xl penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah RPS pada umumnya sudah cukup
baik, untuk tahap pelaksanaan yang meliputi beberapa aspek yaitu kurikulum, proses pembelajaran, Sumber Daya Manusia, kesiswaan, pembiayaan, sarana dan
prasarana, manajemen, kolaborasi dan kemitraan, dan sosialisasi sudah cukup baik, sedangkan untuk tahap evaluasi meliputi evaluasi pengajaran dan evaluasi
program juga sudah cukup berjalan baik, dan untuk tahap keberlangsungan program sudah berjalan dengan baik.
C. Kerangka Berpikir
Pendidikan merupakan suatu aspek yang terpenting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan sebagai penyiapan tenaga
kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan kerja pada peserta didik. Dari sudut pandang pengertian pendidikan tersebut maka pendidikan kejuruan adalah pilihan yang
tepat dalam menunjang lulusan yang terampil dan berkompeten dalam dunia kerja. Seperti yang dijelaskan dalam Pasal 15 Undang-Undang Sisdiknas Tahun 2003,
dijelaskan bahwa
“Pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan
yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.”
Pendidikan Kejuruan SMK agar menghasilkan output lulusan yang mampu bersaing di dunia kerja secara global, sistem pendidikannya harus
dibenahi salah satunya dengan adanya program rintisan sekolah bertaraf internasional. Melalui berbagai program yang ada diharapkan siswa di sekolah
pelaksana program SBI memiliki kualifikasi lebih, dibandingkan dengan siswa SMK yang tidak melaksanakan SBI.
Dalam konteks pengembangan kualitas sekolah, manajemen peningkatan mutu sekolah menuju SBI sekarang ini masih dalam tahap persiapan. Program ini
merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan secara berkesinambungan mutu sekolah nasional kelompok mandiri yang berakreditasi
A, baik sekolah negeri maupun swasta sehingga mereka nantinya mempunyai standar internasional. Rintisan SBI merupakan sekolah nasional yang nantinya
xli komponen-komponennya ditingkatkan kualitasnya menuju standar yang diakui
secara internasional. Komponen- komponen yang akan dikembangkan untuk mendapatkan pengakuan internasional dan lembaga yang akan memberikan
sertifikat ini sepenuhnya diserahkan kepada sekolah-sekolah sendiri sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.
Dalam pelaksanaan program rintisan SBI mengalami berbagai hambatan, oleh karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi dalam standar nasional
pendidikan terutama 8 standar komponen pendidikan. Hambatan- hambatan tersebut diantaranya dalam penyediaan dan peningkatan sumber daya manusia
seperti tenaga edukatif dan administratif, masih kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung dalam kegiatan belajar mengajar. Berkaitan dengan hal tersebut
perlu adanya suatu upaya guna mengatasi hambatan yang terjadi baik dari pihak sekolah maupun pemerintah. Dari pihak sekolah perlu adanya suatu komitmen
untuk melaksanakan tugas-tugasnya, sedangkan pemerintah sebaiknya berupaya untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak sekolah dan masyarakat agar program
rintisan SBI dapat berjalan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional. Dari berbagai hambatan yang ada dalam pelaksanaan rintisan SBI diharapkan upaya-upaya yang
akan dilakukan untuk mengatasinya dapat menjadikan pelaksanaan SBI di masa yang akan datang menjadi lebih baik.
Berdasarkan dari kajian teori dan kerangka berpikir maka mengarah pada permasalahan sebagai berikut: 1 Bagaimana pelaksanaan rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional SBI di SMK Negeri 6 Surakarta, 2 Hambatan-hambatan apa sajakah yang dihadapi dalam pelaksanaan rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional SBI di SMK Negeri 6 Surakarta, 3 Upaya-upaya apa sajakah yang dilakukan SMK Negeri 6 Surakarta guna mengatasi hambatan-hambatan yang
dihadapi dalam pelaksanaan rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SBI Untuk memudahkan penelitian, maka digambarkan skema kerangka
penelitian sebagai berikut :
xlii Gambar 1. Kerangka Berpikir
Pendirian Rintisan SBI
Pelaksanaan SBI yang lebih baik Pelaksanaan
Rintisan SBI Hambatan-
hambatan
Upaya mengatasi hambatan-hambatan
xliii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian