34 6.
Modal dasar apa yang harus dimiliki oleh daerah tertentu bila ingin meningkatkan ekonomi masyarakatnya melalui sektor pariwisata?
7. Menurut anda apakah penerapan sapta pesona dapat memberi manfaat
pada kunjungan wisatawan? Beri alasan
b. Soal Latihan kasus
SoalLatihan 1 Jumlah Wisatawan Eropa ke Indonesia Tetap Naik
Data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik BPS, Senin 39 di Jakarta, menunjukkan, jumlah wisatawan mancanegara wisman yang datang ke
Indonesia melalui 15 pintu masuk pada Juli 2007 mencapai 423.500 orang, atau naik 2,87 persen dari jumlah wisman Juni 2007 sebesar 411.690 orang.
Apabila dibandingkan dengan periode yang sama atau Juli 2006, terjadi kenaikan 16,31 persen.
Dari jumlah tersebut, wisatawan asal Inggris naik 11,83 persen, atau dari 10.804 orang pada bulan Juni menjadi 12.082 orang di bulan Juli. Wisatawan
asal Jerman naik 26,73 persen, dari 8.017 orang Juni menjadi 10.160 orang Juli. Wisatawan asal Belanda naik 93,30 persen, dari 9.124 orang Juni
menjadi 17.637 orang Juli.
Berdasarkan data itu, Kepala BPS Rusman Heriawan berkesimpulan, larangan terbang yang dikeluarkan Komisi UE tidak memengaruhi jumlah
wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Namun, dia menduga, kenaikan itu terjadi karena para wisman tidak menggunakan maskapai dalam negeri.
Sebagaimana diketahui, saat ini tidak ada maskapai dalam negeri yang melayani rute penerbangan dari dan ke Eropa.
Kendati larangan terbang tidak berpengaruh pada wisatawan Eropa, data BPS menunjukkan terjadi penurunan jumlah wisatawan asal Australia yang
selama ini mendominasi kunjungan turis ke Indonesia. Hal itu terjadi karena pengaruh travel warning yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Australia. Berdasarkan data, wisman Australia turun 1,13 persen dari 26.214 orang Juni menjadi 25.917 orang Juli.
Bahkan, tidak hanya wisman asal Australia, wisman asal Singapura juga mencatat penurunan cukup signifikan, yakni dari 105.434 orang Juni menjadi
75.861 orang Juli. Sementara wisman asal Malaysia turun dari 52.926 orang di bulan Juni menjadi 48.236 orang di bulan Juli.
Menanggapi hal itu, Direktur Statistik Perdagangan dan Jasa BPS Agus Suherman mengatakan, penurunan itu tidak perlu dikhawatirkan karena hingga
35 Desember 2007 diperkirakan akan terjadi lonjakan wisman yang cukup
signifikan. Sumber: Kompas, 4 September 2007 Pertanyaan:
1. Cobalah anda jelaskan faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya
kenaikan dan penurunan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia
2. Diskusikan mengapa maskapai penerbangan Indonesia dilarang terbang
ke dan dari Eropa, dan apa hubungan maskapai penerbangan dengan industri sektor pariwisata
3. Menurut anda apakah modal dasar yang dapat dijadikan daya tarik
wisatawan untuk berkunjung ke daerah Anda?
SoalLatihan 2 Wisman ke Bali Fantastis Capai 1,1 Juta Orang
Denpasar ANTARA News - Di tengah kekhawatiran menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara menyusul merebaknya kasus flu burung,
Kepala Dinas Pariwisata Bali, I Gede Nurjaya, melansir data fantastis soal jumlah kunjungan turis asing. ”Kunjungan wisman ke Bali sampai akhir Agustus
lalu sudah mencapai sekitar 1,1 juta orang. Artinya belakangan ini justru terjadi kenaikan fantastis, tak terpengaruh ancaman virus AI,” katanya ketika ditemui
di kantornya di Denpasar, Rabu.
Tanpa merinci data jumlah kunjungan wisatawan asing tersebut, ia menyebutkan bahwa lima besar pemasok turis ke Pulau Dewata berturut-
turut adalah Jepang, Australia, Taiwan, Korea Selatan dan Malaysia. ”Wisman dari berbagai negara semakin penasaran untuk berlibur ke Bali.
Apalagi setelah melihat keseriusan kita dalam upaya memberantas virus AI dan menangani pasien yang positif maupun masih terduga flu burung,” ucap
Nurjaya.
