Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

1. Untuk jawaban sangat tidak setuju STS diberi nilai = 1 2. Untuk jawaban tidak setuju TS diberi nilai = 2 3. Untuk jawaban netral N diberi nilai = 3 4. Untuk jawaban setuju S diberi nilai = 4 5. Untuk jawaban sangat setuju SS diberi nilai = 5

G. Uji Instrumen Data

1. Uji Validitas

Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner Ghozali,2011:52. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi, validitas adalah mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah dibuat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur. Alat uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Confirmatory Factor Analysis CFA. Untuk memudahkan dalam melakukan uji validitas, maka digunakan Analisis Faktor yang ada pada program komputer SPSS 20. Kriteria pada uji validitas menurut Ghozali 2011:53, suatu instrumen dikatakan valid apabila hasil dari uji Kaieser-Meyer-Oklin Measure of Sampling Adequancy KMO MSA menunjukkan nilai factor loading lebih dari 0,50 dan tidak mengukur konstruk lain. Hasil Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy KMO MSA dan uji validitas dengan Confirmatory Factor Analysis CFA ditunjukkan dalam tabel berikut ini: Tabel 7. KMO and Bartletts Test Tahap 1 Sumber: Data Primer yang diolah 2016 Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai Kaiser- Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy KMO MSA lebih besar dari 0,50 yaitu sebesar 0,604; ini menunjukkan bahwa data yang ada layak untuk dilakukan faktor analisis, sedangkan pada hasil uji Bartletts Test of Sphericity diperoleh taraf signifikansi 0,000, yang artinya bahwa antar variabel terjadi korelasi signifikansi0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang ada dapat dianalisis lebih lanjut karena telah memenuhi kriteria. Selanjutnya pada tabel di bawah ini menunjukkan bahwa semua item pernyataan pada masing-masing variabel mengelompok menjadi satu, dengan nilai loading factor di atas dan di bawah 0,50. Hal ini menunjukkan bahwa indikator tersebut merupakan satu kesatuan alat ukur yang mengukur satu konstruk yang sama dan dapat memprediksi apa yang seharusnya diprediksi. KMO and Bartletts Test ,609 1609,689 496 ,000 Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Approx. Chi-Square df Sig. Bartletts Test of Sphericity Tabel 8. Rotated Component Matrix Tahap 1 Sumber: Data Primer yang diolah 2016 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa meskipun semua Item telah mengelompok sesuai dengan indikatornya, akan tetapi Rotated Component Matrix a ,781 ,730 ,834 ,848 ,862 ,726 ,926 ,900 ,879 ,802 ,645 ,890 ,733 ,617 ,848 ,910 ,922 ,723 ,831 ,529 ,797 ,898 ,856 ,899 ,851 ,695 ,907 ,871 ,853 ,743 ,372 ,546 Brand1 Brand2 Brand3 Brand4 Brand5 Brand6 Atribut1 Atribut2 Atribut3 Atribut4 Atribut5 Atribut6 Harga1 Harga2 Harga3 Harga4 Harga5 Harga6 Harga7 Harga8 Keputusan1 Keputusan2 Keputusan3 Keputusan4 Keputusan5 Keputusan6 Keputusan7 Keputusan8 Keputusan9 Keputusan10 Keputusan11 Keputusan12 1 2 3 4 Component Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. Rotation converged in 5 iterations. a.