lxxxiv
B. Implikasi
Berdasarkan  kesimpulan  yang  telah  dikemukakan,  maka  implikasi hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Implikasi Teoretis
Pelaksanaan  rintisan  SBI  bukan  hanya  memperhatikan  standar  nasional pendidikan SNP sebagai acuan minimal dalam penyelenggaraan sekolah bertaraf
internasional  sebagaimana  yang  tercantum  dalam  Peraturan  Pemerintah  No  19 tahun 2005 tetapi juga dalam pengembangannya perlu difokuskan dalam beberapa
komponen,  dari  komponen-komponen  tersebut  diharapkan  dapat  mencapai  profil SMK  SBI  Invest  yang  diharapkan.  Jika  dilaksanakan  sebagaimana  mestinya
sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku maka pelaksanaan RSBI Invest di SMK N 6 Surakarta sudah sesuai dengan pedoman RSBI.
2. Implikasi Praktis
Pelaksanaan  rintisan  SBI  di  SMK  N  6  Surakarta  yang  mencakup  tahap persiapan,  tahap  pelaksanaan,  tahap  fokus  pengembangan  sampai  pada  tahap
monitoring  secara  umum  telah  dilaksanakan  sebagaimana  mestinya.  Akan  tetapi dalam  perjalanannya  masih  menemui  hambatan,  oleh  karena  banyaknya  biaya
yang dibutuhkan, kurangnya kesadaran guru untuk berprestasi dan meningkatkan kompetensinya.
C. Saran
Dari analisis yang dilakukan, kesimpulan dan implikasi yang telah diambil maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a.  Sebaiknya  guru  lebih  meningkatkan  kompetensinya  antara  lain  kemampuan
berbahasa Inggris dan pemanfaatan multimedia
b.  Guru hendaknya sering mengikuti seminar, pelatihan, diklat-diklat, lokakarya,
untuk meningkatkan kompetensinya
lxxxv c.  Sebaiknya  guru  dapat  menggunakan  metode  pembelajaran  yang  inovatif  atau
bervariasi, agar siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan. 2.
Bagi Sekolah
a.  Pihak  sekolah  hendaknya  lebih  intensif  lagi  dalam  mengelola  dana  bukan hanya  mengandalkan  dana  dari  ADB  dan  pemerintah.  Misalnya,  meminta
dukungan  dana  dari  pihak  lain  seperti  pihak  swasta  yang  terkait  dengan
pendidikan agar dalam pelaksanaanya tidak terhambat.
b.  Pihak  sekolah  hendaknya  lebih  banyak  mengadakan  kerjasama  dengan stakeholders  dalam  hal  investasi  untuk  dana  pendidikan  dan  penyaluran
tamatan ke dunia kerja. c.  Pihak  sekolah  hendaknya  memberikan  pelatihan,  perhatian  dan  penghargaan
kepada  warga  sekolah  yang  berkinerja  baik  agar  mereka  termotivasi  untuk berprestasi dan rajin bekerja.
3. Bagi Pemerintah
a.  Pemerintah hendaknya lebih memberikan perhatian dan penghargaan terhadap tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan  yang telah bekerja keras  untuk
meningkatkan sekolahnya menjadi sekolah bertaraf internasional.
b.  Sebaiknya  pemerintah  dalam  memberikan  dana  kepada  pihak  sekolah  secara rutin  atau  berkesinambungan  sehingga  pihak  sekolah  tidak  menunggu  terlalu
lama untuk merealisasikan program yang sudah ditargetkan.
lxxxvi
DAFTAR PUSTAKA
Anominus. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: UNS Press. Dit.PSMK.  2008.  Pedoman  Pemberdayaan  SMK-SBI  Invest.  Jakarta:  Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Soedomo Hadi.2003. Pendidikan Suatu Pengantar. Surakarta: UNS Press
Hadari  Nawawi.  1998.  Metode  Penelitian  Bidang  Sosial.  Yogyakarta:  Gajah
Mada University Press Hasbullah.  1997.  Dasar-dasar  Ilmu  Pendidikan.  Jakarta:  PT  Raja  Grafindo
Persada Hermana
Soemantri. 2007.”Sekolah
Madrasah Bertaraf
Internasional Penyelenggaraan  dan  Penjamin  Mutu”  Jurnal  Pendidikan  dan
kebudayaan. Jakarta Tahun ke 13, No. 068 ISSN 0215-2673 H.B Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press
Moleong,  Lexy  J.  2007. Metodologi  Penelitian  Kualitatif.  Bandung:  PT.  Remaja
Rosdakarya Milles,  Mathew  B.    A.  Michael  Huberman.1992.Analisis  Data  Kualitatif.
