Tabel 6 Luas DesaKelurahan, Junlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Per Km
2
No DesaKelurahan Luas Km
2
Jumlah Kepadatan Km
2
1 Amplas 3.10
6.896 2.224
2 Kenangan 1.27
26.925 21.200
3 Tembung 5.35
38.451 7.187
4 Sumber Rejo Timur
4.16 19.386
4.660 5 Sei
Rotan 5.16
20.935 5.035
6 Bandar Klippa
18.48 28.964
1.567 7 Bandar
Khalipah 7.25
30.733 4.890
8 Medan Estate
6.90 9.885
1.432 9 Laut
Dendang 1.70
13.992 8.230
10 Sampali 23.93
24.835 1.037
11 Bandar Setia
3.50 17.117
4.890 12 Kolam
5.98 14.564
2.435 13 Saentis
24.00 14.951
622 14 Cinta
Rakyat 1.48
12.418 8.390
15 Cinta Damai
11.76 4.979
423 16 Pematang
Lalang 20.10
3.507 174
17 Percut 10.63
12.706 1.195
18 Tanjung Rejo
19.00 9.287
488 19 Tanjung
Selamat 16.32
6.589 403
20 Kenangan Baru
0.72 26.598
36.941
Jumlah 190.79 343.718
1.801 Sumber: Kantor Camat Percut Sei Tuan 2008
2.2.4. Sistem Mata Pencaharian
Mata pencaharian merupakan cara atau alat untuk memperoleh nafkah guna mempertahankan hidup manusia, bahkan lebih jauh dapat dikatakan bahwa
dengan mata pencaharian manusia dapat memperoleh tingkat kesejahteraan dan
Universitas Sumatera Utara
penghidupan yang layak. Mata pencaharian penduduk kecamatan Percut Sei Tuan sangat beraneka ragam, yakni dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
No Mata Pencaharian
Jumlah Persentase
1 PNS 6.532
7.89 2 ABRI
402 0.48
3 Karyawan Swasta
20.414 24.68
4 Petani 14.871
17.97 5 Pedagang
17.286 20.89
6 Nelayan 506
0.61 7 Konstruksi
15.347 18.55
8 Jasa 2.332
2.81 9 Pensiunan
4.969 6.00
Jumlah 82.709
100 Sumber: Kantor Camat Percut Sei Tuan Tahun 2008
Sektor pertanian sampai saat ini masih merupakan basis ekonomi rakyat di pedesaan, menguasai hajat hidup sebagian besar penduduk di Kecamatan Percut
Sei Tuan. Pada tahun 2008, dari total pekerjaan umur 15 tahun ke atas di Kecamatan ini adalah sebanyak 82.709 jiwa dan 14.871 atau 17.97 nya adalah
disektor pertanian. Sumbangan sektor pertanian terhadap perekonomian Kecamatan Percut
Sei Tuan sangat dominan terutama tanaman bahan makanan dan perkebunan. Hasil produksi sektor pertanian dari daerah ini adalah padi, jagung, kacang tanah,
Universitas Sumatera Utara
kacang kedelai, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, kacang panjang, sawi, cabe, bayam, terung, paria, kangkung, semangka, dan timun dengan luas panen 27.802
hektar dan hasil produksi untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8 Luas Panen dan Hasil Produksi Pertanian
No DesaKelurahan Luas Panen Ha
Produksi Ton Persentase
1 Padi 10.085
73.986 30.08
2 Jagung 15.599
148.190 60.26
3 Kacang hijau
48 47
0.019 4 Kacang
kedelai 9
15.70 0.006
5 Kacang tanah
156 568.20
0.23 6 Ubi
kayu 294
6.468 2.63
7 Ubi jalar
29 579
0.23 8 Kacang
panjang 210
2099 0.85
9 Sawi 584
4.718 1.91
10 Cabai 89
385 0.15
11 Bayam 363
3.663 1.48
12 Terung 56
1.295 0.52
13 Paria 6
130 0.052
14 Kangkung 17
120 0.048
15 Semangka 107
648 0.26
16 Timun 150
2.980 1.21
Jumlah 27.802 245.891.9
100 Sumber: Kantor Camat Percut Sei Tuan
Universitas Sumatera Utara
BAB III FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MOBILITAS SIRKULER
MARRIPANG
Standing 1987: 1 menyatakan bahwa manusia bukanlah makhluk yang berpindah-pindah. Namun manusia merupakan makhluk yang tidak pernah diam:
perpindahan merupakan adaptasinya dengan lingkungan social, ekonomi, kebudayaan, dan ekologi. Jadi setiap perilaku mobilitas selalu didasari oleh
faktor-faktor baik faktor social ekonomi maupun faktor budaya maupun ekologi. Hal ini berarti tidak ada perpindahan tanpa suatu sebab.
Dalam bab ini akan membahas faktor-faktor penyebab para warga masyarakat melakukan mobilitas sirkuler marripang. Faktor-faktor mobilitas
diartikan sebagai alasan-alasan yang mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan dan yang menyebabkan seseorang pergi meninggalkan
kampung halamannya menuju daerah di luar batas-batas kebudayaannya. Untuk mengetahui faktor-faktor tersebut tidak terlepas dari motivasi ataupun tujuan
sehingga mereka mencari pekerjaan ke daerah lain. Mereka mempunyai motivasi untuk memperbaiki tingkat perekonomian mereka yang selama ini kekurangan.
Adapun faktor-faktor tersebut meliputi faktor-faktor pendorong Push Factors dari daerah asal, serta faktor-faktor penarik pull factors dari daerah
tujuan.
Universitas Sumatera Utara