Latar Belakang Marripang Sumber Informasi dalam Merencanakan Marripang

BAB IV POLA MOBILITAS SIRKULER MARRIPANG

4.1. Latar Belakang Marripang

Marripang sebagai sebuah mobilitas penduduk mencakup perpindahan sementara mereka ke daerah lain, yang dilakukan secara periodik yang mengikuti suatu pola tertentu. Dalam hal ini masyarakat Dusun XV Desa Kota Datar berpindah secara sementara ke daerah lain pada bulan-bulan tertentu setiap tahun dan kembali pada bulan-bulan tertentu pada tahun yang sama. Aktifitas marripang sudah dilakukan oleh penduduk sejak lama yakni sekitar tahun 1970-an. Tahun demi tahun informasi tentang marripang semakin menyebar dalam masyarakat sehingga bila dibandingkan dengan tahun 1970-an, maka aktifitas marripang pada saat ini sudah semakin meningkat. Tentunya aktifitas marripang ini sangat dipengaruhi atau didasari oleh faktor-faktor tertentu dalam masyarakat, sehingga aktifitas ini banyak digemari oleh masyarakat umum atau masyarakat petani pada khususnya. Lebih lanjut lagi, perilaku ini tidak mengganggu sistem sosial yang ada dan bahkan perilaku ini disetujui oleh lembaga-lembaga sosial yang ada di masyarakat. Pada bagian ini penulis akan melihat bagaimana para penduduk melakukan aktifitas marripang tersebut. Pada awalnya aktifitas marripang dilakukan oleh sebagian kecil kelompok masyarakat yang pada masa itu mendengarkan informasi tentang adanya daerah yang membutuhkan tenaga kerja untuk memanen padi di daerah Tanjung Leidong yaitu pada tahun 1970-an. Namun seiring berjalannya waktu sekitar tahun 1980-an, perjalanan mereka Universitas Sumatera Utara beralih kedaerah Percut Sei Tuan hal ini terjadi karena mereka mendengar informasi bahwa di daerah Percut Sei Tuan juga membutuhkan tenaga kerja untuk memanen padi. Karena alasan daerah Percut Sei Tuan lebih dekat dan lebih mudah dijangkau dibanding dengan daerah Tanjung Leidong, mereka lebih memilih untuk tetap marripang ke daerah Percut Sei Tuan hingga sekarang dan jumlahnya makin meningkat.

4.2. Sumber Informasi dalam Merencanakan Marripang

Dalam migrasi suatu keputusan lazimnya tidak melibatkan perencanaan seluruh jumlah perpindahan sepanjang hidup mereka, tetapi hal ini menyangkut apakah akan berpindah atau tidak, kapan kemana dan berapa lama di daerah tujuan migrasi tersebut. Dan informasi menjadi faktor utama didalam mengerjakan atau memulai suatu pekerjaan atau aktifitas. Adalah mustahil seseorang dapat mengerjakan suatu aktifitas tanpa mengetahui apa, bagaimana, dan untuk apa suatu pekerjaan dilakukan. Dalam dunia modern tentunya informasi itu sangat lancar, itu sebabnya jaman ini disebut sebagai era informasi. Hal tersebut tentunya tidak mengherankan mengingat jasa media massa maupun pos dan telekomunikasi sebagai penyebar informasi yang sangat efektif. Namun semuanya ini tidak terlepas dari unsur manusia sebagai subjek sekaligus objek informasi. Tetapi pada pembahasan ini kita tidak membahas informasi dalam arti luas namun hanya dalam arti khusus yaitu bagaimana seseorang atau sekelompok orang mendapat suatu informasi atau pengetahuan tentang sesuatu hal sebelum mereka mengerjakan hal tersebut. Universitas Sumatera Utara Demikian juga halnya dengan aktifitas marripang. Marripang ini adalah gerak mobilitas penduduk Dusun XV desa Kota Datar ke daerah lain kecamatan Percut Sei Tuan dalam waktu tertentu. Para penduduk yang berangkat bukan hanya kepala rumah tangga tetapi juga para pemuda. Berikut data mengenai sumber informasi yang diterima penduduk. Tabel 12 Sumber Informasi No Sumber Informasi Jumlah Persentase 1 Teman 11 68.75 2 Saudara 3 18.75 3 Orang lain - - 4 Biro tenaga kerja agen 2 12.50 Jumlah 16 100.00 Sumber: Kuesioner Penelitian Lapangan Tahun 2010 Secara umum dapat dilihat bahwa sumber informasi yang paling utama adalah saudara 11 responden68,75 dari 16 responden. Maka dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa hubungan sesama saudara yang eratlah yang membuat informasi menjadi lancar. Tentunya informasi dari saudara tersebut dianggap cukup akurat dan layak dipercaya dengan demikian seseorang bersedia meninggalkan harta bendanya, keluarganya, untuk berangkat ke daerah laun untuk tujuan mobilitas. Sumber informasi yang kedua adalah teman 3 responden18,75 dari 16 responden. Dalam hal ini kembali seseorang itu harus mempercayai sumber informasi sehingga ia dapat mengambil keputusan untuk Universitas Sumatera Utara pergi. Sedangkan yang menunjukkan bahwa sumber informasi adalah biro tenaga kerja agen ada 2 responden12.50 dari 16 responden. Tetapi biro tenaga kerja yang dimaksud bukanlah biro tenaga kerja resmi atau biro tenaga kerja swasta yang diakui oleh pemerintah. Biro tenaga kerja yang dimaksudkan hanyalah seseorang yang dengan sengaja datang ke kampung untuk mengajak orang untuk bekerja di ladang kenalan atau famili atau orang lain. Si calon pekerja tidaklah mempunyai kewajiban khusus pada “Si pengajak” ini, selain dia hanya akan bekerja pada tanah petani penggarap di daerah tujuan, dalam arti si calon pekerja tidak perlu membayar gaji si pengajak karena jasanya membawa si calon pekerja ke daerah tujuan. Jadi petanilah yang membayarmemberi komisi pada orang yang membawa pekerja padanya. Dari data di atas dapat dilihat bahwa jawaban yang diberikan oleh pria yang sudah menikah adalah berbeda dengan jawaban yang diberikan oleh pria yang belum menikah. Sumber informasi bagi pria yang sudah menikah adalah keluargafamili yang sudah pernah ke daerah lain, sedangkan responden pria yang belum menikah menyebutkan bahwa sumber informasi adalah biro tenaga kerja sebanyak 50, sementara sumber yang lain adalah saudara sebanyak 25 dan teman sebanyak 25. Hal ini menunjukkan bahwa responden pria yang belum menikah mempunyai sumber informasi yang bermacam-macam dan alasan tertentu pula. Para pekerja pria yang belum menikah ini tentunya lebih memiliki sumber informasi yang lebih luas dan kepercayaan terhadap orang lain yang lebih tinggi, sehingga mereka berani mengikuti orang lain ke daerah tujuan mobilitas. Manurut data di atas tidak seorangpun dari responden menjawab bahwa sumber informasi adalah orang lain yang tidak pernah mereka tahu atau kenal. Universitas Sumatera Utara Mereka menganggap bahwa informasi yang akurat adalah informasi yang berasal dari orang yang layak dipercaya.

4.3. Cara Pergi