar Bali
13. Selaparang
Mataram NTB
14 . Ei-Tari Kupang
NTT 15.
Hasanuddin Makassar
Sulawesi Selatan 16.
Sam Ratulangi Manado
Sulawesi Utara 17.
Sepinggan Balikpapan
Kalimantan Timur Sumber: Keppres No. 103 Tahun 2003 lihat lampiran
28
Pelabuhan Laut Pintu Masuk Pelayanan Visa on Arrival
NO. PELABUHAN LAUT
K O T A PROVINSI
1. Sekupang, Batu Ampar, Nongsa,
Batam Riau
Marina Teluk Senimba, dan Batam Center
2. Bandar Bintang Telani Lagoi dan
Tanjung Uban Riau
Bandar Sri Udana Lobam 3.
Belawan Belawan
Sumatera Utara 4.
Sibolga Sibolga
Sumatera Utara 5.
Yos Sudarso Dumai
Riau 6.
Tanjung Balai Karimun -
Riau 7.
Tanjung Pinang Tanjung Pinang
Riau 8.
Teluk Bayur Padang
Sumatera Barat 9.
Tanjung Priok Jakarta
DKI Jakarta 10.
Tanjung Mas Semarang
Jateng 11.
Padang Bai dan Benoa -
Bali 12.
Tenau Kupang
NTT 13.
Maumere Maumere
NTT 14.
Bitung Bitung
Sulawesi Utara 15.
Soekarno-Hatta Makassar
Sulawesi Selatan 16.
Pare-pare Pare-pare
Sulawesi Selatan 17.
Jayapura Jayapura
Papua
f. Komitmen Politik dari Pemerintah