Sarana Transportasi Sarana Pendidikan

2.1.4.2. Sarana Transportasi

Desa Kota Datar dapat dikatakan suatu daerah yang sedang berkembang, hal ini dinyatakan dengan pembangunan-pembangunan yang dilakukan di daerah ini. Namun untuk sarana transportasi desa ini maasih bisa dikatakan kurang memadai. Hal ini terbukti dengan tidak adanya angkutan umum di desa ini, sarana transportasi di daerah ini ialah RBTOjek dan becak motor untuk bepergian dari luar dan keluar desa. Tarif ojek ini biasanya untuk perjalanan dekat Rp. 5000 - Rp. 10.000,- dan untuk perjalanan jauh hingga ke simpang Tandam Hilir biasanya Rp. 15.000 – Rp. 25.000,-. Sedangkan tarif berbeda lagi, untuk perjalanan dekat Rp. 5000 – Rp. 15.000,- dan untuk perjalanan jauh dari simpang Tandam Hilir hingga ke Desa Kota Datar khususnya Dusun XV tarifnya berkisar antara Rp. 20.000 – Rp. 25.000,-. Tetapi mengingat kemajuan teknologi saat ini serta persaingan ekonomi dengan banyaknya tawaran jenis sepeda motor yang menggiurkan serta sistem kredit yang menawarkan bunga yang murah membuat masyarakat sudah rata-rata memiliki kenderaan sendiri dan membuat angkutan umum tidak menjadi suatu kebutuhan mendasar. Untuk dapat berhubungan dengan daerah lain masyarakat desa menggunakan sepeda motor pribadi sebagai sarana transportasi yang utama. Untuk sarana berupa jalan dapat dikatakan masih kurang memadai karena jalan yang ada di daerah ini belum sepenuhnya diaspal. Hanya jalan besar saja yang diaspal umum, sementara jalan di setiap gang masih menggunakan sertu atau kerikil sehingga jika hujan akan becek akibatnya akan menyulitkan kendaraan untuk melewatinya. Universitas Sumatera Utara

2.1.4.3. Sarana Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dewasa ini, sektor pendidikan merupakan salah satu pilar yang mendukung program pembangunan. Pendidikan dapat membantu meningkatkan taraf hidup seseorang. Bahkan bagi sebagian masyarakat tingkat pendidikan menunjukkan status atau kelas seseorang dalam masyarakat. Dalam rangka memajukan pendidikan perlu adanya sarana maupun prasarana pendidikan. Di Desa Kota Datar terdapat 2 unit gedung Sekolah Dasar Negeri, 2 unit gedung M.Ts, 2 unit gedung M.S.I, serta 2 unit gedung Aliyah. Desa ini tidak mempunyai sekolah lanjutan negeri baik tingkat pertama maupun atas yang sederajat. Bagi anak-anak desa yang ingin melanjutkan studinya ke Sekolah Menengah Pertama Negeri maka mereka ke Desa Tandam Hilir dan ke Simpang Bringin untuk Sekolah Menengah Atas Negeri. Sedangkan untuk melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi yakni perguruan tinggi masyarakat Desa Kota Datar akan melanjutkan pendidikan diluar dari Desa Kota Datar, seperti di Binjai dan Medan serta kota-kota lainnya. Untuk tingkat yang lebih tinggi lagi masyarakat yang melanjutkan pendidikannya terbatas hanya pada anak yang orang tuanya memiliki dana yang cukup. Apabila mereka melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi maka para orang tua merelakan anak-anaknya berpisah dari orang tua karena di daerah ini sama sekali tidak terdapat Universitas. Berdasarkan keterangan masyarakat Desa Kota Datar sekarang ini masih banyak masyarkat usianya muda yang bermata pencaharian petani rata-rata memiliki pendidikan SLTP. Namun bagi masyarakat berusia 30 tahun keatas ada yang hanya tamatan Sekolah Dasar ataupun tidak tamat sama sekali. Menurut Universitas Sumatera Utara mereka hal tersebut dikarenakan para orang tua dahulu tidak begitu mengerti arti pentingnya pendidikan. Disamping itu para orang tua tersebut mengaku tidak memiliki biaya yang cukup untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Dulu sangat sering terlihat anak-anak usia sekolah berhenti di tengah jalanputus sekolah. Apalagi bagi anak yang orang tuanya bekerja hanya sebagai penggarap yang tidak memiliki penghasilan yang cukup. Namun pada masa sekarang ini bisa dikatakan banyak anak yang bisa bersekolah sampai pada tingkat SLTP, hal tersebut terjadi karena adanya program pemerintah memberlakukan sekolah gratis. Alasan para orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya adalah dikarenakan ketiadaan biaya untuk memberikan pendidikan yang layak untuk anaknya. Apalagi saat ini harga-harga kebutuhan pokok yang sudah sangat mahal. Tidak hanya itu ada pula anak yang pada dasarnya tidak ingin bersekolah karena pengaruh lingkungan yang melihat teman- temannya menikmati ketika mereka tidak bersekolah, anak tersebut merasa bahwa bersekolah adalah kegiatan yang membosankan dan menjenuhkan.

2.1.4.4. Sarana Kesehatan