xxix Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 3, yaitu “…bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi Warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Sedangkan tujuan khusus
SMK adalah mempersiapakan peserta didik dengan kompetensi-kompetensi tertentu sesuai dengan bidang keahliannya, sehingga mampu menjadi tenaga
kerja tingkat menengah yang produktif dan siap bersaing di dunia usahaindustri.
3. Tinjauan Tentang Sekolah Bertaraf Internasional SBI
a. Latar Belakang Adanya SBI
Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional dilatarbelakangi oleh tiga alasan yaitu 1 kebutuhan sumber daya manusia di era global, 2 adanya
dasar hukum yang kuat, 3 landasan filosofi ekstensialisme dan esensilisme fungsionalisme. Keunggulan teknologi akan menurunkan biaya produksi,
meningkatkan kandungan nilai tambah, memperluas keragaman produk, dan meningkatkan mutu produk. Keunggulan manajemen akan meningkatkan
efektivitas dan efisiensi. Keunggulan SDM merupakan kunci daya saing karena SDM yang akan menentukan siapa yang mampu menjaga
kelangsungan hidup, perkembangan, dan kemenangan dalam persaingan. Dasar hukum sekolah bertaraf internasional dapat ditemui dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, dan Renstra Depdiknas Tahun 2005-2010. Ayat 3 Pasal 50
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa, pemerintah danatau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu
satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi suatu satuan pendidikan yang bertaraf internasional. Demikian pula
halnya, Ayat 1 Pasal 61 Peraturan Pemerintah Nomor 19 mengamanatkan bahwa; pemerintah bersama-sama pemerintah daerah menyelenggarakan
sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
xxx menengah untuk dikembangkan menjadi suatu
satuan pendidikan yang bertaraf internasional. Pengertian sekolah bertaraf internasional ini kurang
lebih memiliki arti yang sama dengan pengertian pada Ayat 3 Pasal 50 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 di atas.
Filosofi eksistensialisme berkeyakinan bahwa pendidikan harus menyuburkan dan mengembangkan eksistensi peserta didik seoptimal
mungkin yang dilaksanakan melalui proses pendidikan yang bermartabat, kreatif, inovatif, bermakna, serta menumbuh kembangkan bakat, minat, dan
kemampuan peserta didik. Filosofi esensialisme menekankan bahwa pendidikan harus berfungsi dan relevan dengan kebutuhan, baik kebutuhan
individu, keluarga, maupun kebutuhan berbagai sektor, baik lokal, nasional, maupun internasional. Terkait dengan tuntutan globalisasi, pendidikan harus
menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang mampu bersaing secara internasional.
http:www.puslitjaknov.depdiknas.go.id
.18022009. 20:57
b. Pengertian SBI