Jakarta: UI Press Subijanto.  2007.  “Pengembangan  Sekolah  Menengah  Kejuruan  Pada  Otonomi
Daerah”  Jurnal  Pendidikan  dan  kebudayaan.  Jakarta  Tahun  ke  13,  No. 068 ISSN 0215-2673
Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Umar  Tirtarahardja  dan  Drs.  S.L.  La  Sulo.2005.  Pengantar  Pendidikan.  Jakarta:
Rineka Cipta Undang-Undang  Nomor  20  Tahun  2003  Tentang  Sistem  Pendidikan  Nasional.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. http:www.puslitjaknov.depdiknas.go.id
diakses tanggal 18 Februari 2009 http:smkn2ktp-kalbar.blogspot.com
diakses tanggal 18 Februari 2009
71
lxxxvii
Standar Nasional  Pendidikan SNP
Adapun SNP Dari Badan Standarisasi Nasional Pendidikan  BSNP mencakup :
NO  Komponen Deskripsi
PP no ; 19 tahun 2005
I Standar  Isi
1.  Materi dan tingkat kompetensi
2.  Kompetensi tamatan 3.  Kompetensi mata
Pelajaran 4.  Kerangka dasar dan
struktur kurikulum 5.  Beban belajar
6.  Kurikulum tingkat satauan pendidikan
7.  Kalender pendidikan Akademik
8.  Silabus Pembelajaran Yang harus dipenuhi
peserta didik  pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu Bab .III. Dalam
Pasal : 5,6, 7, 8, 9, 10,11, 12, 13,
14, 15, 16, 17, 18.
II Standar
Proses Standar Nasional Pendidikan
SNP yang berkaitan dengan  pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan  untuk
mencapai standar kompetensi lulusan
BAB.IV. Dalam pasal :
19, 20, 21, 22, 23, 24.
III. Standar
Kompetensi Lulusan
SKL SNP tentang kualifikasi
kemampuan lulusan yang berkaitan  dengan sikap,
pengetahuan dan ketrampilan .
Bab. V . Dalam Pasal : 25, 26,
27.
IV Standar
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan SNP, tentang kriteria
pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun
mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Bab VI. Dalam Pasal :28, 29, 30,
31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38,
39, 40, 41.
V Standar
Sarana Prasarana
SNP yang mencakup kriteria minimal tentang ruang
belajar, perpustakaan, tempat berolahraga,
beribadah, bermain dan berkreasi serta laboratorium,
bengkel kerja  dan sumber Bab. VII. Dalam
Pasal :42, 43, 44, 45, 46, 47, 48.
lxxxviii
belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran  termasuk penggunaan teknologi
informasi  dan komunikasi
VI. Standar
Pengelolaan SNP tentang perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan
pendidikan  pada tingkat satuan pendidikan,
kabupatenkota provinsi atau nasional agar tercapai
efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan
. Bab. VIII. Dalam
Pasal :49, 50, 51, 52, 53, 54, 55,
56, 57, 58, 59, 60, 61.
VII Standar
Pembiayaan SNP yang berkaitan dengan
komponen  dan besarnya biaya investasi, operasi dan
personal  satuan pendidikan yang berlaku selama satu
tahun. Bab. IX. Dalam
Pasal : 62.
VIII  Standar Penilaian
Pendidikan Permen 20
SNP, penilaian pendidikan tentang mekanisme,
prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik untuk lima kelompok mata pelajaran
oleh pendidik. Selain itu, standar penilaian juga
mencakup penilaian hasil belajar  oleh satuan
pendidikan dan pemerintah. Bab. X Dalam
pasal : 63, 64, 65, 66, 67, 68,
69, 70, 71, 72.
Sumber
:
Buku Pedoman Pemberdayaan SMK SBI- INVEST Buku Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No.19 tahun 2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan Depdiknas 2005
Profil Sekolah Bertaraf Internasional
Adapun Profil Sekolah Bertaraf Internasional SBI yang berlaku untuk program keahlian yang dikembangkan  adalah sebagai berikut:
PROFIL SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL SBI
KOMPONEN PROFIL KONDISI AKHIR
I. KURIKULUMPROSES BELAJAR
MENGAJAR
A.  Kurikulum Implementasi 1