Berdasarkan data Disparda Bali sebelumnya, jumlah turis asing ke daerah ini selama 2007 meningkat terus, dari 109.504 orang Januari, 118.275
Pebruari, 119.163 Maret, 125.140 April, 128.693 Mei dan 145.174 Juni, sehingga seluruhnya 745.949 orang.
Namun, untuk data bulan Juni 2007, terdapat versi lain, yakni mencapai 151.300 orang. Sementara bulan Juli 2007 tercatat 171.700 orang, dan sampai
21 Agustus 2007 sebanyak 966.750 orang. Dengan jumlah kunjungan wisman ke Bali sampai akhir Agustus 2007
yang sudah mencapai sekitar 1,1 juta orang, Nurjaya merasa optimistis selama tahun ini total wisman ke daerahnya akan mencapai 1,5 juta, dari target 1,25
juta orang.
36 ”Bulan September ini hingga Desember nanti, banyak ’event’ internasional
diselenggarakan di Bali. Dari kegiatan olahraga tenis dunia, berbagai pertemuan, hingga konferensi perubahan iklim yang akan menghadirkan 10 ribu orang
dari berbagai negara,” katanya.
Pernyataan Nurjaya yang menyebutkan bahwa wisman banyak yang penasaran, tak khawatir ancaman flu burung, didukung komentar wisatawan
Australia yang baru mendarat di Bandara Ngurah Rai, bersama 70 orang anggota rombongannya.
Geott Ives, Harry Beres, dan Fordket, di antara rombongan dari perusahaan Jetset Australia, menyatakan bahwa mereka sebelumnya sudah
memperoleh pemberitahuan dari beberapa warga Australia yang baru dari Bali. Berdasarkan pemberitahuan bahwa Bali aman dan tak perlu khawatir
ancaman flu burung, rombongan itu akhirnya berangkat ke Bali. ”Kami ingin berlibur. Bali aman dan menyenangkan. Tak perlu khawatir soal AI virus flu
burung,” kata Geott Ives bersama dua rekannya itu.
Suasana kedatangan penumpang internasional di bandara internasional tersebut siang itu terlihat ramai oleh banyaknya wisatawan asing dari berbagai
negara, termasuk yang menumpang Garuda Indonesia dari Australia dan asal Jepang.
Menurut keterangan dari PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, belakangan ini jumlah kedatangan wisman semakin banyak, jika sebelumnya
rata-rata sekitar lima ribu orang per hari, kini bisa mendekati tujuh ribu orang dalam satu hari.
Sementara Hans, warga asal Belanda yang sudah satu-setengah tahun menetap di Bondalam, Singaraja, ketika ditemui di Pantai Kuta, juga mengaku
tidak khawatir terhadap ancaman virus flu burung. ”Kami tetap rutin liburan bersama keluarga ke Kuta,” ucapnya.
Namun, banyaknya kunjungan turis dari berbagai negara tersebut, belum dirasakan oleh kalangan pedagang di Pasar Seni Desa Adat Kuta, karena
tingkat belanja wisman sangat rendah. ”Kalau dulu setiap turis belanjanya bisa mencapai jutaan rupiah, sekarang
paling berkisar Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu per orang. Saya sampai kesulitan menutup biaya sewa kios,” kata Ny Jro Putu.
Sumber: Antara News, 05 September 2007
Pertanyaan:
1. Diskusikan mengapa di tengah merebaknya isu flu burung, justru kun-
jungan wisatawan ke Bali melonjak dengan sangat drastis 2.
Diskusikan mengapa meningkatnya kunjungan wisatawan tersebut belum dirasakan manfaatnya oleh kalangan pedagang di Pasar Seni Desa Adat Kuta
3. Diskusikan pula potensi dan tantangan pengembangan industri pariwisata
di daerah anda
37
Bab 2 Mengenal Bisnis Perhotelan
Materi
2.1 Tujuan 2.2 Pengertian Bisnis Perhotelan
2.3 Sejarah Hotel 2.4 Karakteristik Bisnis Perhotelan
2.5 Tipe-tipe Hotel 2.6 Status Hotel Berdasarkan Kepemilikan
2.7 Struktur Organisasi 2.8 Kesan Tamu terhadap Hotel
2.9 Rangkuman
2.10 Pertanyaan dan Latihan