b. Uji Linieritas
Uji linieritas ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini memiliki hubungan
yang linier Ghozali, 2012: 152. Dikatakan linier jika kenaikan skor variabel bebas diikuti kenaikan skor variabel terikat. Uji
linieritas ini dilakukan dengan menggunakan garis regresi dengan
taraf signifikansi 5.
Kriteria yang digunakan jika F hitung lebih besar dari F tabel berarti hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
bersifat tidak linier. Sedangkan jika F hitung lebih kecil dari F tabel berarti hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat bersifat linier. Analisis regresi linear dapat dilakukan apabila asumsi linieritas terpenuhi. Untuk mengetahui hal tersebut
digunakan uji F denga rumus:
Keterangan : Freg`
: Harga bilangan F untuk garis regresi RKreg
: Rerata kuadrat garis regresi RKres
: Rerata kuadrat residu Dari hasil perhitungan nilai F hitung kemudian nilai ini
dibandingkan dengan F tabel. Jika F hitung lebih besar dari F tabel, maka hipotesis nol yang menyatakan bahwa spesifikasi
model dalam bentuk fungsi linear ditolak.
c. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali 2011:91 tujuan dari uji multikolinearitas adalah: “Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen
saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi
antar sesama variabel independen sama dengan nol.
Identifikasi secara statistik untuk menunjukkan ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat
nilai VIF Variance Inflation Factor. Nilai VIF dapat dihitung
dengan rumus berikut :
Sumber : Ghozali, 2011
Indikasi adanya multikolinieritas yaitu apabila VIF lebih dari 10. Sebaliknya apabila nilai VIF kurang dari 10 maka tidak
terjadi multikolinieritas.
d. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas
dilakukan dengan
menggunakan uji Glejser. Dengan uji Glejser, nilai absolut residual diregresikan pada tiap-tiap variabel independen. Uji
heteroskedastisitas dengan
Glejser dilakukan
dengan