15 Retnowati 1990 dengan metode analisis Two Stage Least Square 2
SLS, dalam penelitiannya tentang analisis ekonomi udang Indonesia di pasar Jepang dan Amerika Serikat menunjukkan bahwa variabel bebas yang
berpengaruh nyata adalah harga udang di pasar internasional, sedangkan variabel bebas harga komoditas substitusi di Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat, dan pendapatan perkapita Indonesia tidak berpengaruh nyata. Penelitian tentang perdagangan udang Indonesia di pasar domestik dan
internasional juga pernah dilakukan Irwan 1997 dengan menggunakan metode analisis 2 SLS dengan periode tahun 1974
– 1995. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa produksi udang Indonesia dipengaruhi oleh harga udang
domestik, tingkat suku bunga rupiah, dan jumlah produksi tahun sebelumnya. Ekspor udang Indonesia ke Jepang hanya dipengaruhi oleh jumlah ekspor udang
Indonesia berskala satu tahun, sedangkan ekspor udang Indonesia ke Amerika Serikat hanya dipengaruhi oleh jumlah ekspor udang Indonesia ke negara selain
Amerika Serikat dan Jepang.
2.3.2. Penelitian Mengenai Kebijakan Perdagangan
Penelitian terkait mengenai kebijakan perdagangan telah dilakukan oleh Rastikarany dan Painthe pada tahun 2008. Rastikarany 2008 melakukan
penelitian mengenai pengaruh kebijakan tarif dan nontarif Uni Eropa terhadap ekspor tuna Indonesia. Pada penelitian ini, digunakan analisis regresi, deskriptif,
dan peramalan untuk ekspor tuna beberapa tahun mendatang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan tarif dan nontarif berpengaruh nyata terhadap
volume ekspor tuna Indonesia. Dalam peramalan beberapa tahun mendatang yang dilakukan menunjukkan Indonesia akan terus menjadi salah satu pemasok utama
komoditas tuna di pasar Eropa. Painthe 2008 melakukan penelitian dengan topik yang sama dengan
komoditas udang menggunakan analisis regresi, deskriptif, dan peramalan. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan kebijakan-kebijakan yang
diberlakukan di pasar Eropa baik kebijakan tarif dan nontarif. Hasil penelitian juga mendeskripsikan kebijakan-kebijakan apa yang telah diterapkan oleh
Indonesia sebagai respon atas persyaratan dan peraturan yang ditetapkan oleh pasar Eropa. Dalam penelitiannya dengan analisis regresi menunjukkan bahwa
16 kebijakan tarif di pasar Eropa berpengaruh nyata terhadap volume ekspor udang
Indonesia di pasar Eropa. Hal ini terlihat dalam data yang menunjukkan bahwa pernah terjadi penurunan volume ekspor dikarenakan udang yang di ekspor
Indonesia tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pasar Eropa. Lambaga 2009 juga melakukan penelitian mengenai kebijakan
perdagangan. Dalam analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa dengan ditetapkannya peraturan EC No 8822004 yang mewajibkan pemerintah untuk
melakukan pengawasan, ternyata menunjukkan pengaruh negatif. Ini berarti jika importir menetapkan kebijakan nontarif maka volume ekspor perikanan akan
menurun. Sedangkan Painthe 2008 dan Rastikarany 2008 melakukan analisis yang sama namun dengan komoditas yang berbeda yaitu udang dan tuna terhadap
ditetapkannya peraturan EC 1782002 tentang persyaratan mutu undang-undang pangan serta prosedur keamanan pangan. Hasil analisis menunjukkan pengaruh
positif terhadap hambatan nontarif bagi penelitian Painthe dan tidak berpengaruh nyata terhadap model dugaan bagi penelitian Rastikarany. Dalam penelitiannya
dikatakan bahwa hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang seharusnya karena pada saat yang sama volume ekspor udang ke Uni Eropa ternyata mengalami
peningkatan. Untuk itu penelitian dengan menganalisis pengaruh kebijakan
perdagangan yang diterapkan seperti yang dilakukan oleh Painthe 2008, Rastikarany 2008, dan Lambaga 2009, harusnya menempatkan variabel dalam
blok-blok perdagangan dengan menambahkan variabel lain yang diduga juga memiliki hubungan dengan kebijakan yang diterapkan pada saat itu seperti nilai
tukar mata uang dan pertumbuhan ekonomi negara tujuan ekspor seperti yang telah dilakukan Koeshendrajana dan Aisya 2006. Penelitian dengan melihat
pengaruh kebijakan perdagangan juga bisa menggunakan analisis deskriptif- tabulatif untuk melihat pengaruh nyata penerapan kebijakan pada saat itu terhadap
kinerja produk ekspor pada saat itu seperti yang dilakukan Hartono 2005.
2.3.3. Keterkaitan dengan Peneltian Terdahulu